23

711 91 24
                                    

koreksi typo guys as always hehe...


.


.


.


.


.


.


Tingnongtingnongtingnong (anggep aja suara ambulance)

Ambulance yang melaju dengan kecepatan diatas rata-rata itu tidak dapat menghilangkan kecemasan yang ada dihati jinkyung (papa jinyoung).jinyoung terus meronta kesakitan dan selalu berteriak meminta tolong kepada semua yang berada didekatnya untuk menghilangkan rasa sakit yang yang dialaminya.Jinkyung terus memegang tangan anaknya itu dan tidak berhenti-hentinya berdoa demi keselamatan anaknya itu.air mata yang selalu ditahan pun akhirnya keluar ketika jinyoung yang pinggsan kkarna tidak dapat menahan rasa sakit yang dialaminya.

.
.
.

"maaf bapak tidak dapat masuk.mohon tunggu diluar"

Seorang suster menghentikan langkah jinkyung untuk masuk ke ruangan dimana anaknya akan diberi perawatan.jinkyung tak henti-hentinya berdoa untuk anaknya itu.

"huh...ya tuhan,tolonglah anak hamba"

Jinkyung menundukkan kepalanya sambil terus berdoa untuk anaknya.jinkyung telah kehilangan 3 orang yang sangat berharga didalam kehidupannya,ia tidak ingin hal terakhir yag ia miliki akan pergi jugameninggalkannya.

"jinkyung?!beneran jinkyung kan?"

Disaat jinkyung hanya dapat menundukkan kepala dan terus berdoa untuk anaknya.seseorang memanggilnya. ia menaikkan kepalanya untuk melihat siapa orang yang memanggilnya itu.ketika ia sudah mengenali sosok itu.ia tersentak lalu lanjut berdiri dan dengan kasar menghapus air mata yang menetes di pipinya.jujur,ia sedang membutuhkan seseorang sekarang yang dapat dijadikan sebagai penghibur atau mungkin hany asebagai pendengar yang baik untuknya.

"HANA?!astaga beneran hana?"

"iya aku hana,astaga kok kebetulan ya kita ketemu disini,kamu ngapain disini?"

Jinkyung membalas pertanyaan hana dengan menundukkan kepalanya.hana yang merasa agak sedikit bingung pun akhirnya mengerti maksud jinkyung ketika dia melihat bahwa lampu IGD menyala warna merah,yang berarti seseorang di dalam sana sedang dalam keadaan yang membutuhkan perawatan yang intesif.

"ikut aku kekantin yuk,mas yuda ada disana"

Jinkyung hanya mengangguk kecil dan mengikutin langkah kaki hana menuju kantin.

.
.
.

"yah,bunda bawa kejutan nih"

"apasih bun"

"apa kabar mas?"

"YATUHAN JINKYUNG!apa kabar ?! udah lama banget kita enggak ketemu"

"baik mas Alhamdulillah"

"ayo duduk"

Yuda mengajak jinkyung untuk duduk.mereka duduk dengan posisi hana berada di sebelah yuda dan jinkyung duduk didepan mereka berdua.

The last wishes//baejinyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang