Benci

598 43 0
                                    


"Terima aja kenyataan mau lo sembunyi sampe kelubang semut pun masalah pasti bakal selalu hadir,mungkin orang lain banyak yang masalahnya lebih besar dari lo tapi dia selalu bisa nyembunyiin itu semua,sekarang tetep syukuri keadaan mau sehancur apapun diri lo tas."-Anastasya

"I'm ok it's ok."

"Kesimpulan:cewek freak,gaya tengil,ngeselin,tapi menantang."-Alvaro adnan

(:::)

Karena terlalu ribut, dan para osis tidak bisa mengendalikan suasana akhirnya guru-gurulah yang turun tangan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Lagi pada lebay-lebay amat si tuh cw kaya ga pernah liat lawan jenis." Celetuk tasya.

"Mungkin dia baru pertama kali tas ngeliat cowo jadi gitu." Agatha tertawa kecil.

"Eh tapi dia lumayan ko gat, tas." Sahut marsha seperti ada pada pihak adnan, tasya tau nama laki-laki tersebut adalah alvaro adnan karena tadi saat adnan berjalan kebarisannya dia melirik sedikit name tag laki-laki tersebut.

"Yailah muka-muka kaya dia sering gua liat diemperan tanah abang." Tak sadar dengan ucapannya kaki tasya diinjak oleh agtha untuk mengingatkannya agar tidak bicara sembarang.

"Sakit bego, lagian lo bedua takut banget sama cowo model kaya dia." Tasya memang keras kepala dia justru malah melanjutkan hujatan yang ditujukan pada laki-laki tersebut.

Karena hanya terpaut dua baris dan sama-sama pada urutan sejajar otomatis adnan yang mendengar hujatan yang dilontarkan untuknya itupun segera menyambangi perempuan itu, dia geram melihat perempuan tersebut.

Adnan menarik pundak tasya sehingga badannya berputar persis berhadapan dengan adnan.

"Apaan si lo!" Tasya menepis tangan adnan yang berada dipundaknya.

"Mulut lo sekolahin ngejudge orang sembarangan." Adnan memasang muka datar walaupun kelihatan dari sorot matanya ada amarah yang berapi-api.

"Kenapa? Salah, gara-gara lo smua jadi kacau." Tasya menunjuk wajah wildan.

Adnan yang geram mendapat tatapan tak suka dari para teman-temannya akhirnya menarik tasya untuk menyelesaikan masalahnya ditaman belakang "ikut gue."

Adnan menempelkan tubuh tasya ke dinding. "Maksud lo apa?" Tanya tasya pada adnan, "Harusnya gue yang tanya pertanyaan itu ke lo maksud lo apa ngatain gue kaya gitu." Adnan melipat kedua tangannya diatas dada tetapi tetap dengan wajah datarnya.

" Adnan melipat kedua tangannya diatas dada tetapi tetap dengan wajah datarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gue ga suka cowo gila hormat kaya lo." Adnan yang sudah tidak bisa menahan emosinya kemudian mengambil langkah mendekat ke tasya lalu menyudutkannya ditembok dengan sanggahan tangan, tasya justru semakin menantang tidak takut atas tindakan adnan yang tiba-tiba dia justru menaruh tangannya dipinggang dan mendekatkan tubuhnya kearah adnan, wajah mereka hanya terpaut beberapa senti tanda bendera perang dimulai, adnan merasa aneh dengan tingkah perempuan tersebut, biasanya kalo cewe tuh dipojokin gini takut dia malah nantang,cewe sinting dasar. Adnan menyumpah serapahkan tasya dalam hati.

Love Is BullshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang