Halooo Shiro balik lagi~
Tumben apdetnya cepet ya hohoho, karena UAS Shiro dah kelar dan pr dikit lagi selesai terus libur deh muehehe~Requested by : Koyuki21
Is It Successful?
Shu Itsuki x Reader
Warning : OOC, gaje, abal, typo(s), judul tidak sesuai dengan isi, dllHope you like it!
_-_
Seorang pemuda bersurai merah muda pudar dengan pakaian yang cukup rapi tengah mengetukkan satu ujung sepatunya pada tanah yang ia pijak. Menengok ke kanan dan ke kiri, tampaknya ia sedang menunggu kehadiran seseorang. Sampai sesosok gadis manis dengan pakaian yang juga manis datang menghampirinya, membuatnya tertengok ke arah gadis tersebut.
“Ah, gomenasai, Shu-kun! Apakah aku terlambat?” tanya gadis berempu nama [Your name] tersebut dengan wajah cukup panik. “Tidak, aku juga baru saja datang,” balas Shu, membuat [Your name] tersenyum senang.
“Souka! Yasudah, ayo kita masuk!” pekik [Your name] dengan senyum ceria.
Namun, kala mereka memasuki tempat tersebut, entah kenapa atmosfer di sekeliling mereka menjadi canggung—notabene hal itu lah yang menyebabkan mereka menjalani kencan hari ini.
Ya, pemuda bernama lengkap Shu Itsuki tersebut mengajak [Your name] untuk pergi berkencan ke sebuah tempat. Sebenarnya hal itu mereka lakukan untuk menghilangkan rasa canggung antara mereka berdua. Padahal mereka sudah menjadi sepasang kekasih sejak beberapa hari yang lalu, tapi mereka masih merasa canggung satu sama lain. Namun, baru saja sampai, mereka sudah dikelilingi oleh selimut kecanggungan.
“Di sini ramai sekali. Bukankah kau mengatakan jika taman bermain ini tidak ramai?” tanya Shu yang jengkel dengan suasana bising di sekitarnya. [Your name] terdiam sejenak, kemudian ia melanjutkannya dengan senyuman.
“Setelah kita main wahana-wahana di sini, aku akan membawamu ke suatu tempat,” ucap [Your name]. Shu hanya mengiyakan saja, pasrah ketika [Your name] mengajaknya ke salah satu wahana yang terdapat di sana, rollercoaster.
Ya, walau mereka sudah beberapa kali melangkah, namun tetap saja enggan tuk meraih tangan pasangan tuk digenggam.
Mereka mulai menaiki wahana tersebut, [Your name] heboh sendiri sementara Shu hanya memasang wajah datar.
Begitupun ketika mereka mencoba wahana yang lain seperti rumah hantu dan sebagainya.
Usai mereka menaiki banyak wahana di taman bermain tersebut, mereka pun terduduk di kursi yang disediakan di sana. [Your name] menghela napas, mendadak kedua sudut bibirnya seolah tertarik gravitasi. Shu yang menyadari itu lantas tertoleh ke arah kekasihnya.
“Kenapa?” tanya Shu. [Your name] terlonjak kaget, menengok ke arah Shu sembari tersenyum canggung.
“Ahaha, tidak apa-apa. Hanya saja, maaf jika aku tidak bisa membuatmu senang, Shu-kun. Aku pikir aku bisa membuat kencan kita jadi menyenangkan jika aku mengajakmu ke sini,” tutur [Your name], tampaknya ia tak ingin menatap wajah Shu. Pemuda di sampingnya pun melunakkan wajahnya, menepuk kepala [Your name] pelan.
“Ini semua bukan salahmu, [Your name]. Jangan seperti itu. Bukankah tadi kau ingin mengajakku ke suatu tempat setelah kita bermain wahana di sini? Mungkin aku akan menyukai tempat yang kau tunjukkan,” ucap Shu, mencoba menghibur [Your name]. Gadis dengan dua kelereng berwarna [Eyes colour] itu sedikit mengangkat kedua sudut bibirnya.
“Ha’i!”
.
.
.
.
.
Shu menatap takjub ke arah pemandangan yang kini terhampar di hadapannya. Sebuah taman dengan berbagai macam bunga dengan warna-warna yang menenangkan serta sebuah pohon sakura tepat berada di tengah taman tersebut. Terlebih, hanya mereka berdua yang mengunjungi taman itu—entah bagaimana bisa hal itu terjadi.
“Bagaimana? Apakah ini cukup menenangkan bagimu?” tanya [Your name], Shu menjawabnya dengan sekali anggukan.
“Oh ya! Ada ayunan yang terikat di pohon sakura itu! Aku ingin menaikinya!” ucap [Your name], langsung berlari mendekati ayunan yang terletak di pohon sakura itu. [Your name] menaikinya, mulai mengayunkannya.
“Kirei....”
Shu menatap [Your name] dari kejauhan. Menatap gadis pujaan hatinya yang tengah bermain ayunan dengan latar pohon sakura serta semilir angin sepoi yang menerbangkan dedaunan sakura. Pemandangan yang indah, membuat Shu tak dapat menahan senyumannya.
Langkah Shu perlahan mendekati [Your name]. Tangannya tergerak tuk memberhentikan ayunan tersebut. [Your name] memiringkan kepalanya heran, menengok ke arah Shu dengan air muka bingung.
“Hee? Ada apa, Shu-kun?”
“Kau tahu? Saat ini kau sangat indah, bahkan melebihi bunga-bunga dan pohon sakura ini.” Shu meletakkan sebuah bunga kecil berwarna merah muda di atas telinga [Your name].
“He-hee?”
[Your name] sedikit memejamkan matanya ketika Shu mengecup keningnya. Sebuah kecupan yang hangat dan lembut. Perlahan wajah [Your name] menghangat, semburat merah menghiasi wajahnya.
Mungkin setelah kejadian ini, mereka tidak akan canggung—
Tiba-tiba saja Shu tersadar, entah sejak tadi ia memikirkan apa. Terlebih melihat wajah [Your name] yang memerah malu, membuat wajahnya ikut memerah. Dan mereka saling mengalihkan perhatian satu sama lain.
—atau justru sebaliknya.
~Owari~
Sebenernya ini fanfic adalah fanfic yang pertama kali Shiro bikin di antara req2 lain, tapi otak Shiro buntu pas ngerjainnya jadi ya... Diedit berkali2 /plok
HAPPY 100 FOLLOWERS! Shiro nanti mau ngadain QnA atau ToD loh~ ada yang minat gak ya? Kalau gaada ya gajadi /heh
Jangan lupa voment eaa~
KAMU SEDANG MEMBACA
☆Ensemble Stars☆ Oneshot Part 2! [OPEN REQUEST]
Fiksi PenggemarOPREQ FANFIC ENSEMBLE STARS SESI KEDUA! ლ(⌒▽⌒ლ) With Readers or Pairings? Up to you~ [Note : Abaikan saja covernya]