---
"Sayang ?"
"Aku dikamar mandi."
Sehun menghela nafas lega, tadi ia sudah kalang kabut karena tak mendapati istrinya disampingnya. Ia membenarkan celana pendeknya yang sedikit melorot lalu berjalan mendekat kearah pintu kamar mandi yang tertutup rapat, mengetuknya pelan.
"Buka saja, tidak dikunci."Sehun menurut, mulai membuka knop pintu dan benar saja, Luhan ada disana. Duduk diam diatas wastafel sembari memandangi sebuah benda seukuran lidi yang familiar dimatanya.
"Bagaimana hasilnya ?"tanyanya sembari memeluk tubuh mungil itu dari belakang, menumpukan dagunya dibahu sang istri, Luhan menghela nafas berat.
"Negatif. Ini sudah keempat kalinya. Jin harus menunggu lagi."lirihnya sendu, Sehun tersenyum lalu membalikkan tubuh sang istri untuk menghadap kearahnya. Menatap dalam kearah manik terang istrinya yang meneduhkan, yang membuatnya jatuh berkali-kali.
"Tak apa sayang, kita sudah berusahakan ? Keputusan terakhir itu urusan Tuhan."hiburnya, menyeka lelehan liquid yang menganak dipipi mulus istrinya, Luhan diam memilih menyembunyikan wajahnya diceruk leher sang suami. Ia tak mau melihat raut kecewa putra tampannya karena keinginannya belum terpenuhi. Ia sudah berusaha semampunya sampai ia stress sendiri.
Ini berat, Luhan tak kuat.
"Kalau gagal kan bisa coba lagi."ujar Sehun, Luhan berdecih, memberengut lucu.
"Itu sih maumu, menyebalkan!"
"Memang! Sudahlah sayang, jangan sedih. Ayo kita mandi, aku gosok punggungmu agar kau rileks."Luhan mengangguk, membiarkan tubuhnya dibopong sang suami dan menaruhnya didalam bathup yang berisi air hangat dengan aroma lavender yang menenangkan.
"Sehun..."
"Heum ?"
"Aku mencintaimu..."
Sehun tersenyum lembut, mengecup dahi Luhan lama.
"Aku lebih mencintaimu, Jin dan calon anggota baru."
"Tapikan belum jadi."
"Coming soon, lihat saja nanti. Usaha lagi yuk."ujarnya menaik-turunkan alisnya dengan senyuman yang membuat bulu kuduk Luhan meremang, melempar botol shampoo dan mengenai jidat lebar Sehun yang kini meringis.
"Mesum!"
"Yang penting kau cinta aku."ujar Sehun sambil kibas poni, Luhan memutar bola matanya malas.
"Terserah."ujar Luhan malas memilih merendam dirinya kedalam bathup, rasanya nyaman sekali. Melihat istrinya terpejam nyaman membuat kedua sudut bibir Sehun terangkat. Hatinya menghangat.
"Aku mencintaimu."
**
"Han, aku pinjam kamar mandimu ya. Kandung kemihku sudah kelebihan muatan."ujar Sunny yang tengah berkunjung, Luhan yang tengah menimang Hosiki yang sibuk mengemut jempol mungilnya itu hanya mengangguk lalu kembali sibuk mengajak bercanda sang bayi manis.
"Lu, apakah ini milikmu ?"tanya Sunny ketika selesai dengan urusan kandung kemihnya, Luhan mengangguk sembari mengecupi pipi lembut Hosiki.
"Iya, hasilnya negatif semua."ujarnya membuat kening Sunny mengerut. Masa sih ?
"Tidak kok, ini ada garisnya dua. Jelas sekali lho."ujarnya bingung, Luhan mengerjapkan matanya lalu mengambil alih benda pipih itu. Manik kembarnya membola lalu menatap Sunny yang kini tersenyum kearahnya. Keduanya saling berpelukan dengan Luhan yang menangis haru.
"Sebaiknya segera cek kerumah sakit agar lebih akurat."usul istri Suho itu, Luhan mengangguk sembari memandangi benda itu. Hatinya senang luar biasa.
Reaksi putra tampannya bagaimana ya ?
"Aku akan mengabari Sehun."ujarnya riang dengan senyuman mengembang membuat Sunny ikut tersenyum cerah, mendekap putranya yang mengerjap lucu.
"Hosiki senang tidak punya teman baru ?"
Si bayi hanya tersenyum cerah membuat sang ibu memekik senang.
Ah, ia semakin senang pindah ke kompleks ini apalagi berteman dengan keluarga Oh yang penuh kejutan menyenangkan.
"Yeoboseo ?"
"Sehun!"
"Iya sayang, telfonnya nanti saja ya. Rapatnya sudah dimulai."bibir mungil Luhan mengerucut mendengar jawaban suaminya, ia menghela nafas.
"Yasudah kalau begitu jangan lupa baca pesanku, ada pesan penting yang kukirim tadi. Aku mencintaimu."
"Iya sayang, aku lebih mencintaimu. Ku tutup ya. Bye."sambungan terputus, Luhan tersenyum lembut sembari mengusap perutnya yang rata.
"Terimakasih telah hadir, baby."
TBC
Luhan tekdung bok, bercocok tanammu sukses besar pak Sehun.
Congrats 😊
Mau lanjut ? Voment okay.
Gomawo, chingu-nim 😊 🙏
Jaa~🙋
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Bayi (Baby Kookie)
FanfictionKeluarga kecil Oh tengah menunggu anggota baru mereka hadir, semuanya antusias apalagi si sulung yang tak sabar untuk pamer pada sahabatnya kalau ia juga akan punya adik yang lucu. Bagaimana kisah mereka ? Apa kenyataan akan sesuai harapan ? Nantika...