Finale

134 1 0
                                    

Boy POV

Aku sampai disebuah pegunungan yang dipenuhi dengan pohon-pohon. Aku melihat mobil Paman Rafael diluar aku semakin yakin bisa bertemu dengan Rafael tanpa ada masalah apapun. Aku masuk kedalam Café anggur milik keluarga Rafael. Aku melihat paman Rafael sedang berbicara dengan seorang perempuan. Aku menghampirinya

“Halo, apa paman masih inget aku?” Paman itu menyuruhku mengikutinya untuk bertemu dengan pemilik perusahaan ini yaitu bertemu dengan ayahnya Rafael

“Boss, ada seorang gadis yang ingin bertemu dengan Tuan Rafael” Kata Paman itu. Seorang laki-laki dengan topi cowboy melihat kearahku

“Hai paman..” kenapa aku memanggil ayah Rafael dengan sebutan ‘Paman’? menurut aku sih gak cocok aja kalau ayah Rafael dipanggil dengan sebutan ‘Om’ karna ayah Rafael tidak keliatan sudah tua

“Oh! Hallo! Teman dari mana?”

“Dari kampus paman.. aku ingin meminta izin paman…” Sebelum aku melanjutkan omonganku, Ayah Rafael sudah memotong perkataanku

“Apa kamu.. Valentine?”

“Iya” Ayah Rafael tertawa mendengar jawabanku aku bingung kenapa ayah Rafael tertawa?

“Ini gadis yang diomongin ‘Tiger’ kita (Sebutan untuk Rafael saat dirumah), dia gak bisa tidur atau makan pas dia dateng kesini. Baguslah kamu bisa datang kesini. Kamu juga sangat cantik. Tolong jaga dia. Dia suka main Video Game, jadi pengeliatannya kurang bagus. Satu lagi.. jangan sering nyuruh dia masak, nanti dia gak mau belajar”

“Mmmm.. aku..” Aku bingung mau ngomong apa

“Hey Od.. tolong kasih tau ‘Tiger’ kalau istrinya ada disini” Aku kaget saat ayahnya bilang ‘Istrinya’ pada Paman Od

“Aku pikir aku nganterin dia kesana aja”

“Oke, oh ya mau segelas anggur?” Tanya Ayahya padaku. Aku hanya menggeleng. Paman Od mengantarkanku tempat Favorit Rafael

Aduh.. kenapa aku masih pikirin masalah itu sih? Padahalkan kejadiannya udah lama.. huft.. aku berjalan-jalan tanpa ada arah. Aku menghentikan langkahku. Aku melihat seorang perempuan berdiri didepanku. Jaraknya lumayan jauh jadi aku gak bisa ngeliat perempuan itu dengan jelas. Perempuan itu berjalan mendekatiku. Huh? Kok mirip Valentine? Apa aku lagi ngelamun? Dia?! Beneran Valentine? Sekarang perempuan itu tepat berada didepanku. Aku bisa melihat wajahnya dengan jelas. Ternyata itu Valentine

“Beraninya kamu! Ninggalin foto pacar kamu di asrama” Dia memberi fotonya padaku

“Aku sakit hati, Valentine”

“Ayolah.. ini kan cuman masalah kecil” Aku hanya diam memandanginya

“Raf.. aku minta maaf. Waktu itu, aku takut. Aku bingung. Aku takut apa yang bakalan terjadi nanti.  Takut ibuku akan marah padaku, takut menyakiti hati Sasya, dan aku takut terhadap pandangan orang lain kalau kita sekamar. Tapi, sekarang aku tau.. kalau aku masih takut, aku bakalan kehilangan kamu. Aku gak pengen kehilangan kamu Raf..” Aku melihat matanya sudah penuh dengan air mata, aku hanya diam

“Apa.. udah terlambat?” Aku menatapnya dengan wajah sedihku

“Gak apa-apa. aku udah dateng terlambat..” Dia membalikkan tubuhnya dan perlahan berjalan pergi meninggalkanku . Aku mendengar dia mulai menangis. Kenapa aku harus membuatnya menangis lagi? Ternyata aku sendiri juga mengeluarkan air mata

“Val..” Aku memanggilnya, dia menghentikan langkahnya

“Gak apa-apa. aku baik-baik aja”

Aku berjalan kearahnya dan memeluknya dari belakang.

“Makasih.. makasih.. udah berusaha menjaga cintamu padaku” Valentine membalikkan badannya dan memelukku. Akupun juga memeluknya

Apa mama masih inget cerita kupu-kupu yang Mama pernah ceritakan padaku? Sekarang aku tau rasanya. Apa ini rasanya cinta yg tulus, ma? Aku mencintaimu ma, aku mencintai Revan. Tapi gak pernah ada kupu-kupu. Aku gak inget kalau aku pernah ngerasainnya. Apa bisa beri aku sama Rafael kesempatan lagi, ma? Kumohon, kasih kesempatan untuk cinta ini. Aku ingin tau apakah ini nyata.. aku ingin tau apakah ini akan membuatku jatuh, hingga mematahkan kaki dan lenganku, aku gak pengen bener-bener penasaran tentang ini seumur hidupku, perlahan-lahan aku akan tau jawabannya. Aku mencintaimu ma –Kata Hati Valentine

“Hey, janga nangis dong. Kan aku udah nemenin kamu. Kamu baik-baik aja kan, Val?” Aku menghapus air mata Valentine. Aku sangat bahagia karna aku bisa bersama Valentine lagi

“Val.. hubungan kita masih lanjut? YES OR NO?” Valentine hanya diam. Apa jawabannya Val? Kumohon.. pikirin baik-baik

“YES!” Valentine menjawab pertanyaanku dengan berteriak bahagia. Aku sangat senang dan memeluknya kembali.

Jika ini yang namanya cinta.. aku gak bakal menyakiti hatinya – Kata hati Rafael

-FIN-

Makasih udah baca cerita keduaku yang bener-bener udah selesai ^^

klo ada kata-kata yang gak jelas / aneh aku minta maaf soalnya aku masih Newbie belum Profesional kayak penulis lainnya

Maaf juga ya klo soundtrack lagunya rata-rata korea semua 

YES OR NO?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang