BAB 7

781 93 3
                                        

2 tahun kemudian...

Semenjak saat itu Ciel benar - benar menghilang. Sebastian menjadi depresi karena tidak bisa menemukan keberadaan Ciel. Kemudian Sebastian tertidur cukup lama disuatu tempat.

____________________________________

     'alam memutuskan untuk menidurkan anak kesayangannya beserta menyembunyikan cintanya.....agar garis hidup mereka bisa diubah oleh takdir.'
____________________________________

"Setelah putri Ciel, kali ini Sebastian yang menghilang. Apa yang terjadi dengan mereka?" Ucap Catherine.

Vincent dan Edward hanya diam.

"Kita tidak bisa menjaga anak kita sendiri. Kita harus mencari mereka." Ucap Rachel.

"Kita sudah berusaha selama 2 tahun ini, dan tidak berhasil." Ucap Vincent.

"Segala upaya sudah kita kerahkan untuk mencari mereka." Ucap Edward.

Rachel dan Catherine akhirnya menerima ucapan Vincent dan Edward.

~√~

Beberapa hari kemudian.....

Edward dan Vincent sama - sama mendapatkan surat dari pemimpin barat.

"Tidak bisa dibiarkan." Marah Edward.

Catherine menghampiri Edward.

"Ada apa yang mulia?" Ucap Catherine.

"Danias....pemimpin barat itu, dia kembali dan bergabung dengan kerajaan musuh. Dia mengirimkan surat untuk menyatakan perang." Ucap Edward.

Catherine menutup mulutnya dengan salah satu tangannya.

"Lalu bagaimana?" Ucap Catherine.

"Terpaksa kita harus menghadapinya. Dia harus dilenyapkan." Ucap Edward.

~√~

Vincent berjalan tergesa - gesa bersama Rachel di kerajaan Edward.

"Vincent! Kenapa kau datang kemari?" Ucap Edward sambil berjalan menuruni tangga dan menghampiri Vincent.

"Aku mendapatkan surat dari Danias...dia menyatakan perang dengan Ciel sebagai taruhan perang itu." Ucap Vincent ikut menghampiri Edward.

"Kenapa bisa seperti itu? Apakah dia menemukan keberadaan Ciel?" Ucap Edward.

"Jangan sampai mereka benar - benar menemukan Ciel." Ucap Vincent.

"Kita bicarakan ini diruang utama." Ucap Edward.

~√~

"Bagaimana ini yang mulia?" Ucap Rachel dibarengi dengan raut wajah cemas Catherine.

"Tidak ada cara lain. Seperti yang disarankan Edward, kita akan berperang." Ucap Vincent.

~√~

Angin sepoi - sepoi menerpa wajah Ciel, Ciel terbangun dari tidurnya. Dan didepannya sekarang sebuah danau yang mengkilap diterpa sinar matahari.

"Dua tahun." Gumam Ciel.

Ciel terpaku dengan pikirannya.

     'untuk yang terakhir kalinya....'

     'biarkan aku pergi!'

     'selamat tinggal...'

Ciel menutup matanya kemudian menutup telinga dengan tangannya. Ingatan terakhir kali itu terus terngiang.

FAIRYTALE (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang