Note:
Makasih yang udah baca terus kelanjutan ceritanya ^^
kasih saran juga ya
lebih enak klo sekalian sambil dengerin soundtracknya
Boy POV
Enggak tau kenapa ngeliat mereka berdua aku jadi kesel banget. Aku tinggalin Kris dan Sasya yang asyik ngobrol berdua. Aku berjalan menuju Cafe In dengan perasaan yang sangat kacau di tengah jalan, Sasya menelfonku tapi aku malah gak ngangkat telfonnya dan cepet-cepet matiin Handphone ku
Aku masuk kedalam Cafe In,
“Hai Bibi In.. Aku laper, aku minta secangkir susu ya” aku menaruh tas ranselku di sebelah kaca
Aku mengambil sepotong kue rasa Tiramisu disebelah kasir. Aku hanya memasang ekspresi wajah biasaku. Mungkin Bibi In curiga padaku karna gak biasanya aku memasang ekspresi wajah seperti itu. Aku duduk dikursi sebelah kaca aku memakan sepotong kue yang aku ambil tadi sambil memandangi pemandangan jalan raya melewati kaca itu. Bibi In mengantarkan minuman yang tadi aku pesan dan dudu didepanku
“Makasih bi”
“Kue nya enak?”
Aku hanya menggeleng kecil
“Enggak enak?! Bener gak enak?! Muka kamu sampai cemberut gitu”
“Enggak kok Bi, aku cuman lagi bosen aja”
“Bosen? Kamu kesini sendirian, kamu lagi marahan ya sama Valentine?”
“Enggak kok Bi, dia lagi bareng keluarganya”
Bibi In hanya mengangguk
“Seorang cowok menjemputnya” Kataku dengan wajah sedihku
“Oh.. Jadi karena itu, Kue ku jadi gak enak?”
“Bibi In, jangan bercanda.. “ Kesalku
“Kamu suka sama dia ya?” Ledek Bibi In
“Siapa? Maksud Bibi apa? Bibi sungguh gak masuk akal”
“Aku tanya.. Aku tau kamu punya Hobi seperti cewek. Tapi gimana sama perasaan kamu sendiri?”
“Perasaan? Aku gak tau Bi.. Susah ngejelasinnya”
“Kalau kamu suka sama dia, kamu harus bisa jagain dia. Jangan jadi cowok yang suka nyakitin hati seorang wanita hati seorang wanita itu rahasia. Gak ada orang yang bisa nebak hati seorang wanita. Walaupun penampilan kamu culun dan hobi kamu seperti perempuan, jangan biarkan itu yang memutuskan siapa dirimu yang sebenarnya. Kamu harus menjadi seperti apa yang kamu rasakan sekarang. Biarin orang mau ngomong apa gak usah diladenin. Kamu sama Dila selalu tertawa dan bercanda bersama. Kamu menyukainya sebagai apa?”
“Teman.. Teman..”
“Kamu yakin?”
Aku memikirkan perkataanku tadi
“Lihatlah dengan lebih jelas, baik tubuh dan hatimu. Cari apa yang harus apa yang kamu lakukan. Supaya kamu gak nyesel dihari berikutnya”
Aku hanya mengangguk kecil
Malamnya, Valentine masih belum pulang. Aku menunggunya di Balcon Asrama. Aku mendengarkan musik melalui Headset yang berada dikupingku. Aku melihat sekitar tempat parkiran tapi mobil Revan belum dateng. Sembari menunggu mobil Revan dateng, aku bernyanyi
™kesalahanku melewatkanmu
hingga kau kini dengan yang lain
maafkan aku
KAMU SEDANG MEMBACA
YES OR NO?
RomanceCowok tulen yang sekamar sama cewek sensitiv Awalnya cewek itu gak suka karna keberadaan si cowok yang gak suka keheningan. Dari hari kehari, mereka udah terbiasa dengan aktivitas masing-masing. si cowok perlahan-perlahan mengetaui perasaan si cewek...