Chapter 10 • Intograsi

8.2K 333 9
                                    

Bandara Soekarno Hatta

"ABANG!!!" jerit Queen saat melihat Fenzo tengah berdiri bersama kedua anak nya Divan dan Devon yang kini duduk di bangku sd kelas 2. "Eh, apa-apansi lu, lebay banget si pake peluk-peluk segala. Malu tau gak." ucap Fenzo berusaha melepaskan pelukan erat dari Queen.

Queen melepaskan pelukannya dengan kesal. "Abang jahat banget sih sama Queen! Queen kan kangen sama abang! Abang gak kangen sama Queen?!" ucap Queen sambil menatap Fenzo kesal.

"Gue gak kangen. Biasa aja malahan." balas Fenzo santai membuat satu pukulan keras menyerang perut nya. "Akh!" seru Fenzo sambil memegangi perut nya karna pukulan Queen bisa dikatakan cukup kuat.

"Biarin! Lagian ngomong nya gitu!" cibir Queen senyum kesenangan. "Woi! Gue habis makan tadi, udah lu pukul aja. Sakit nih! Lu dapet kekuatan darimana sih? Sakit banget." sungut Fenzo yang masih memegangi perut nya.

"Bodo!" balas Queen. Tatapan nya jatuh pada kedua anak kembar yang masih setia berdiri di sisi kanan dan kiri Fenzo. "Halo keponakan tante yang lucu-lucu kayak tante." sapa Queen.

"Halo juga tante." sapa Divan dan Devon kompak. Queen jongkok di hadapan ponakkan nya dan mencubit pelan hidung kedua nya. Ia sangat merindukan untuk menyubit gemas keponakanan nya.

"Mama kalian mana? Kok gak ada?"

"Mama lagi gak enak badan. Makanya di tinggal di rumah. Katanya titip salam aja buat tante."

"Oh gitu."

"Oh ya tante, om Bart mana? Dan siapa anak tante?" tanya Devon. "Namanya Benaya sama Luna. Om Bart nya lagi ada urusan dan Benaya sama Luna nya ikut sama om Bart."

🍂🍂🍂

"Queen, kamu tidur dulu sana. Temenin Benaya sama Luna. Kamu pasti capek kan?"

"Capek sih. Tapi aku gak mau tidur. Matanya melek terus."

"Iyalah melek, kan kamu bangun, sayang."

"Hm. Bart"

"Apa?"

"Aku mau ngomong sesuatu. Tapi aku malu bilang nya."

"Bilang aja. Bilang semua nya sama aku. Jangan ke orang lain."

"Aku—"

"Kamu apa?"

"Aku mau itu—"

"Mau apa? Biar aku beliin sekarang kalau kamu mau meskipun ini udah malem."

"Bukan barang."

"Terus apa?"

"Mmm"

"Apa Queen? Bilang aja ke aku gak usah malu-malu. Kamu kan istri aku dan sudah sewajib nya aku memenuhi permintaan kamu."

"Dibilangin bukan barang!"

"Ya terus apa?"

"Anu—itu loh, masa kamu gak tau sih?"

"Apa?"

"Iiiih, masa kamu gak ngerti sih?"

"Aku beneran gak ngerti sayang. Bilang aja sama aku."

Possessive Husband 2 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang