"Kamu kenapa Sayang?"
Alex menatap bingung Istrinya. Pasalnya, sejak mereka naik pesawat tadi hingga sampai di Maldives, Berlian tidak bicara padanya. Bahkan, untuk tidur saja enggan menyandar di pundak Alex.
Jujur saja, Alex tidak tahu alasan kenapa Berlian terlihat sangat kesal dan tidak mau berbicara padanya. Padahal, saat mereka masih di New York, Berlian masih bersikap baik-baik saja. Bahkan mereka sempat berciuman di tempat umum. Tapi kenapa sekarang Berlian berubah?
Alex menghembuskan nafas pasrah. Ia tidak tahu lagi harus apa. Alex hanya bisa menggeret kedua koper mereka dengan Berlian yang berjalan mendahuluinya.
Untuk mengajaknya berjalan bersama saja Berlian enggan. Bagaimana kalau mereka tiba di hotel nanti? Apa Berlian juga akan menjaga jarak?
Alex melihat Berlian yang berhenti melangkah. Alex tersenyum kala Berlian berbalik untuk menatapnya. Tapi, senyum Alex hanya sementara. Karena saat Berlian membuka mulutnya, senyum Alex pun luntur.
"Aku akan naik taksi jadi kau bisa naik mobil sewamu sendiri. Sampai bertemu di hotel," ucap Berlian lalu pergi begitu saja tanpa menunggu balasan Alex.
Alex menatap Berlian kesal. Bagaimana mungkin seorang vampir tampan seperti dirinya bisa direndahkan oleh seorang manusia biasa? Dan lagi, mobil sewa?!
Demi dewa-dewa yang bahkan keberadaan mereka belum diketahui pun, Alex bersumpah tidak pernah menyewa mobil!
Ini Maldives! Alex punya perusahaan disini. Apa Berlian tidak tahu akan hal itu? Ataukah dia sengaja melupakan hal itu?
Alex yang kesal pun membiarkan Berlian pergi naik taksi sendirian. Alex melangkah dengan cepat menuju mobil dan sopirnya yang telah menunggu.
"Langsung ke hotel," pinta Alex begitu ia masuk ke dalam mobil.
Sopir yang baru saja masuk ke dalam mobil itu pun terkejut. Ia memberanikan diri untuk bertanya.
"Maaf sebelumnya Pak. Tapi, bagaimana dengan Nyonya Berlian? Apa tidak masalah jika harus meninggalkan Nyonya sendirian? Apa kita harus mengikutinya diam-diam?" tanya sang sopir merasa khawatir karena Berlian pergi sendirian.
Alex menggeram kesal. Ia menatap sopir itu tajam. Ia tidak suka dibantah apalagi diperintah!
"Jangan memerintahku! Ku bilang pergi ke hotel, sekarang!" ucap Alex dengan nada bicara yang sangat menyeramkan kalau di dengar.
Sopir itu pun mengangguk dan mulai menjalankan mobil sesuai arahan Tuannya, Alex.
Dalam perjalanan menuju hotel, pikiran Alex berkecamuk. Benar-benar di luar rencana! Jadwalnya berantakan.
Padahal, Alex sudah merencanakan sesuatu untuk Berlian setibanya mereka di Maldives. Namun sayang, rencananya gagal karena sikap Berlian yang masih belum diketahui alasan mengapa sikapnya berubah begitu.
Tiba di hotel, Alex bergegas menuju kamar yang sudah ia booking sebelum datang ke Maldives. Sesampainya di kamar, Alex meletakkan kopernya dan Berlian di pojok kamar dan membuka bajunya. Ia merasa sangat panas.
Alex menyalakan AC. Bahkan menekan-nekan tombol di remote AC agar kamarnya semakin terasa dingin. Tapi, Alex tetap saja merasa panas! Ada apa dengan dirinya?
Drrt drrt
Alex merogoh saku celana untuk mengambil ponselnya. Ia melihat satu notifikasi dari aplikasi Line. Alex membuka notifikasi itu untuk melihat siapa yang mengirimnya pesan.
Audrey
Berlian dalam bahayaMata Alex melotot ketika membaca pesan dari Audrey. Ia khawatir dengan Berlian. Tapi, darimana Audrey tahu kalau Berlian sedang dalam bahaya? Dan mengapa Berlian tidak menghubunginya?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Vampire
Vampire(#1 in Vampire - 24 November 2018) (#1 in Vampire - 01 May 2020) (#1 in Milikku - 05 May 2020) (#2 in Berlian - 05 May 2020) ( SEBAGIAN PART DIHAPUS KARENA PINDAH LAPAK ) Ini adalah cerita seorang gadis asal Indonesia yang menuntut ilmu di Amerika b...