Pendekatan ( 4 )

28 5 0
                                    

Semakin hari semakin terlihat kecocokan antara aku dan kakak kelasku, bahkan teman - teman disekolahku mengira aku dengan nya telah berpacaran.

Karena jogging kemarin ke canggungan aku dan kakak kelasku mulai hilang sedikit demi sedikit.
layak nya orang berpacaran yang setiap hari berkomunikasi via chat dan ketika malam selalu mengobrol via telfon.

Aku tak seberapa ingat apa yang selalu aku obrolkan dengan kakak kelasku yang aku ingat, setiap jam 21:00 kakak kelasku menelfonku kemudian kita membicarakan suatu hal dari yang tidak penting sampai yang tidak penting ehehe.

biasanya kakak kelasku mengajakku untuk bermain tebak - tebakan, aku selalu kalah
karena tadinya yang aku kira apa yang ditanyakan kakak kelasku itu benar2 tebak - tebakan ternyata itu sebagian dari trick gombal nya kakak kelasku ahaha!
memang dia selalu membuatku salah tingkah, selalu.

-

" Kuda, kuda apa yang bikin senang? "

" Kurasa, tak tau kak ehehe "

" Serius? kamu tidak tau, padahal itu mudah "

" Beneran kak aku tak tau "

"Kudapatkan dirimu. "

-

Ekspresi wajahku seketika berubah, tapi kali ini aku tidak berteriak atau tertawa sekencang mungkin karena kalau aku melakukan nya, nanti kakak kelasku tau dan nanti kakak kelasku menyangka kalau aku ke-baperan.

Jam menunjukan pukul 00:00, jam dimana lelah lelahnya kami mengobrol.
kemudian....

" Selamat hari, Rabu. semangat ya "

Setelah kami saling mengucapkan selamat malam dan selamat tidur, kakak kelasku menutup telfon nya.

***

Rabu, hari ini ternyata sekolahku pulang lebih awal.
kakak kelasku menghubungi ku sesudahnya dia sampai rumah, dia menanyakan aku lagi apa, sedang apa, dan berada dimana kakak kelasku ingin menemuiku..
kebetulan aku, sedang bersama sahabatku..
padahal aku yang akan ditemui kakak kelasku, tapi mengapa sahabatku begitu bersemangat.

Kami bersepakat untuk bertemu di stadion, karena tak jauh dari rumahnya. sesampainya aku disana
sahabatku menanyakan mana, yang mana.
dan ku jawab sebentar lagi

Tiba - tiba terlihat dari arah kanan, kakak kelasku dengan sweater dan celana pendek kesayangannya berjalan ke arahku.
sesampainya kakak kelasku, aku langsung menemuinya.
dan sahabatku bilang....

" Yaudah ya ditinggal dulu, ntar pulang minta anterin kak yogas aja yah!
yakan kan, masa si gamau "

tanpa ragu sahabatku langsung meninggalkan ku tanpa rasa bersalah,
yang benar saja?!
kalau kakak kelasku tak mau mengantarkan ku, lalu bagaimana aku pulang?
ditambah lagi, terlihat dari raut wajah kakak kelasku yang tidak meyakinkan dan cuaca yang tak mendukung alias mandung.

" Terus, kamu gimana pulangnya? "

"Yahh, emang kakak gabisa yah nganterin aku pulang? "

" Jauh ya? "

" Engga kok kak, tidak jauh - jauh
sekali "


sambil panik, aku menghubungi sahabatku untuk menjemputku kembali di stadion tapi tak ada satupun balasan dari sahabatku.

" Coba teman kamu di hubungi "

" Sudah kak, belum ada yang
membalas pesanku "

" Mana mendung nih, gimana? "

" Iyah nih kak, yaudah kalo kakak mau pulang
ga apa pulang aja nanti aku cari tebengan deh kali - kali aja aku kenal sama orang disini "

" Beneran nih gapapa? "

dalam hatiku berkata,
" jangan kak, jangan, jangan tinggalkan aku. "

"Oh iyah kak, gapapa kakak pulang
ajah aku gapapa kok paling sebentar
lagi mereka sampai sini "

" Yaudah kakak temani sampai sahabatmu kesini "

sudah 15 menit lamanya aku menunggu, ternyata belum ada balasan pesanku
telfon tidak diangkat
dan hari semakin sore
ku lihat wajah kakak kelasku yang
sedikit lelah menungguku, akhirnya

" Yaudah , ayo naik kita pulang. "

" Serius ni kak, ntar aku diturunin dijalan atau engga nih? "

" Kamu mau ga nih? "

" iya kak ini iya kak tunggu "

Akhirnya kakak kelasku mengantarkan ku pulang sore itu, dengan raut wajah yang sedikit terpaksa dan kakak kelasku bilang dia seperti ojek
itu membuatku menjadi seperti tak enak hati, ini semua salah sahabatku!

Ini kali pertama kakak kelasku kerumah. Setelah sampai dirumahku, kami tak mengobrol karena aku sibuk membalas pesan Aw.
Aw ngga berani pulang sendirian kerumahnya, jadi aku harus menjemputnya didepan sekolahan.
aku harus naik apa?
dengan seenaknya Aw bilang

" Apa guna kak yogas itu, masa sih dia gamau nganterin kamu sebentar aja kesini. jahat sekali "

Salah satu pesan Aw terbaca oleh kakak kelasku, dan ini membuatku semakin
aaaarggg !!???$@#)(!!!!

tak lama kemudian kakak kelasku bilang

" Yaudah, ayo aku anterin "

yah entahlah memang hari itu benar-benar sahabatku menyebalkan, tadinya sih berniat untuk meninggalkan ku berduaan tapi malah seperti ini jadinya..
huftttt.... mengganggu saja si Aw!

diperjalanan menjemput Aw, diatas motor mio itu aku mengulang - ulang kata minta maaf karena telah merepotkan nya, dan kakak kelasku selalu bilang
" Benar - benar seperti ojek kamu nih "
padahal niat ku juga tidak ingin menjemput Aw kak, tapi kasihan dia sendirian

Setelah menjemput Aw, aku pulang dan sampai dirumah begitupun dengan kakak kelasku.
Lalu....

" Kak maafyah, aku merepotkanmu, sampai - sampai kakak bilang
kakak itu ojek. hmm aku jadi semakin tidak enak hati kak "

" Iyah, tak apa.
aku malah senang bisa berdua diatas motor selama itu denganmu "


****

memang aku dan kakak kelasku terlihat semakin hari seperti orang berpacaran
tapi apalah dayaku yang masih sekedar menunggunya menyatakan cinta.
haruskah aku lagi yang memulai?

Let Me Always Chase YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang