Mos

1.3K 64 0
                                    

Happy Reading!!!

Jangan lupa ninggalin jejak vote,coment atau follow jangan jadi sider ok thanks🙏

《《《》》》

Perempuan itu turun dari mobil dengan tergopoh-gopoh hampir saja dia limbung karena terlalu banyak barang yang iya bawa. kalo bukan karena mos ogah gue bawa-bawa barang ga jelas kaya gini udah mana berat, Rutuk perempuan tersebut dalam hati.

Beruntung seorang laki-laki yang juga keluar dari mobil yang sama darinya sigap membantu "sini gue bantu dimana kelas lo dik." Perempuan tersebut menunjuk kelas yang kemarin telah diinterupsikan oleh para osis tapi hanya untuk beberapa hari saat mos saja setelah itu kelas akan dibagi secara resmi oleh para guru.

"Bang." Panggil perempuan tersebut, valentina Anastasya.

"Bang fahmi conge." dia menarik-narik lengan abangnya.

"Songong lo kampret, kenapa?" Fahmi menoleh dengan jawaban nyolot. "Nanti lo jemput gue kan bang ya bang ya, iyakan bang, please." perempuan yang biasa dipanggil ayas nama kesayangan untuknya entah darimana asal panggilan itu karena tidak ada nyambungnya sama sekali dengan namanya,dia sengaja memasang wajah pupy eyes agar abangnya terbujuk olehnya.

"Ga bisa gue,ada tugas kuliah." Fahmi menaruh barang adiknya itu dengan sembarang "yah terus nanti gue pulang sama siapa bang? jahat amat si lo ama adik lo yang manis ini." Dia memangku wajahnya dengan tangan sambil mengedip-ngedipkan matanya beberapa kali.

"Najisan manis, lo pulang aja naik taksi, atau angkot, ojek, atau apa ke jaman udah canggih jangan dibuat ribet kecuali masih jaman batu baru lo bingung."

"Bang coba lu bayangin kalo nanti gue balik sekolah sendiri terus tiba-tiba gue diculik ntar ga ada lo bang adik kaya gue lagi." Tasya mencoba membujuk fahmi siapa tau dia berubah fikiran.

"Ga bisa dik, gue ada tugas penting, gue pulang duluan, belajar yang bener." Tasya pasrah dengan keputusan abangnya yang tidak bisa diganggu gugat jika telah mengambil keputusan, Tasya mencium punggung tangan fahmi sebelum pergi kemudian fahmi mengacak puncak kepala tasya hingga membuat rambutnya acak-acakan. "Jangan bandel." Fahmi sedikut berlari untuk menuju kemobilnya. abang laknat terkutuklah kau bang.tasya menyumpahi fahmi dalam hati.

Tasya menjatuhkan bokongnya pada bangku kosong ketiga barisan kanan dengan asal dia menjatuhkan semua barang-barang yang dia bawa karena terlalu berat.

"Hai" seorang perempuan tiba-tiba menghampirinya dengan senyum merekah sempurna.

"Hai" Tasya menyunggingkan senyum bercampur lelah.

"Kenalin gue agatha vanesa terserah lo mau panggil gue apa." agatha mengulurkan tangannya kearah Tasya dan disambut baik oleh tasya.

"Nama lo bagus, Gue Valentina anastasya panggil aja tasya." Ada jeda lumayan panjang ketika dia melanjutkan kalimat tersebut.

"Nama lo juga bagus, Btw gue laper anter gue ke kantin yu." Agatha menarik tangan tasya sebelum mendapat persetujuannya.

Tasya sedikit kaget karena dengan mudahnya agatha membawanya pergi padahal mereka baru saling mengenal.

Mereka berdua melewati banyak kerumunan orang sebenarnya tasya malu ketika melewati banyak orang terlebih jika itu laki-laki karena sejak SMP dia jarang sekali kekantin dia selalu menitip makanan pada temannya bahkan kekantin saja tasya bisa dihitung dengan jari.

"Pesen apa neng?" Kata seorang penjual makanan dikantin yang mereka belum ketahui namanya.

"Cilok." Ucap tasya dan agatha berbarengan entah ada angin apa mereka bisa mngucapkannya dengan timeing yang tepat, mereka menatap satu sama lain beberapa detik kemudian mereka tertawa.

Love Is BullshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang