chapter 7

509 57 2
                                    

Jimin kembali ke rumah setelah mendapatkan libur beberapa hari untuk proses pengerjaan tugas kampusnya. Dia mendapati rumah begitu sepi, Jimin berpikir mungkin Yoongi dan Taehyung masih berada di kantor mengingat mereka memang sering pulang malam. Tapi Jungkook, tidak biasanya Jungkook pulang terlambat dari kampusnya. Jimin akhirnya menghubungi ponsel Jungkook.

"Yeoboseyo,, Jungkookie kau dimana? Mengapa belum pulang?"

"Jimin hyung.."

"Mingyu, mengapa kau yang mengangkatnya? Mana Jungkook?"

"Kami masih berada di Kampus, hyung. Dan Jungkook sedang pergi ke toilet.", jelas Mingyu di seberang sana.

"Kalian masih ada jadwal kuliah? Mengapa hingga petang begini, eoh?"

"Tidak. Aku sedang menemani Jungkookie menunggu Taehyung hyung menjemputnya."

"Mengapa tak pulang bersamamu saja?", tanya Jimin sedikit cerewet.

"…..", Mingyu menjelaskan semuanya pada Jimin mengapa sampai Jungkook harus menunggu Taehyung dan tidak bisa pulang bersamanya.

"Baik, tunggu sebentar. Aku akan segera kesana.", ucap Jimin lalu menutup pembicaraannya.

Aishh…. Tae hyung ada-ada saja!", rutuknya. Jimin memang melihat rumahnya begitu sepi, hanya ada Bibi Jung, pelayan di rumah mereka yang sedang menyiapkan makan malam. Saat Jimin bertanya pada Bibi Jung tentang Jungkook, dia pun tidak tahu karena Taehyung dan Yoongi tidak memberikannya pesan apapun sebelum berangkat tadi pagi. Yang dia tahu hanya Jungkook sempat kambuh kemarin malam dan pagi tadi dia sudah bisa berangkat kuliah lagi bersama dengan Taehyung yang mengantarnya. Jimin akhirnya mengambil kunci mobilnya kembali dan beranjak keluar untuk menjemput Jungkook.

Jimin tiba di depan Universitas, ada Jungkook dan Mingyu yang masih berdiri di depan pintu gerbang kampus. Mingyu dengan setia menemaninya hingga Jimin datang menjemput Jungkook. Jimin turun dari mobil menghampiri mereka.

"Phabo! Mengapa tidak pulang bersama Mingyu saja?", omel Jimin saat sudah berdiri di depan Jungkook.

"Kau tahu Tae hyung kan,, dia pasti akan memarahiku jika tidak mendengarkannya, hyung. Bukankah Mungyu sudah menjelaskannya tadi?", bela Jungkook.

"Tapi tidak harus menjadi bodoh seperti ini juga, Jungkookie. Sudah tahu Taehyung hyung dan Yoongi hyung tidak bisa dihubungi ponselnya. Apa kau akan tetap menunggu di sini, jika mereka masih saja tidak bisa dihubungi sampai malam? Bagaimana jika aku tidak pulang, eoh?".

"Aku hanya…", Jungkook menunduk. Jimin yang berdiri di sebelahnya hanya diam tidak berani berkomentar apapun.

"Sudah, ayo kita pulang sekarang. Mingyu terimakasih sudah menemani Jungkook. Kau pulang berhati-hati,ne. Jangan ngebut dengan motormu.", pesan Jimin. Mingyu hanya memberikan anggukan sambil tersenyum.

"Mingyu,, aku pulang duluan. Sampai jumpa besok.", ucap Jungkook dan dibalas dengan lambaikan tangan oleh Mingyu.

Saat perjalanan pulang Jimin hanya terdiam saja. Jungkook merasa canggung dengan suasana begini, karena tidak biasanya Hyung childishnya bersikap seperti ini, mengomelinya dengan wajah yang cukup khawatir seperti tadi membuat Jungkook merasa sedikit takut. Karena biasanya semarah atau seserius apapun Jimin padanya, Jungkook masih akan bisa terkikik geli melihat tingkah hyungnya itu. Tapi hari ini benar-benar berbeda. Jimin hari ini adalah hyung Jungkook yang paling menyeramkan. Itu menurut Jungkook yang ada di dalam pikirannya saat ini.

"Hyung, kau sudah lama sampai di rumah?", tanya Jungkook untuk memecahkan suasana sepi tersebut.

"Tidak.", jawab Jimin singkat. Dia masih tetap fokus dalam menyetir. Suasana menjadi diam kembali, Jungkook tidak tahu harus melakukan apa lagi untuk menghilangkan suasana canggung tersebut. Jungkook pun akhirnya diam saja, hingga sampai di pekarangan rumah mereka dan Jimin memarkirkan mobil, mereka masih tetap diam.

"Jungkookie, mandi dengan air hangat saja.", perintah Jimin saat masih di dalam mobil.

Mereka lalu turun dari mobil bersamaan. Jimin berjalan masuk ke dalam rumah lebih dulu. Jungkook yang ada di belakangnya hanya menatap hyungnya dengan heran. Karena tidak ada perbincangan sama sekali antara mereka.

"Ada apa dengannya? Aneh sekali." , gumam Jungkook.
Setelah sampai di dalam rumah, Jimin langsung saja menghempaskan tubuhnya di atas sofa besar yang berada di ruang tengah. Jungkook tanpa bicara langsung naik ke lantai atas masuk ke kamarnya. Jimin melihat sang pelayan masih sibuk di dapur. Rumah pun masih sangat sepi, menandakan Yoongi dan Taehyung belum pulang.

"Bibi Jung, apa Yoongi hyung ataupun Taehyung hyung tidak ada menghubungi ke rumah saat aku keluar tadi?", tanya Jimin.

"Tidak ada, Jimin.", hanya itu jawaban dari sang pelayan. Bibi Jung wanita paruh baya yang sudah mengabdi sejak lama di rumah mereka, memang tidak menggunakan bahasa yang formal layaknya majikan dengan pelayan pada umumnya. Bibi Jung sudah dianggap keluarga sendiri oleh mereka.
Jimin kembali mengambil ponselnya dan mencoba lagi untuk menghubungi Taehyung tapi ternyata masih belum aktif juga ponselnya. Dan ia mencoba untuk menghubungi Yoongi.

"Hyung! Mengapa ponselmu baru aktif? Dimana Tae hyung?", tanya Jimin dengan nada sedikit lebih tinggi saat panggilannya di jawab oleh Yoongi, hyung tertuanya.

"Kami baru saja selesai meeting, Jim. Ponsel sengaja kami non aktifkan sementara meeting berjalan.", jawab Yoongi santai di seberang sana. "Kau sedang dimana? Bagaimana tugas kuliahmu?", lanjut Yoongi.

"Aku di rumah. Kalian berdua pulang sekarang juga!", sentak Jimin lalu menutup pembicaraan secara sepihak.

"Ya! Tidak sopan sekali bocah ini, aku belum selesai bicara. Ada apa dengannya?", omel Yoongi sambil terus menatap layar ponselnya.


....

This is My Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang