---
"Ingat lho, bu. Hari jadwal check up si baby."
"Heum."
"Ih, Sehun! Jawab yang lain dong. Dari tadi hanya ham heum ham heum saja. Kau tak setampan Sasuke Uchiha jadi jangan sok-sok'an menirunya!"sahut Luhan tak terima, Sehun menghela nafas berat. Memberikan atensi penuh pada sang bumil yang sibuk berbaring malas disofa empuk ruang tengah rumah mereka sedangkan dirinya sibuk dengan setumpuk tugas kantor dimeja makan. Tugas bisa nanti ia kerjakan, bisa bahaya jika mengabaikan singa betina yang hamil 7 bulan. Mengerikan. Sehun malas menjabarkannya.
"Apasih, sayangku. Rusa imutku..."rayunya sembari mencolek pipi Luhan yang kini semakin gembil, ditepis kasar oleh si cantik yang kini merajuk karena diduakan berkas kantor. Sehun tersenyum sabar.
Sabar Hun, orang sabar disayang Yoona.
"Ih, merajuk. Malu sama perut tuh."godanya menunjuk perut besar Luhan lalu mengusapnya pelan, si cantik mencebik sebal.
"Biarkan saja, kau menyebalkan."ujarnya sembari memukuli dada bidang suaminya, Sehun hanya tersenyum memilih mendekap istrinya yang masih memberengut. Ia jadi semakin tak sabar bertemu dengan anggota baru keluarganya itu yang bisa membuat si imut Luhan jadi manja dan garang begitu.
Perempuan atau laki-laki ?
Tapi sepertinya perempuan, mengingat betapa moody-annya istri imutnya itu. Sehun senyum-senyum sendiri, membayangkan betapa imutnya baby mereka jika benar-benar berjenis kelamin perempuan. Ibunya saja imut apalagi anaknya kan.
"Hun..."
"Iya sweetheart..."
"Aku mengantuk."ujarnya sembari menyandarkan kepalanya didada suaminya manja, Sehun terkekeh gemas lalu membopong istrinya yang semakin besar---perutnya lho ya kedalam kamar mereka lalu membaringkannya ke ranjang karena si bumil sudah terbuai mimpi. Wajahnya damai sekali, Sehun mana tahan.
"Tidur yang nyenyak bubu Lulu."ia kecup kening istrinya lalu keluar kamar, berniat menjemput putranya yang sedang les bahasa China. Bahasa negara kelahiran Luhan.
**
"Nah, sekarang babynya sudah berorgan tubuh lengkap. Ini kakinya dan jari-jarinya jumlahnya lengkap semua lalu ini tangannya dan jemarinya lengkap semua jumlahnya. Kepalanya berada dibawah, pas tepat dijalan lahir. Mau tahu jenis kelaminnya ?"tanya sang dokter pada Luhan dan Sehun yang mengangguk antusias, dokter cantik itu tersenyum lalu mulai kembali menempelkan alat khusus diperut Luhan dan mempejelas bagian alat kelamin janin membuat keduanya berbinar.
"Sudah jelasnya, dapat baby boy lagi nih."ujar sang dokter yang membuat senang Luhan dan Sehun yang tersenyum tipis. Si abu agak kecewa gagal pamer dapat princess tapi tidak apa-apa, asal istri imutnya senang iapun senang. Putranya pasti semakin senang. Punya teman main bola dan marathon anime setiap akhir pekan, Sehun bebas tugas. Ehe.
"Jadi belinya biru saja ya sayang."ujar Sehun kala keduanya tengah sibuk memilih perlengkapan si baby yang perkiraan lahirnya diakhir musim panas, si cantik menggeleng.
"Monokrom saja, baby suka warna itu."ujar Luhan lalu mulai memilih ini itu, Sehun menghela nafas pasrah. Ibu hamil selalu benar.
"Nuansa kamarnya juga diganti, Hun. Jadi monokrom saja."ujar Luhan disela keduanya makan siang dikedai kare karena bumil ini rindu makan kare, lagi-lagi Sehun menurut lalu keduanya sibuk dengan makanan masing-masing.
"Dia lucu ya, aku tidak sabar bertemu dengannya Hun. Pasti lucu sekali seperti anak kelinci."ujar Luhan gemas sendiri melihat hasil USG baby mereka, Sehun tersenyum sembari mengusap lembut puncak kepala istrinya.
"Terimakasih ya, bubu Lulu."
"Anything for you, honey."
Sehun menepikan mobilnya membiarkan sang istri menginvasi bibirnya nan seksi
Uhuk.
TBC
Ululu agresif juga bumil satu ini, abu Thehunkan jadi ena 😝✌
Baby Boy, guys. Cepat lahir ya baby, abu sama bubu engga sabar ketemu kamu.😘
Jan lupa vomentnya, chingu-nim.😊
Jaa~🙋
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Bayi (Baby Kookie)
FanficKeluarga kecil Oh tengah menunggu anggota baru mereka hadir, semuanya antusias apalagi si sulung yang tak sabar untuk pamer pada sahabatnya kalau ia juga akan punya adik yang lucu. Bagaimana kisah mereka ? Apa kenyataan akan sesuai harapan ? Nantika...