Malam ini bulan bersinar dengan terang. Tepatnya di malam bulan purnama ini, seorang lelaki bertubuh tegap sedang berjalan sendirian di tengah gelapnya malam yang hanya diterangi sinar rembulan. Lelaki itu hanya berjalan tanpa arah.
Tanpa sadar lelaki itu sudah berada di jalan raya. Lelaki itu mengernyit bingung ketika cahaya-cahaya kendaraan bergantian menyilaukan matanya. Lelaki itu menatap ke sembarang arah, mencoba mencari sesuatu yang menarik.
Lelaki itu mendapati sosok seorang gadis yang seperti diseret oleh seseorang. Mencoba mengalihkan rasa penasarannya, lelaki itu berjalan ke arah yang berlawanan. Tapi baru beberapa langkah, lelaki itu mendengar jeritan seorang gadis.
Kembali, lelaki itu mencoba menulikan pendengarannya dan berjalan menuju suatu tempat. Tapi baru tiga langkah, lelaki itu kembali mendengar suara jeritan seorang gadis.
"Arghh! Sial." Makinya sambil mengacak asal rambutnya.
Dengan gesit lelaki itu berlari mengikuti asal suara. Suara itu semakin terdengar ketika dirinya sudah berada dekat dengan gang sempit nan gelap itu.
Lelaki itu mendapati seorang gadis sedang berada dalam pelukan seorang pria berbadan gempal. Lelaki itu tersenyum sinis. Tatapan matanya menajam dan sangat menusuk bagi siapapun yang melihatnya.
"Tolong..." lirih gadis itu.
Tanpa aba-aba, lelaki itu kini sudah berada di sebelah lelaki berbadan gempal itu dan memberikan bogeman mentah. Kali ini jangan biarkan sesuatu menguasainya. Cukup pukulan itu.
Lelaki itu menarik lengan gadis itu dan membawanya ke belakangnya. Menatap gadis itu yang sedang menunduk ketakutan.
"Siapa namamu?" tanya lelaki itu.
"Berlian," jawabnya.
"Namaku Alex," kata lelaki itu memperkenalkan diri.
Berlian mendongak menatap Alex yang menatapnya. Alex tersenyum menenangkan lalu kembali menatap lelaki yang tadi tersungkur karenanya kini sudah berdiri.
"Dan siapa kau?" tanya Alex pada lelaki di depannya.
"Kau tidak perlu tahu siapa aku. Yang harus kau tahu, kau telah mencampuri urusan orang lain!"
Mata Alex tiba-tiba menggelap. Tepat di bawah bulan purnama, Alex tertawa jahat. Gigi taringnya mulai keluar. Bahkan wajah tampannya berubah menjadi sangat menyeramkan.
"Itu urusanku. Karena kau telah berusaha melecehkan seorang gadis." Wajah Alex berubah menjadi pucat pasi.
"Dengarkan aku. Aku sedang tidak ingin memukul orang. Jadi pergilah disaat aku sedang berbaik hati," pinta lelaki itu dengan tangan terlipat di depan dada.
Alex melangkah mendekat. Wajahnya yang tadi menunduk kini mendongak. Memperlihatkan wajah menyeramkannya pada lelaki di depannya.
"K-k-kau?"
Lelaki itu tergagap dan terlihat ketakutan saat melihat wajah menyeramkan Alex.
"Ja-jangan mendekat!"
Berlian mengernyit bingung ketika melihat lelaki itu terduduk di tanah dan terus mundur ke belakang. Ini aneh. Kenapa dia tiba-tiba ketakutan? Kemana keberaniannya yang tadi membentak Alex?
Sementara Alex terus melangkah mendekat, lelaki yang membentak Alex sudah meringsut ketakutan. Alex tetap dengan wajah datar nan menakutkannya terus mendekati lelaki itu.
"Kau telah berurusan dengan orang yang salah."
Setelah mengatakan itu, dalam sekejap lelaki di hadapan Alex telah tiada. Berlian terkesiap menatap tubuh lelaki itu.
Lelaki itu mati dengan mata yang masih melotot ketakutan. Tapi, ada yang aneh. Lehernya. Disana ada dua titik dan sepertinya itu bukan titik biasa. Itu seperti, ditembus?
"Alex, apa yang kau lakukan padanya?" tanya Berlian.
"Melakukan hal yang benar, menurutku."
"Alex-"
"Menjauhlah."
"Tapi-"
"Kubilang, menjauhlah!"
Berlian tidak melangkah mundur. Tapi ia tidak lagi mendekati Alex. Tubuh Berlian bergetar seiring perubahan di wajah Alex. Alex masih berdiri memunggungi Berlian dan Berlian belum juga pergi dari tempatnya.
"Aku tidak tahu apa yang ada dalam pikiranmu. Tapi aku ingin berterima kasih atas bantuanmu yang telah menyelamatkanku. Aku permisi."
Setelah mengatakan itu, Berlian pergi. Tidak lagi menahan diri untuk tetap terus bersama Alex dan menatap punggungnya yang mulai rileks.
Alex menghembuskan nafas lega lalu berbalik menatap punggung Berlian yang sudah pergi menjauh. Alex memejamkan matanya sejenak dan kembali menghirup sesuatu. Sesuatu yang menurutnya sangat nikmat.
"I want your blood, Mine."
~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hai Hai Hai ! ! !
Pembacaku yang sangat aku sayangi, aku mau jujur nih sama kalian heheheSebenarnya ini pertama kalinya aku membuat cerita tentang vampir.
Entah benar atau tidak akan keberadaan sosok makhluk itu, tapi aku berharap ia tidak marah karena aku membawanya dalam ceritaku ini. Hahaha.
Baiklah, sampai bertemu di chapter selanjutnya❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Vampire
Vampire(#1 in Vampire - 24 November 2018) (#1 in Vampire - 01 May 2020) (#1 in Milikku - 05 May 2020) (#2 in Berlian - 05 May 2020) ( SEBAGIAN PART DIHAPUS KARENA PINDAH LAPAK ) Ini adalah cerita seorang gadis asal Indonesia yang menuntut ilmu di Amerika b...