Mengenalmu kurasa adalah bahagia kecil bagiku.
Dekat denganmu juga adalah kebahagiaan bagiku.
Namun, saat aku jatuh cinta padamu. Kurasa itu adalah kesalahan yang parah bagiku.Kenapa tidak?
Seharusnya dari awal aku kontrol diri ini,
Agar tidak memiliki perasaan apa-apa.
Sebab apa? Kau telah memilih dia yang lain.Aku ingin mengulang semuanya,
Dan mengatur semuanya,
Agar aku dan kamu tidak saling mengenal,
Tidak saling dekat, dan tidak saling membagi canda dan tawa.Sekarang apa???
Aku sendiri, meratapi dirimu yang telah pergi.
Pergi karena kamu tau akan perasaan ada dihati ini.Menangis? Kurasa sudah tak sanggup lagi.
Aku benar benar sendirian.
Jatuh cinta sendiri, bahagia sendiri, nyaman sendiri, berjuang sendiri, dan patah hati sendiri.Aku benar benar bodoh!
Harusnya aku tak memiliki rasa itu.
Harusnya aku tidak menyimpan perasaan yang salah ini kepadamu.
Benar benar salah:")Andai boleh ku minta,
Kau lupakan saja apa yang ada dengan diriku, iya perasaan lebihku kepadamu.
Agar suasanya kembali seperti sedia kala:")Tapi itu hanyalah perandaian saja,
Dan tak akan menjadi nyata.Lalu aku harus apa??? 😔😔
—Ihya'u Ramadhani
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Semesta, Ini Tentang Perasaanku
RomansIni adalah kumpulan suara hati seorang perempuan yang tak mampu diungkapkan lewat suara maka ia terpaksa menjadi asksara. Happy Reading❤️🙂 Find me on instagram: @tulisan_irn