RATRI - 3

109 32 16
                                    

Sebelum baca aku mau kalian jangan panggil aku Thor, karena aku bukan super hero. Dan jangan panggil aku min/mimin karena aku bukan mimin peri:( namaku Agnes Anggini, terserah kalian mau manggil aku apa, Agnes atau Anggi ya terserah asal jgn thor dan min:) thank you♥

Happy reading semuaa♥

^Author pov's^

Suara gedor-gedor dari pintu dan teriakan seorang wanita paruh baya terdengar sangat ribut sehingga penghuni di dalam ruangan itu terbangun dengan wajah kusut.

Cklek.

"Mama kenapa sih? Berisik banget."

Wanita yang disebutnya Mama itu berdecak sambil geleng-geleng kepala. "Kenapa-kenapa! Udah jam 6! Kamu gak sekolah? Nanti macet, kamu di hukum sama Kakak Osis kamu. Udah sana cepetan mandi!"

"Iya-iya. Ini mau mandi." Ucap Putra dengan wajah masam.

Hilda menghela nafas panjang. Anaknya ini sangat malas bangun pagi. Setelah dilihatnya Putra mengambil handuk, ia berlalu meninggalkan Putra.

Sekitar 15 menit di kamar mandi, Putra bersiap untuk kesekolah dan menjalani Mos terakhirnya. Sebenarnya dia bisa saja datang terlambat seperti hari pertama Mos, tapi hari ini moodnya sangat buruk untuk meladeni Ketua Osisnya yang dia juluki Fauzing.

Putra menuruni tangga sambil memasukkan papan namanya ke dalam tas karung. Putra sangat benci dengan keadaan Mos yang serba aneh ini. Kenapa harus memakai alat-alat seperti ini? Di sekolah pastilah harus memakai seragam yang rapi, bukan dandanan ala gembel seperti sekarang. Tidak berfaedah sekali.

"Pagi Ma," Putra mencium pipi kanan Mamanya dan mengambil sepotong roti yang sudah dioles selai kacang favoritnya.

"Cepetan sarapannya, biar gak telat." Kata Mama Hilda lalu meneguk greentea nya.

Putra mengangguk dan selesai sarapan, Putra langsung pamit dan berangkat ke sekolah.

Saat ia berhenti di lampu merah, banyak mata yang memperhatikan nya dengan tatapan aneh.

Tentu.

Ia paham mengapa mata orang-orang memperhatikannya dengan tatapan super freak seperti itu.

Kalian tahu? Putra mengendarai motor Ninja berwarna Hitam yang super keren, tetapi di punggungnya terdapat sebuah tas dari karung beras yang bergambar ikan Belida.

Jangan dihiraukan Put. Oke? Keep calm. Jangan hancurin mood lo pagi ini.

Saat lampu hijau menyala, motornya melaju terlebih dahulu dengan sedikit kencang.

***

^Putri pov's^

Aku duduk di kursi dekat laboratorium komputer sambil menunggu teman-temanku yang lain datang. Aku sudah menunggu cukup lama di sini, tapi entahlah, teman-temanku datang sedikit lebih siang dariku.

"Pada dimana sih?" Aku mendesah pelan sambil melihat layar ponselku yang memperlihatkan percakapan grup Upin ipin squad.

Tidak ada seorangpun yang membalas pesanku. Bahkan, Dimas dan Zikri yang biasanya paling ribut tidak membalas pesanku.

RATRI [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang