5. Pengganggu

4.4K 192 10
                                    

Cowok yang tak mengerti dengan apa yang dialaminya hanya meringis kesakitan. Alvin Aldi Deskian, atau yang biasa dipanggil Aldi . Seorang cewek yang memperhatikannya dari tadi langsung menarik lengan Aldi dan terkejut dengan keadaan Aldi yang bajunya kotor.

"Oh ~ God, ck. Now, what do you think? Want to throw a tantrum again and make them angry? Oh ~ God, my uniform is very dirty. Akkkhhhh..." Teriakan frustasi Aldi membuat sahabatnya hanya mampu terdiam. Beranjak pergi meninggalkan keempat sahabatnya dan dua orang yang masih duduk anteng dengan mata terpejam. Tak memedulikan keadaan sekitar karena kebetulan telinga mereka tersumpal benda kecil, sebut saja headset jadi mereka tak mendengar perdebatan itu.

"Beraninya mereka. Mereka itu baru disini, tapi sudah berlagak seenaknya. Mereka bakal dapet akibatnya," Geram Naya yang merupakan cewek dari Dino.

°°°°°

Tawa terdengar di taman belakang sekolah. Tawa dari tiga cewek yang puas akan pembalasan mereka yang lancar seperti rencana. Ber high five dan senyum manis muncul disela sela tawa mereka.

"That's . I agree with you too. So?" Tanya Ayndra.

"So?" tanya Nola dam Dhina serempak, karena tak paham dengan arah pembicaraan.

"Hhhh... I mean, you don't want to celebrate?" Jelas Ayndra dengan pertanyaan yang ditanggapi dengan ber'oh' ria dari keduanya. Memutar bola mata malas melihat kedua sahabatnya yang nyengir tidak jelas. Kebiasaan memang.

"Come on. But you're the one treating us, okay?.. Hehehe," Ucap Dhina yang tertuju pada Ayndra. Bedecak dan mengangguk sebagai jawaban.

"Yeah..."

+++++

Kini ketiganya tengah berjalan menuju kelas untuk melakukan kegiatan berikutnya sebagai peserta didik baru dalam masa orientasi.

Brak

"Akkhhh.." Jerit Ayndra, karena ia didorong dan berakhir kepalanya lah yang menjadi korban. Didorong dari samping kanan dan akibatnya, pelipis kirinya mengeluarkan darah, dan paku adalah yang menyebabkan kesialannya, lagi.

"Oh no~ blood.. Pelipis lo Ay!!" Nola kembali pada gejolak emosinya saat menatap pada pelakunya.

"What did you do to my friend, you fucking bitch ?!?!" Bentak Nola.

"Ngomong paan coba? Gak usah sok bahasa inggris! Dasar cewek sialan!" Kata cewek yang paling pinggir, Raisa.

"Lo udah buat Danial, Kevin, dan Aldi jatuh, bahkan kotor. So, lo udah cari masalah sama kita!" Timpal cewek dengan menunjuk nunjuk Dhina.

Tak terima ditunjuk tunjuk, Dhina menepis tangan yang menunjuk pada wajahnya itu. Melupakan kondisi Ayndra, cewek ini tengah meringis menahan sakit karena darahnya terus mengalir dari pelipisnya dan mengakibatkan bajunya memerah akibat darah itu.

"Heh! They all have something wrong with me and I deserve to be angry. So, we're not wrong . Now, what are you doing?? Lo pengen bales dendam ngewakilin mereka?" Sarkas Nola tak terima disalahkan.

Satu cewek maju dan menarik rambut Ayndra yang sedari tadi memang menunduk, membuat mereka semua terkejut dengan keadaannya. Rambutnya lengket karena darah, baju lengan pendek itu yang putih bersih sekarang berlumur darah dan matanya memejam erat. Cewek yang menarik rambut Ayndra itu Chelsea. Dhina menarik paksa Chelsea dan menarik kerah cewek itu sehingga membuatnya sulit mengambil oksigen.

Melepas cengkeramannya kala Ayndra jatuh lunglai di lantai yang dingin. Ia melepas kerahnya dan mendorong dengan kasar ke belakang hingga ia menubruk teman-temannya.

"Ayndra!!!" Pekik mereka bersamaan dengan datangnya senior yang baru saja mereka kerjai. Memangku kepala Ayndra adalah yang dilakukan Dhina, sedangkan Nola berusaha menghentikan darah yang terus saja mengalir keluar dari pelipis Ayndra.

"Ajarin cewek lo pada buat berbuat baik dan gak nyakitin orang. Bilang ke cewek-cewek lo pada buat hati-hati setelah ini," Kata Nola dengan nada dingin, selanjutnya membantu Dhina memapah Ayndra ke UKS untuk menangani lukanya.

Meninggalkan kesepuluh orang yang menatap kepergian tiga cewek tadi. Bel masuk membuyarkan semua yang mereka pikirkan. Para cowok beralih  menatap kelima cewek yang sekarang menunduk tak berani menatap. Menatap lantai yang terdapat tetesan darah Ayndra, merasa lantai jauh lebih baik dipandang dari pada menatap mata marah dari lima cowok di hadapan mereka.

"Apa yang lo semua lakuin? Mereka pantes ngelakuin itu karena gak terima kalau Danial sama Kevin buat mereka marah. Mereka gak tanggung jawab dan malah ngatain temannya," Ujar cowok yang mendapat imbasnya karena kelakuan kedua temannya.

Danial dan Kevin hanya menghela nafas berat dan bersuara.

"Mereka gak salah ngelakuin itu. Mereka pantas marah. Guwe nabrak mereka dan buat mereka marah. Gak nolongin mereka dan langsung cabut. So, they're not wrong at all," Cowok yang nabrak Dhina kali ini mulai buka suara, si Kevin.

"Guwe juga buat tangannya luka dan malah ngejek dia. Bukannya minta maaf. So, we are wrong," Timpal cowok yang pernah buat tangan Ayndra luka, si Danial.


















01 Desember 2023
Dipublikasikan oleh:
Ar_Arka

Trio Bad Girls (END) ||TAHAP REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang