Note:
yang di multimedia anggep aja Rasya
Girls POV
Selesai kuliah, aku menemui teman-temanku dan kongko-kongko di Café
“Maaf ya telat. Dosennya lama banget ngejelasin materinya” Kataku
Aku duduk disebelah Sasya
“Santai aja Val. Kita juga baru dateng kok” Jawab teman laki-lakiku
Namanya Christian aku sering manggil dia Kris. Dia ngambil jurusan Perikanan Sama sepertiku. Orangnya baik dan enak diajak ngomong. Dia udah punya pacar namanya Mei hubungan mereka baru jalan 5 bulan
“Nerd mau minum apa?”
Yang duduk disebelah Kris adalah Nerd. Dia perempuan yang sangaaat pendiam hampir gk pernah ngomong sama sekali. Nerd ini temen sekamarnya Sasya. Kalau Sasya lagi marah atau sedih, Nerd cuman bisa berdiri diem disebelah pintu kamar
“Eh eh.. Masa aku dikasih sapu tangan” Kata Sasya
“Sama siapa?”
“Aku enggak tau namanya siapa. Tapi dia satu jurusan sama aku”
“Cewek atau Cowok?”
“Cowok”
“Woa.. Masalah kamu sama senior Aldi udah selesai belum?” Ledek Kris
“Udah ah! Jangan ngomongin dia!”
“Iya iya sorry. Jangan-jangan kamu suka lagi sama cowok yang ngasih sapu tangan tadi?”
“Iya kali”
“Cieh! Merah tuh mukanya!” Ledek Kris
“Apaan sih Kris!”
“Udah udah. Setiap hari berantem mulu. Gak bosen apa?”
Selesai kongko-kongko bareng temen-temen, aku kembali ke kamar. Ternyata Cowok itu udah ada. Dia lagi Asyik main Video Game. Awalnya aku bisa konsentrasi tapi Lama-kelamaan aku jadi gak konsentrasi. Aku berdiri dan mencabut kabel Video Gamenya
“Maaf tapi aku butuh konsentrasi” Kataku
“Suaranya gak keluar”
“Karena kamu banyak tingkah, seperti...”
Aku menunjukan gerak-geriknya saat dia bermain
“Tetep aja ada suaranya dan cahayanya yang kedap-kedip” Kesalku
Dia berdiri dan menatapku
“Gimana kalau kita tuker wilayah aja?”
Karna pintu kamarku terbuka, tiba-tiba Sasya masuk
“Val, kamu punya makanan? Aku laper nih”
Tiba-tiba saja dia menjadi gugup dan diem sendiri. Dia menatapku dan menatap cowok itu dengan gugup. Tiba-tiba dia keluar dari kamar. Menurutku dia pasti menutup mulutnya dan teriak supaya suaranya gak terlalu kedengeran. Mungkin dia lagi Happy. Dia masuk lagi kedalam kamarku
“Val, ikut aku”
Sasya menarik tanganku dan keluar kamar. Kami berbicara disebelah pintu kamarku
“Hey, itu siapa? Temen sekamar kamu?”
“Jangan bilang kalau....”
“Iya, emang dia yang ngasih Sapu Tangan itu ke aku. Yang aku ceritain kemaren waktu nongkrong-nongkrong. Dia ganteng kan?”
KAMU SEDANG MEMBACA
YES OR NO?
RomanceCowok tulen yang sekamar sama cewek sensitiv Awalnya cewek itu gak suka karna keberadaan si cowok yang gak suka keheningan. Dari hari kehari, mereka udah terbiasa dengan aktivitas masing-masing. si cowok perlahan-perlahan mengetaui perasaan si cewek...