Note:
yang ada di Multimedia anggep aja Valentine
GIRL POV
“Iya ma. Aku baru sampai di Asrama”
“Kamu sudah tau siapa temen sekamar kmu nanti?”
“Belum ma. Aku juga penasaran siapa temen sekamar aku nanti”
“Gimana kalau temen sekamar kamu gak bener?”
“Maksudnya gak bener?”
“Ya pergaulannya jelek!”
Aku berjalan masuk kedalam Asrama
“Jangan Negativ Thinking gitu dong ma”
“Mama takut kalau nanti pergaulan kamu jelek”
“Aku temenan sama orang yang Normal kok ma. Jadi gak usah khawatir”
Aku berjalan disepanjang koridor yang kanan-kirinya terdapat pintu
“Pokoknya mama gak mau kamu temenan sama orang yang gak bener”
“Iya ma. Kan Asramaku khusus perempuan jadi Aman dari gangguan laki-laki yang gak bener”
“Mama tuh khawatir banget kamu kenapa-kenapa sayang. Gimana kalau temen sekamar kamu gila?”
Aku mendengar suara berisik dari kamar 2050. Aku melihat banyak barang yang dilempar keluar dari kamarnya. Seorang perempuan keluar dari kamar itu dan berdiri diam disebelah pintu kamarnya. Aku berjalan semakin dekat dengan kamar itu. Ternyata masih ada seseorang didalam kamar itu. Dia masih melempari barang-barangnya keluar kamarnya. Akhirnya seseorang itu keluar dari kamarnya. Dia seorang perempuan. Kulitnya putih, rambutnya coklat panjang, dan dia terlihat sedang menangis. Ternyata dia sedang menelfon. Dia melempar sebuah bingkai foto kecil ke tembok. Bingkai itu pecah. Perempuan yang sedang menangis itu mengambil bingkai foto itu dan meletakkannya kembali ke lantai. Seketika dia memandangiku. Tiba-tiba dia memelukku. Aku yang tidak tau apa-apa jadi aku hanya diam. Ternyata perempuan yang sedang menangis ini adalah Teman kuliahku. Namanya Rasya dipanggilnya Sasya. Dia baru putus sama senior Aldi gara-gara senior Aldi selingkuh
Aku kembali berjalan menuju kamarku yang baru. Saat masuk kedalam kamarku, aku menaruh tas yang sedang aku pegang dikasur baruku.
“Aku sudah sampai dikamarku ma. Aku mau mandi dulu ya ma”
“Iya. Jaga diri baik-baik ya sayang. Jangan lupa belajar yang giat. Love you Sweetheart”
“Love you too Mom”
Aku menutup Handphoneku. Aku mengambil handuk dan peralatan mandi untuk segera membersihkan tubuhku.
Boy POV
“Apa? Kamarnya sudah ada yang nempatin? Ya ampun.. Terus aku gimana?”
“Tinggal satu kamar yang tersisa. Tapi…”
“Tapi kenapa?”
“Tapi teman sekamarmu perempuan”
“APA! Perempuan?! Enggak enggak!! Nanti dikira orang-orang aku ngapa-ngapain dia lagi!”
“Terus mau gimana lagi. Tinggal itu kamar yang kosong. Kalau Boss tau aku ngebiarin kamu sekamar sama perempuan, Pasti kamu udah diusir!”
“Gak ada kamar lain gitu?”
“Serius gak ada! Tinggal ini kamarnya. Aku ngebiarin kamu sekamar sama perempuan, karna aku percaya kamu bukan laki-laki yang seperti itu. Keputusan ada di tanganmu”
KAMU SEDANG MEMBACA
YES OR NO?
عاطفيةCowok tulen yang sekamar sama cewek sensitiv Awalnya cewek itu gak suka karna keberadaan si cowok yang gak suka keheningan. Dari hari kehari, mereka udah terbiasa dengan aktivitas masing-masing. si cowok perlahan-perlahan mengetaui perasaan si cewek...