---
"Wah, sekarang Hosiki sudah bisa jalan ya ? Aih lucunya, terimakasih sayang. Sini aunty cium."ujar Luhan takjub melihat anak tetangganya yang berumur satu tahun ini berjalan agak terhuyung kearahnya sembari membawa toples berisi stik keju padanya, menyodorkan pipi kanannya minta kecupan dan mendapatkannya serta diberi bonus senyuman hangat batita itu membuat Luhan heboh sendiri, mengundang tawa Sunny yang sibuk menghujani kecupan gemas pada Jungkook yang sibuk mengemut biskuit bayinya yang mudah larut itu.
"Aku jadi tidak sabar melihat keduanya bersekolah ditempat yang sama. Pasti menyenangkan."ujar Sunny yang diangguki semangat Luhan, keduanya saling menerawang lalu tertawa bersama. Berharap kedua putranya bisa jadi kawan baik layaknya kedua orangtua mereka.
"Aku ingin Kookie memiliki senyum sehangat Hosiki."harap Luhan yang dibalas senyuman manis Sunny yang kini menyerahkan Jungkook kembali pada induknya karena si bayi montok mulai kehausan, lihat saja, si bayi sibuk menarik-narik kancing blus yang dikenakan Luhan. Tidak sabaran, persis seperti Oh Sehun sang abu yang ngakunya paling tampan.
"Sabar sayang, adudu tak sabaran sekali. Aish ternyata sudah mengantuk. Benar-benar."keduanya terkekeh sembari memandangi Jungkook yang mulai terpejam dengan bibir mungilnya yang masih sibuk menyusu, si bayi sudah lelah bermain rupanya.
"Mih... iki au cucu..."Sunny menoleh kala bagian lengan kaus panjangnya ditarik pelan dan mendapati putranya sibuk mengucek matanya dengan tangan mungilnya, sang ibu muda dengan sigap menghentikannya. Takut si batita matanya terkena iritasi lalu membawanya dipangkuannya. Putranya ikut mengantuk juga dan benar saja, baru beberapa menit si batita manis itu sudah terlelap membuat keduanya menahan gemas.
Putra-putra mereka memang menggemaskan.
"Kita pindahkan ke kamar Hosiki saja, ranjangnya tidak tinggi dan cukup luas. Mereka akan aman disana."ujar Sunny lalu keduanya beranjak menuju kamar putra semata wayang keluarga pengusaha sukses itu, menaruh para bayi mungil itu dengan penuh kehati-hatian. Jungkook menggeliat pelan membuat Luhan menahan nafas sesaat lalu tersenyum lega kala si bayi mulai terlelap kembali sembari memiringkan tubuhnya kesamping. Posisi kesukaan putra bungsunya sejak menginjak usia 4 bulan.
"Kalau begitu lebih baik kita bersiap membuat makan siang untuk mereka, akan ku buka saja pintunya agar jika mereka menangis bisa langsung ketahuan."usul Sunny yang diangguki Luhan, keduanya berlalu keluar dengan membiarkan pintu kamar terbuka lebar. Bersiap sibuk dengan peralatan dapur untuk menyiapkan makan siang untuk mereka.
"Apa Jungkook sudah mulai mendapat makanan pendamping asi ?"tanya Sunny yang sedang mencuci sayuran, Luhan menggeleng.
"Belum, nanti jika Kookie sudah 6 bulan. Sesuai anjuran dokter."ujarnya sembari mengaduk bubur didalam panci, Sunny mengangguk.
"Berbeda dengan Hosiki yang harus mendapatkannya lebih awal karena tak mendapat asi dariku saat umurnya 4 bulan karena aku sakit parah waktu itu. Ia tak cukup hanya dengan susu formula."ujarnya tersenyum pahit. Luhan meremas bahunya pelan. Menenangkan sahabatnya yang berhati kecil. Ikut merasakan sakit yang dirasakan wanita itu.
"Semua sudah berlalu dan kini mommy-nya Hosiki telah sembuh dan hidup sehat demi putra kecilnya sang pemilik senyuman sehangat mentari diawal musim semi."manik kembar Sunny berembun lalu berhambur memeluk Luhan yang mengusap lembut punggungnya.
"Kau memang sahabat terbaikku, Luhan. Aku beruntung memilikimu."
"Aku juga, Sunny. Inilah gunanya sahabat bukan ?"keduanya mengurai pelukan lalu tertawa. Sunny menyeka airmatanya, tersenyum lembut.
"Sekali lagi terimakasih, Luhan."
"Sama-sama."
Keduanya tersenyum hangat lalu mulai memasak, diselingi obrolan hangat tentang keseharian masing-masing atau tumbuh kembang anak mereka sampai salah satu dari bayi mereka menangis kencang.
"Aduh, Kookie ternyata sedang pup."ujar Luhan yang ditanggapi tawa kecil Sunny diambang pintu.
TBC
Duo Golden-nya Bangtan jadi bayi menggemaskan, dududu~ 😁
Ditunggu vomentnya, chingu-nim.😊👌
Gomawo🙏😊
Salam manis,
Popok Kookie✌
![](https://img.wattpad.com/cover/149995446-288-k577380.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Bayi (Baby Kookie)
Fiksi PenggemarKeluarga kecil Oh tengah menunggu anggota baru mereka hadir, semuanya antusias apalagi si sulung yang tak sabar untuk pamer pada sahabatnya kalau ia juga akan punya adik yang lucu. Bagaimana kisah mereka ? Apa kenyataan akan sesuai harapan ? Nantika...