chapter 8

501 56 2
                                    

Taehyung yang duduk di kursi pengemudi mengernyit heran melihat hyungnya sedang mengomel sendiri. Mereka berdua, Yoongi dan Taehyung baru saja menaiki mobilnya untuk kembali ke rumah. "Ada apa, hyung?", tanya Taehyung pelan saat sudah mulai menjalankan mobilnya.

"Jimin.. bocah ini menghubungi cuma menanyakan mengapa ponsel kita tidak aktif, dan menyuruh kita untuk segera pulang.", Yoongi menjelaskan.

"Ohh.. apa dia sudah kembali dari acara fakultasnya?"

"Mungkin,,", jawab Yoongi sambil mengedikkan bahunya. "Dia mengatakan sedang berada di rumah. Dari nada suaranya, dia seperti sedang kesal. Ada apa dengan anak itu.", Yoongi penasaran.

"Mungkin karena Jimin dan Jungkook lama menunggu kita di rumah.", jelas Taehyung.

"Dua bocah itu pasti sedang kebosanan saat in..."

"Ckiiiittttttt....!", bunyi rem mobil yang begitu mendadak ditancap oleh Taehyung membuat kepala Yoongi sedikit terantuk ke depan meskipun sudah menggunakan Seatbelt.

"Taehyungie! Ada apa denganmu? Kau ingin kita celaka, huh!", omel Yoongi sambil mengelus keningnya yang terasa berdenyut nyeri akibat benturan kecil tadi.

"Astaga Yoongi hyung,,,", Taehyung terlihat panik. "Hei! Kau kenapa?", tanya Yoongi penasaran.

"Hyung, Jungkookie...", Taehyung masih dengan paniknya.

"Ada apa dengannya? Jungkookie kenapa?", cerca Yoongi tidak sabar.

"Hyung, aku lupa menjemputnya. Kita harus ke kampusnya sekarang!", Taehyung sudah berniat memutar balik arah menuju universitas Jungkook, dengan sigap tangan Yoongi memegang lengan Taehyung untuk mencegahnya. Taehyung akhirnya berhenti di pinggir jalan.

"Taehyungie, apa disaat panik begini, kau akan selalu menjadi bodoh, eoh? Aku heran, kau lebih panik menghadapi Jungkookie daripada pekerjaanmu yang membuat pusing kepala itu.", ujar Yoongi tenang sambil melipat tangannya di depan dada.

"Dia pasti sedang menungguku disana, hyung! Karena aku tidak mengijinkannya pulang bersama Mingyu tadi pagi."

"Ini akibatnya karena kau terlalu memanjakannya, Taehyungie. Kau berpikir Jungkookie masih saja seperti anak kecil. Kau membentuk pikiranmu menjadi sempit terhadapnya. Dia itu sudah besar, dia cerdas, tidak mungkin Jungkookie sampai membiarkan dirinya seperti orang bodoh menunggumu di kampus sendirian hingga malam."

"Lalu bagaimana, hyung?", Taehyung masih belum bisa berpikir.

"Tenangkan dirimu dulu.", perintah Yoongi.

"Bagaimana aku bisa tenang, hyung? Sementara Jungkookie, aku tidak tahu dia bagaimana di sana."

Yoongi memutar bola matanya sebal, "Hubungi ponsel Jungkookie.", ucapnya tenang pada Taehyung. Yoongi begitu heran dengan dongsaengnya ini. Namja dewasa berwibawa dan sangat bertanggung jawab ini, akan terlihat sangat tidak berguna jika sedang dilanda panik seperti ini. Yoongi menggelengkan kepalanya.

"Apa mungkin hanya karena Jungkookie dia menjadi berlebihan begini? Jika benar, itu berarti Taehyung memang sudah salah cara mendidik anak itu.", gumamnya sendiri.

Taehyung akhirnya menghubungi ponsel Jungkook, "Jungkookie.. Jungkookie.. kau baik-baik saja? Kau dimana sekarang? Katakan pada hyung kau sedang dimana sekarang?", Taehyung mengulang-ulang pertanyaannya karena masih belum tenang.

"Aku di rumah, hyung." , jawab Jungkook santai. Dia bahkan tidak menanyakan alasan kenapa Taehyung tidak jadi menjemputnya tadi sore.

"Oke, hyung akan segera sampai di rumah. Kau tunggu sebentar, ne.", kata Taehyung lalu menutup telponnya. Taehyung langsung saja melaju dengan cukup kencang agar segera sampai di rumah.

This is My Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang