Part nine.

349 9 0
                                    

"Jadi bisa dijelaskan?" Ucap Laurent tak sabar.

Aku udh kayak tahanan, diintrogasi kayak gini. Udah macam anak yang di bully dilingkarin kayak gini. Sumpah, aku hanya berteman dengan Josh. Tapi kenapa efeknya jdi besar kayak gini.

"Apa?" Tanyaku.

"Ah,Sa. Lo mah ga asik," rengek Priska tak sabar mendengar ceritaku.

"Aku ga ada apa-apa. Cuman temen. Kenal aja baru beberapa minggu ini kok. Serius deh!" Untuk meyakinkan aku angkat tangan membentuk angka dua.

"Masa temen cubit-cubitan pipi gitu," tambah Vira.

Seketika itu juga aku melotot ke arahnya. Ini anak bukannya bantuin aku malah memperkeruh masalah. Aku kan mau pulang bobo cantik, mengistirahatkan mata yang sudah lelah ini. Kalo matanya gelap kayak mata panda kan ga cantik lagi. Emng kamu cantik? Uh, sewot aja. Namanya wanita gapapalah muji dirinya sendiri. Kalo bukan dirinya sendiri siapa yang mau muji.

"Tuh kan! Lo pasti ada apa-apanya tuh sama Josh," tuding Priska lagi.

"Engga astaga! Temen doang sayang-sayangnya Clarissa," jawabku mulai frustasi dengan introgasi yang tidak berdasar ini.

"Sumpah deh. Vir, balik yuk. Dah sore ni. Si Ken sama Josh nunggu nanti kesian," ajakku sebagai penutup obrolan.

OMG, aku salah lagi. Kenapa juga harus sebut nama Josh. "Tuh, lo bahkan mikirin banget si Josh." Bahas Bella lagi.

"Temen pulang Bella sayang."

Tak mau ambil pusing lagi aku langsung menarik tangan Vira sambil berpamitan.

"Lo sih, pake dibahas-bahas itu cubit pipi," ucapku menyalahkan.

"Yeh, kan gue ngomongin fakta doang."

Kami berjalan menuju tempat dimana kedua laki-laki itu menunggu. Ih, berasa punya pacar deh aku. Biasanya cuman bertiga sama si Ken. Nyamuk abadi akhirnya punya teman.

"Eh tuh, si Ken ma Josh."

Aku masih celingak-celinguk mencari sosok yang ditunjuk Vira. Dan gotcha mereka di tempat snack-snack. Duh, kesian kayaknya kelaperan nungguin kita.

"Vir, jangan ngomong aneh-aneh soal tadi ya," peringatku padanya. Kadang suka nyebelin, bisa aja dia kompor-komporin. Akunya yang malu nanti.

"Hai Ken, Hai Josh. Udah lama ya?" Tanyaku basa-basi saja sebenernya.

"Menurut L?" Sinis lelaki itu.

Itu Ken, iya orng paling nyinyir engga deng. Dia baperan aja. Kalo udh ngambek, susah ga ada yang jinakin. Sama Vira aja kadang ga bisa buat dia berhenti ngambek. Cuman untuk curhat, ini orang the best kok.

Aku tertawa sepersekian detik,"Ye, ni orang ngegas aja. Zantai bisa kali masnya."

"Lo berdua berantem mulu deh, pusing gue dengerny," ucap lelaki yang dari tadi hanya diam mendengar perdebatan yang mungkin kalo tidak di berhentikan bisa sampe malem. Josh, siapa lagi lelaki itu.

"Lagian dia yang mulai!" Tegasku tak mau kalah.

"Ih serah lo deh, Sa. Cewe emng ribet kan, Josh?"

Mendengar itu, bukan aku yang berang melainkan gadis cantik di sebelahku ini. Vira melotot tajam ke arah Ken. Sepertinya Ken lupa, fakta masih ada pacarnya di sini.

"Udh sana, kan katanya cewe ribet. Pulang duluan aja sana, ga ush bareng aku lagi," ucap Vira tegas.

Dengan tanpa suara aku mengejek Ken, "mampus lo"

Ken melotot tajam padaku, aku si bodo amat. Lagian main-main sama Clarissa. Aku hanya cekikikan melihat mereka berdua berantem. Menunggu Ken membujuk Vira, akan membutuhkan waktu lama.

"Josh, masih ada yang mau lo beli?" Tanyaku memastikan. Kalo ga ada mah mending jalan duluan aja, kalo ditunghuin itu berntem bisa sampe subuh nanti.

"Ga ada, kenapa emngnya?"

Aku tersenyum, "gapapa, kita jalan duluan aja yuk. Nanti juga mereka ngikutin dari belakang."

"Oke."

Kami berdua akhirnya berjalan ke arah halte busway kami seperti biasanya. Membicarakan hal-hal yang aneh tapi lucu. Dari hal remeh sampai hal serius.

"Lo kenapa suka banget ketawa si?"

Aku langsung menatapnya bingung. Bingung dengan pertanyaanya itu. Apa salahnya dengan ketawa toh sehat. Tanpa pikir panjang aku menyuarakan pemikiran ku padanya.

"Yeh, sehat si sehat, lama-lama juga bisa gila gara-gara ketawa mulu." Gerutunya kesal.

Aku terkekeh melihat raut wajah kesalnya itu,"Lagian, yang ketawa kan gue kenapa lo yang ribet deh. Gue ketawa juga sebenrnya mau kasih apresiasi sama orang-orang yang udh berusaha bikin org lain ketawa."

"Serah lo dah, Sa. Iya aja gue mah. Dasar kartun," ejeknya sebal.

"Idih!" Aku terkekeh sambil mencibirnya,"kartun itu lucu kan ya? Berarti lo muji gue lucu dong!"

Josh melirikku dengan kesal. Aku hanya tertawa melihat wajah kesalnya itu. Lucu banget si, eh.

"Itu dua orang kemana ya?"

Tertiba, aku juga tersadar. Kemana mereka berdua ya?

"Mereka ga mungkin nyasar kan?" Ucapku aneh.

"Elah, ya ga mungkin. Ih lo aneh banget sih"

Kami akhirnya melanjutkan obrolan yang absurd ini kembali. "By the way,  lo malem ini harus ajarin gue kimia ya, Sa!" Perintahnya.

"Lah, berani ngasih apa ke gue?" Ucapku sambil menaik-turunkan alis menggodanya.

Ia mendnegus kasar, "Ah lo mah! Morotin gue mulu ah."

Aku tertawa keras mendengar gerutuannya, "Gue mah realistis braw. Apa-apa udah mahal sekarang, kencing aja bayar kan?"

Dia diam saja, sepertinya sudah mulai frustasi menghadapiku. "Iya deh iya diajarin. Ngambekan banget si jadi orang! Kan gue becanda."

"Dih siapa yang ngambek?"

"Lo lah!"

"Engga juga."

"Hih dasar kayak cewe deh, rempong."

"Ngaca, lo kan juga cewe," balasnya tak kalah sengit.

"Yeh, be-" baru saja aku ingin membalasnya.

"Asik banget ya ngobrol berdua begini, kitanya ditinggal," omel gadis yang baru saja datang. Iya, Vira siapa lagi.

"Ah, ya iyalah. Males tau nungguin lo bedua berantem. Bisa-bisa sampe lebaran monyet jugabga selese," ketusku.

"Ye, sewot banget dah ini anak satu. Lo apain deh Josh?"

Itu suara Ken. Emng ini pasangan, kalo bukan temen udh aku buang ke laut kayaknya.

Aku melirik ke arah Josh yang hanya menggedikan bahu saja menjawab pertanyaan Ken. Dasar cowo!

"Apaan si lo, Ken. Komen aja," ketusku lagi.

Kenapa juga ya hari ini aku emosian mulu? Aku juga bingung sama diriku sendiri. Eh, sebentar hari ini tanggal berapa ya? OMG, PANTESAN EMOSIAN. Biasa wanita PMS, pasti bawaannya emosian.

Aiaiaiaiaiia to be continue~~

Aku update lagi akhirnya 😉😉😉

Kalo suka jangan lupa pencet tanda bintang. Kalo ada saran bisa langsung ketik di kolom komen. Makasih semuanyaaaa 😋😋😋









Stay, pleaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang