-Prolog-

5.9K 400 9
                                    

BGM : Eric Chou - How have you been?

"Jangan mendekat!!!",

"Kenapa?"

"Ko Jason---Aku mohon janganh mendekat!",

"Oh ayolah, Vanesia. Kita nikmati berdua, nanti kalau Gua udah nikah sama cece lu, kita ngak akan nikmati semua ini lagi....",

Gadis itu segera mengeleng dengan cepat dan kuat, mencengkram erat selimut yang menutupi tubuhnya yang meski masih tertutupi sempurna oleh bajunya. "Aku ngak akan khianatin cece Vanesha!", Bentaknya balik, Sepasang matanya yang coklat melotot tajam kearah pria di samping ranjang.

"Sok alim lu!", Hardik Pria itu seraya menarik pergelangan kaki gadis bernama Vanesia itu.

Lebih tepatnya, Vanesia Angeline. Putri kedua Pengusaha makanan ringan khas Singkawang-Pontianak di kalimantan barat yang ternama dan terkenal. Dan pria yang tengah mencoba menyentuhnya ini adalah Jason Andrean, Tunangan kakak perempuannya, Vanesha Angeline yang berbeda 2 tahun. "Tidak! Lepaskan, Ko Jason, aku mohon. Please Lepaskan---",

Jason tidak mendengarkan, dia merobek pakaian yang di kenakan Vanesia hingga menampilkan beberapa bagian tubuh Vanesia yang mulus dan putih.

Brak!

Pintu kamar terbuka, di dobrak seorang pria berbadan tinggi dengan tubuh yang nyaris sempurna. Di belakangnya, seorang gadis cantik yang dikenali Vanesia, sebagai Vanesha kakaknya, di sampingnya, seorang pria paruh baya mengeram marah, Wendy Pangestu Handoyono namanya, ayah Vanesha dan juga Vanesia.

"Jason! Apa-apaan lu hah?!", Pria tinggi tadi memekik.

Berjalan tegas kearah Jason menarik kerah bajunya, meninju wajahnya beberapa kali. Sementara, Vanesha berdiri di pojok sambil menangis histeris. "Di---Dia, Vanesia mengodaku, Sha, dengarkan aku, adikmu mencoba merayuku, dia meracuniku dengan perkataannya yang polos dan lugu, tapi nyata-nya dia sangat menjijikan!!!",

Pak Wendy sangat marah, dia sangat mempercayai Jason, calon menantunya itu, ketimbang Vanesia. Jadi dia mengangkat tangannya, menamparkan kelima jarinya ke sana membentuk cap. Vanesia ingin melawan, membela diri, namun yang di dapatnya adalah, tamparan dari Vanesha. Makian-nya, tarikan di rambutnya di terimanya semuanya dari sang kakak. Dia selalu mengalah, sejak kecil, selalu mengalah untuk kakaknya. Kedua orang tuanya selalu mengabaikannya, hanya Vanesha yang menyadari keberadaannya dan mengajaknya bermain.

Sempat terlintas di pikiran Vanesia bahwa dia adalah anak punggut pak Wendy dan istrinya, tapi itu tidak mungkin, dia melihat sendiri akta lahirnya, jelas dia anak keduanya meski dia tidak mengerti, kenapa keduanya begitu tidak menyayangi diri-nya.

Kedua keluarganya meninggalkannya, beserta Jason yang di seret oleh Vanesha.

Vanesia duduk dengan kedua kaki terlipat ke belakang, di lantai. Tatapannya kosong, hingga sosok tinggi berdiri di hadapannya. Sosok yang di kenalnya sebagai, Ko Theo, Theo Ethander. Seorang pengusaha kaya raya termuda di pulau Kalimatan.

"Sewaktu itu, saya menawarkan pernikahan padamu, dan anda menolaknya. Sekarang, saya mengerti. Ternyata karena alasan ini?", Ucapnya dengan formal dan dingin, tersirat rasa jijik di ekspresi wajahnya.

Tidak, Vanesia menolak Theo bukan karna ini. Tapi karna dia tau, Theo menyukai dan mencintai Vanesha, hanya Vanesha. Theo hendak pergi ketika Vanesia menahan kakinya, dengan mata sembab.

"Ko, Nikahi aku! Please!",

Tbc.



[COMPLETE] Cinta untuk KokoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang