Semakin waktu berjalan, keluarga mereka menjadi lebih terasa ramai karena selalu saja diiringi keributan-keributan kecil yang sering dilakukan oleh Yoongi dan Jungkook.
Meski mempunyai kesibukan yang berbeda, mereka tetap saja mempunyai waktu luang untuk berkumpul berempat. Seperti halnya saat ini, mereka tengah menghabiskan masa weekend berkumpul di rumah.
"Hyung, mungkin mulai besok aku tidak bisa berangkat bersama Jungkook lagi. Aku akan banyak menghabiskan waktu di luar rumah karena tugas kampus.", Jimin memulai menjelaskan hal serius, saat mereka tengah berada di ruang tamu.
"Tidak apa-apa hyung, aku akan berangkat sendiri saja dengan mobilku. Sudah lama sekali aku telah mengabaikannya. Ini saatnya aku kembali padanya.", jelas Jungkook dengan senyuman untuk menghilangkan rasa bersalah Jimin.
Jungkook memang tidak pernah diijinkan berangkat sendiri dengan mobil oleh Taehyung. Dia akan selalu diantar ataupun dijemput kemanapun dia ingin pergi. Jika tidak, Jungkook hanya akan diijinkan pergi dengan mobil jika dia bersama Mingyu sahabat dekatnya yang menjadi teman Jungkook sejak kecil.
"Bagaimana, hyung?", Jimin meminta jawaban pada Yoongi dan Taehyung.
"Jungkook benar, Jim. Sudah saatnya dia harus bisa tanpamu. Biarkan dia mulai besok berangkat ke kampus sendiri saja. Kau utamakan tugasmu, jangan memikirkan hal lain. Jungkook sudah besar.", jawab Yoongi.
Sementara Taehyung hanya mendengarkan penjelasan mereka dan sesekali melirik ke arah Jungkook. Entah mengapa di mata Taehyung saat ini, melihat Jungkook yang nampak tidak tenang. Raut wajahnya tak seperti biasanya.
"Itu tidak masalah, Jim. Jungkook biar aku saja yang mengantar dan menjemputnya mulai besok.", Taehyung akhirnya bersuara.
"Aku akan berangkat sendiri saja, hyung.", Jungkook tidak ingin terlalu merepotkan hyungnya.
"Tidak Kuk, hyung yang akan mengantarmu."
"Aku ini sudah besar. Aku bisa menyetir dengan benar. Apa lagi yang harus kau ragukan, hyung?"
"Bukan itu masalahnya, Jungkookie.."
"Taehyung! Kau terlalu berlebihan. Biarkan saja Jumgkook belajar lebih mandiri. Dan kau, memangnya akan selalu sempat mengantarkannya ke Kampus?", Yoongi memotong ucapan Taehyung. Taehyung akhirnya tidak bisa melakukan apapun. Yoongi memang ada benarnya juga. Tidak ada salahnya melatih Jungkook agar lebih mandiri. Hanya saja perasaan Taehyung masih belum bisa membiarkan Jungkook sendirian. Taehyung terlalu menyayangi Jungkook, memanjakannya lebih tepatnya.
"Oke, sesekali hyung yang akan mengantar jemputmu.", Taehyung tetap bersikeras. Dia tidak bisa menyetujui sepenuhnya apa yang diinginkan Yoongi ataupun Jungkook, Yoongi memutar bola matanya sebal, sementara Jungkook tersenyum senang seakan tertolong dengan keputusan Taehyung.
Beginilah Taehyung, bentuk kasih sayangnya terkadang memang berlebihan. Dia terlalu ingin melindungi saudaranya. Bagaimana tidak, Jungkook menjadi semakin lengket padanya. Salahkan Taehyung yang terlalu memanjakannya
....
Beberapa minggu ini Jungkook berangkat ke kampus dengan mengendarai mobilnya sendiri. Taehyung menjadi lebih tenang karena Mingyu, sahabat Jungkook yang sekaligus menjadi tetangga mereka diminta untuk selalu menemani Jungkook.
Dan sepertinya hari ini Jungkook sedang tidak beruntung. Saat pagi tadi Mingyu tidak bisa datang ke kampus karena ada urusan mendadak bersama keluarganya. Jungkook harus berangkat sendirian, padahal dia sangat benci sendiri. Dan sore ini, saat Jungkook hendak pulang dari kampus, dia mendapati ban mobilnya bocor, baru saja dia akan menghubungi Taehyung, baterai ponselnya habis. Dan tak kalah mirisnya, hujan datang tiba-tiba. Padahal siang hari tadi begitu terik. Hujan sudah membasahi kota. Jungkook melamun sendiri di depan gedung yang masih berada di lingkungan kampusnya. Kampus sudah sepi. Ia memandangi hujan yang tak kunjung henti, sedangkan hari sudah semakin gelap. Dingin mulai menjelajahi tubuhnya.
Tak ada yang dapat Jungkook lakukan selain menunggu hujan hingga reda. Tak ada yang bisa dia mintai bantuan. Jimin sedang berada di luar kota karena tugas kuliahnya. Sedang Taehyung dan Yoongi, mereka pasti belum pulang. Teman-teman Jungkook yang lain, mereka semua pasti sudah berada di rumah, karena dia sudah sendirian sejak mulai hujan tadi. Jungkook mulai merasakan nafasnya tidak teratur. Dia hanya diam menunggu seseorang yang akan datang menemukannya yang mungkin dalam keadaan masih sadar atau bisa juga sudah tidak sadar.
.
Beberapa saat menunggu, tibalah seseorang dengan tergesa-gesa. Jungkook memicingkan matanya dan memperhatikan sosok yang semakin mendekat itu. Dan..
"Tae Hyung...", panggil Jungkook. Ada kebahagiaan yang tersirat pada wajahnya. Jungkook tersenyum senang mendekat ke arah Taehyung. "Hyung,,,", Jungkook memeluk Taehyung begitu erat.
"Hyung mencemaskanmu Kookie, aku tidak menemukanmu berada di rumah."
"Mengapa hyung bisa tahu aku masih di kampus?"
"Kau tidak akan pergi bersama temanmu yang lain selain Mingyu, Aku tahu hari ini Mingyu sedang tidak bersamamu. Dan ini hujan, aku tidak ingin kau menunggu terlalu lama. Sesak nafasmu akan menyakitimu, aku tidak ingin itu terjadi. Apa kau baik-baik saja?", cemas Taehyung. Taehyung memang sangat tahu tentang Jungkook. Jungkook tergolong dongsaeng yang lemah dan mudah sekali sakit, karena itu Taehyung tidak bisa untuk tidak memberikan perhatian yang lebih padanya.
"Gwenchana, hyung.", Jungkook akhirnya menjelaskan pada Taehyung tentang hari yang cukup sial telah menimpanya hari ini.
"Tubuhmu sangat dingin, ayo kita pulang sekarang. Kau masih kuat berjalan kan?", Jungkook hanya memberikan anggukan pada Taehyung. Dia sudah cukup lelah hari ini.
"Yoongi hyung sudah menunggu kita di rumah.", Taehyung merangkul Jungkook mengajaknya berjalan menuju mobil yang diparkirkannya di depan kampus
....
KAMU SEDANG MEMBACA
This is My Family
FanfictionThis Is My Family Tittle : This is my family Genre : Brothership, Family, Friendship Rating : Fiction T Cast : Jungkook, Taehyung, Jimin, Yoongi, Mingyu, ... mungkin akan bertambah sesuai kebutuhan cerita. Disclaimer : Mereka punya Tuhan, mereka pu...