Chapter 6

30 11 1
                                    

Selamat pagi dunia. Selamat pagi hari kelahiran ku.

Hari ini aku sungguh bahagia. Tanggal 25 Juli ini adalah hari ulang tahun ku yang ke 16 tahun.

Semua orang mengucapkan selamat padaku. Bahkan saat tadi pagi, ketika baru saja masuk ke kelas, mereka memberiku sedikit kejutan. Sungguh indah. Dan aku tidak akan melupakan hal itu.

Saat ini aku sedang berada di kantin, seperti biasanya. Namun bedanya aku mengajak beberapa orang untuk ku ajak makan bersama. Itung-itung merayakan ulang tahun ku.

"Eh-ehhh makannya yang banyak ya!" Seru Fajria pada mereka semua.

"Kenapa emang?" Tanya Salma.

"Kan gratis, jadi kita puas-puasin.... Hahaha."

"Bener banget." Sahut Lava yang langsung sukses membuat cengo semua orang.

"Tumben lo antusias sama yang kaya ginian." Kata Andi pada Lava.

Lava yang mendengarnya hanya mendengus sambil terus memakan makanannya.

Semua orang yang ada disana tertawa melihatnya. Namun langsung berhenti ketika Lava menyerang mereka dengan tatapan tajamnya.

"Udah-udah makan aja. Urusan bayar biar aku aja." Kataku pada mereka.

Semua yang ku tlaktir bersorak gembira. Mereka benar-benar mengambil makanan sesuai dengan yang mereka inginkan tanpa tanggung-tanggung.

Yang ku lakukan hanyalah melihat keributan mereka sambil tersenyum.

***

"Pulang bareng gak?"

"Emm gak deh kayaknya. Ada yang jemput hehe."

"Jiahh, yang ulang tahun bener-bener di specialin ya." Ujar Fajria.

"Haa.hahaa." Tawaku garing.

"Ya udah aku duluan ya! Dahh!" Ucap Fajria sambil memasuki bus yang kebetulan sudah ada di depan mata.

Aku pun hanya tersenyum, sambil melambaikan tangan ke arahnya. Dan setelah itu mulai meratapi nasib ku.

Langit kian menggelap. Matahari pun tak lagi memancarkan cahayanya. Padahal waktu masih menunjukkan pukul 14:25. Sepertinya hari ini akan turun hujan. Penglihatan ku mulai terfokus pada benda langit di sana. Memandangi langit sore yang kelabu. Rasanya ada sesuatu yang hampa menghampiri diriku. Entahlah apakah itu.

***

Hampir 10 menit aku terdiam disini. Di depan gerbang sekolah, tepatnya di bawah pohon yang tumbuh disana. Hampir seluruh siswa sudah pulang ke rumahnya masing-masing. Menyisakan aku, dan siswa lain yang ikut organisasi dan ekstrakulikuler.

"Aduhh gimana ini." Ucapku resah.

Waktu terus berjalan. Tak ada niatan untuk berhenti, dan menunggu ku agar tidak pulang kesorean.

Tidak ada uang yang tersisa. Semuanya habis. Ku kira mereka tidak akan serakus itu. Tapi sudahlah nasi sudah menjadi bubur, jadi tak ada yang perlu di sesali. Toh aku yang minta tadi.

"Belum pulang?" Tanya seseorang dari arah gerbang sekolah.

Dengan refleks, aku langsung menolehkan kepala ku kearah sumber suara tadi. Dan disanalah. Orang yang akhir-akhir ini masuk dalam pikiran ku dan mengganggu ketentraman jiwaku.

Vega!

"Oh hai ka. Belum hehe." Sahut ku agak canggung.

"Kenapa? Udah sore. Bentar lagi hujan." Ucapnya, tanpa ia berpindah tempat dan dengan nada bicara yang datar.

Haruskah aku menjawab dengan jujur? Memalukan sekali.

"Emm.. ya begitulah."

"Gak punya uang?" Serang nya langsung.

Asli dia langsung buat aku speechless.

"Kalau gak punya uang gak usah so-soan bayarin makan orang. Tau mereka rakus. Mau aja ngebayarin."

Hisss! Gak bisa apa ya dia bicaranya gak pedes kayak gitu? Demi apa dengernya bikin aku tambah gemes pengen ngejambak rambutnya.

"Pulang gak? Mumpung lagi baik nih. Aku anterin." Ucapnya sambil menghidupkan kembali motornya.

Serius?! Aku langsung menatapnya tak percaya. Haruskah aku menerima tawarannya?

"Tapii..."

"Waktu itu di bus kamu mau minta maaf kan?" Potongnya kemudian.

Jadi dia tau ya? Tapi kalau tau kenapa dia malah keluar dari bus?

"I-yaa.." jawab ku agak salah tingkah.

"Kalau mau dimaafin. Kamu jangan nolak ajakan aku. So simple kan? Emang muka aku kayak muka kriminal apa? Segitunya banget."

"Iyaa deh aku minta maaf karena udah  berpikir yang enggak-enggak sama kakak."

"Jadi?" Tanya nya.

"Iya aku mau."

"Mau apa?" Tanya nya kembali. Sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Hahh~ dianterin pulang." Sahut ku agak sewot.

"Haha ya udah ayo!"

Aku pun langsung berjalan ke arahnya. Naik ke atas motornya. Kemudian pergi meninggalkan sekolah.

***

Double chap!! 🎉🎉
Sengaja aku up nya 2 karena nantinya takut gak nyambung hehe :v


Happy reading!! ❤️❤️

Dibalik BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang