Chapter 6

629 61 4
                                    

Saat tengah malam Jungkook terbangun karena batuk yang begitu mengganggunya. Sebenarnya dadanya sudah terasa nyeri saat masih berada di kampus tadi. Sebisa mungkin dia berusaha menahannya, namun pada akhirnya dia kalah oleh rasa sakitnya. Jungkook mencoba untuk memanggil Taehyung, tapi itu sangat sulit. Bahkan untuk bangun dari ranjangnya saja dia tidak mampu dan semakin kesulitan bernafas. Dan untunglah tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan diikuti suara Taehyung dengan cemasnya, "Astaga Jungkookie, kau baik-baik saja?"

Taehyung tergesa-gesa menghampiri Jungkook."Kau belum meminum obatmu?". Jungkook hanya menggeleng pelan, dia tidak mampu menjawab karena rasa sakitnya. "Kau tunggu sebentar aku akan mengambilkannya."

Taehyung kembali dengan beberapa butir kapsul dan segelas air. Dia membantu Jungkook untuk meminum obatnya. "Hyung,, sakit..", rintih Jungkook di sela nafas beratnya. Taehyung membangunkan tubuh Jungkook,

"Kau pasti bisa, bernafaslah pelan-pelan.", titah Taehyung. Dia memberikan arahan pada Jungkook agar bernafas dengan baik.

"Jungkookie kenapa, Tae?", Yoongi datang saat dia akan pergi ke dapur. Itu karena tanpa sengaja dia melihat pintu kamar Jungkook terbuka lebar dengan lampu yang masih menyala terang.

"Sesaknya kambuh, hyung. Mungkin karena tadi berada di luar cukup lama dengan cuaca dingin seperti ini.", jawabnya sambil mengusap pelan dada Jungkook.

Yoongi memperhatikan wajah Jungkook yang pucat dengan keringat yang masih mengucur di wajahnya. Dia mencoba membantu mengelapnya. "Apa tidak sebaiknya kita membawanya ke rumah sakit saja?", Yoongi cukup khawatir melihat keadaan Jungkook, di balik kenakalannya ternyata dongsaengnya begitu lemah.

"Tidak perlu, hyung. Dia tidak akan suka. Lagipula dia sudah meminum obatnya."

"Ck,, Jungkookie, kau sudah sakit saja masih keras kepala.", ucap Yoongi kesal yang sebenarnya dia begitu menghawatirkan keadaan dongsaengnya itu.

Yoongi akhirnya turut menemani Jungkook bersama dengan Taehyung di kamarnya. Butuh waktu beberapa saat bagi Taehyung untuk menenangkan Jungkook dari rasa sakit yang dideritanya. Jungkook akhirnya bisa tertidur meskipun segurat lelah tercetak dari wajah pucatnya. Mereka memandangi wajah itu dengan penuh iba, Taehyung sangat tidak tega jika melihat dongsaengnya seperti ini. Dia merapatkan selimut Jungkook, berharap dongsaengnya bisa tidur dengan lebih nyaman hingga esok

.…


Taehyung memarkirkan mobilnya di depan kampus dengan diam. Ada Jungkook duduk di sampingnya.

"Hyungie.. kau marah karena aku ingin kuliah ya? Aku ada ujian, hyung.."

Taehyung bungkam dan lalu memberikan jaket pada Jungkook. "Pakai atau kau pulang lagi saja.."

Tidak biasanya Taehyung bersikap dingin seperti ini. Nada bicaranya terlampau dingin, hingga Jungkook merasa sedikit berbeda melihatnya. Taehyung merasa kesal pada dirinya sendiri karena tidak mampu menghalangi keinginan dongsaeng bandelnya untuk berangkat ke kampus. Dia terlalu khawatir dengan kondisi Jungkook yang belum begitu baik sejak sesak nafasnya kambuh tadi malam. Jungkook memaksa dan merajuk untuk tetap berangkat.

Jungkook hanya mencibir dan lalu mengambil jaket di tangan Taehyung, Memakainya lalu kembali menatap Taehyung.

"Hyung tidak perlu khawatir, ada Mingyu yang akan menemaniku. Lagipula aku sudah baik-baik saja. Bahkan Yoongi hyung menyuruhku berangkat sendiri, hyung saja yang berlebihan",ucapnya. Taehyung tetap diam, tangannya bergerak untuk membenahi dan merapatkan jaket yang dipakai Jungkook.

"Hyung, aku tidak nyaman seperti ini. Kau tidak ingin aku ditertawakan teman-temanku, kan?", protes Jungkook.

"Tidak akan..",Taehyung menjawab dengan sabar.

"Kau tidak takut aku kepanasan, hyung?" dengus Jungkook.

"Pakai saja,.."

"Jika aku sesak lagi karena jaket ini? Terus aku menjadi pingsa.."

"Jika begitu kita kembali ke rumah sekarang.", Taehyung memotong ucapan Jungkook dengan tegas karena tidak ingin Jungkook mengucapkan hal yang tidak diinginkannya.

Jungkook semakin mendengus sebal. Ia benar-benar heran dengan sikap hyungnya saat ini.

"Aku tahu hyung begitu mencemaskanku! Tapi ini berlebihan tahu!" omel Jungkook.

"Masuklah. Kau bawa obatmu, kan? Hubungi aku jika jam kuliahmu sudah berakhir.", Taehyung tetap berusaha tenang menghadapi Jungkook.

"Hyung tidak perlu menjemputku, aku pulang bersama Mingyu saja.", Jungkook tidak ingin merepotkan hyungnya.

"Mingyu tidak memakai mobil hari ini, dia berangkat dengan motor balapnya tadi."

"Mengapa hyung bisa tahu? Hyung memata-matai Mingyu ya?", Jungkook menuduh Taehyung dengan wajah curiga.

"Jungkookie,, untuk apa hyung memata-matai Mingyu? Seperti tidak ada kerjaan lain saja.", ucap Taehyung jengkel dengan pertanyaan aneh Jungkook.

"Lalu, darimana hyung bisa tahu dia tidak memakai mobil hari ini?"

Taehyung menghela nafas sejenak sebelum menjawab pertanyaan Jungkook, "Hyung menghubunginya tadi pagi."

"Hyung mengatakan aku tidak bisa berangkat kuliah karena sakit, iya kan?", Jungkook kembali mendengus kesal.

"Hei,,hei,, Jungkookie..apa yang hyung katakan itu, bukankah yang sebenarnya?"

"Hyung berlebihan! Kalau begitu aku pulang naik motor saja bersama Mingyu."

"Sudah cukup Jungkookie, jangan bicara lagi."

"Hyung, aku ini manusia dan butuh bicara.", Jungkook masih tetap melawan. "Ayolah hyungie.. biarkan aku pulang bersama Mingyu saja.", Jungkook mulai memelas.

"Sekali ini saja jangan membantah. Hyung akan menjemputmu.", tegas Taehyung. Kali ini dia tidak terpengaruh dengan rajukan Jungkook.

Jungkook akhirnya mengangguk patuh. Dia melambaikan tangan pada Taehyung dan berjalan menuju kelasnya. "Ish,, sebenarnya yang keras kepala di sini siapa?", rutuknya. Jungkook telah sampai di depan kelasnya.

"Jungkookie,, apa kau sudah sehat? Aku dengar kau sakit dari Tae hyung, kenapa datang ke kampus? Seharusnya kau beristirahat saja dulu", Mingyu telah menyambutnya dengan raut khawatir.

"Jangan seperti Tae hyung, Mingyu. Kau cerewet sekali. Aku baik-baik saja.", ucap Jungkook datar.

Mingyu sahabat baiknya, namja cerdas yang mempunyai sifat yang hampir sama seperti Jungkook. Mingyu yang akan selalu menemani dan mengikutinya, yang terkadang terlihat bodoh saat dia harus mengalah dan mengikuti keinginan konyol Jungkook. Mingyu yang selalu menemaninya makan dijam istirahat, hanya untuk memastikan Jungkook makan dengan baik. Itulah Mingyu ,sahabat yang paling mengerti Jungkook, yang terkadang akan terlihat menyebalkan jika dia cerewet mengingatkan Jungkook untuk meminum obatnya


.…

This is My Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang