Air Mata Surga, 06.

2.9K 317 17
                                    


Selamat malam, semoga ada yang belum tidur ;)

Lima tahun kemudian....

"Aunty Erinka."

"Aunty Erinka."

"Aunty Erinka."

"Aunty Erinka."

"Heh bocah ngapain sih." kesal Erinka yang baru saja membuka pintu kamar hanya dengan menggunakan jubah mandi, sebenarnya tadi ia baru saja mandi namun dua bocah imut yang menatapnya dengan senyuman polos itu dengan seenaknya menggedor gedor pintu kamarnya dan memanggil manggil namanya dengan nyaring.

"Nggak kok cuma manggil aja." jawab salah satu bocah imut yang berjenis kelamin laki-laki itu.

Jawaban itu sukses membuat Erinka melotot marah, yang benar saja. "Apa?!" pekiknya.

"Nggak ada apa-apa." balas bocah imut yang lainnya dengan menggelengkan kepalanya kenanan dan keriri.

"Terus ngapain gedor gedor pintu kamarku?" tanya Erinka.

"Cuma mau ngecek, Aunty Erinka masih hidup apa enggak." jawab bocah yang pertama masih dengan tampang polosnya.

Hal itu sukses membuat Erinka bertambah geram lalu menutup pintu dengan kencang hingga berbunyi sangat nyaring.

"Nggak Ibunya nggak anaknya! Sama aja titisan iblis!"

××× Air Mata Surga ×××

"Reno sih, Aunty Erinka jadi marah kan?"

"Kok Aku? Rena kali."

Kedua bocah, laki-laki dan  perempuan itu sama sama menatap sebal satu sama lain, lalu dalam satu hentakan mereka serempak berlari menuruni tangga.

"Reno, Rena jangan lari lari di tangga nanti jatuh sayang."

Prilly berseru dari ruang makan saat melihat putra dan putrinya berlarian menuruni tangga.

"Mommy mommy." ucap keduanya berlari kearah Prilly yang masih sibuk menyusun sarapan untuk mereka.

"Mommy mommy tadi Aunty Erinka marah lagi." ucap Rena.

"Kalian pasti gangguin Aunty-mu lagi ya?" tanya Prilly.

Reno dan Rena sontak langsung menggelengkan kepalanya. "Nggak kok."

"Terus kenapa Aunty Erinka bisa marah, kalau bukan kalian ganguin."

Itu bukan suara Prilly, namun suara Aliandra yang baru saja turun dari lantai atas dan berjalan kearah mereka dengan menggendong seorang anak laki-laki seumuran Reno dan Rena.

"Reno cuma manggil kok. Iya kan Rena." ucap Reno dan di angguki Rena.

"Bohong Daddy, tadi Rena sama Reno teriak teriak di depan pintu kamar Aunty Erinka." sahut seorang anak laki-laki yang ada dalam gendongan Aliandra.

Reno dan Rena melotot sebal pada bocah laki-laki yang kini duduk di salah satu kursi meja makan. "Mommy nanti Rena mau main sama Rassya lagi ya."

"Reno juga mau sama Rassya."

Prilly tersenyum. "Nanti Mommy telfon Rassya biar kesini." ucap Prilly seraya mengusap kepala Rena dan Reno penuh kasih sayang.

"Kenapa harus sama Rassya, kalian bisa main ke kantor Daddy kan?" tanya Aliandra kesal.

Si kembar langsung menatap Aliandra dan dengan kompak menggelengkan kepalanya malas. "Nggak mau." seru mereka kompak.

"Kenapa?" tanya Aliandra.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Air Mata SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang