HAL pertama yang dilakukan Liona setelah sampai di kamar adalah merebahkan badannya yang terasa pegal. Hampir setengah harinya dia habiskan di sekolah, dan kini Liona ingin merehatkan sejenak badan dan pikirannya dari hal apapun. Terutama Alex.
Ngomong-ngomong soal Alex, Liona masih bingung perihal kenapa cowok itu kembali lagi ke dalam hidupnya. Bukan karena dia tidak senang, ya ... walaupun dia memang tidak senang, tapi pasti ada alasan lain yang membuat cowok itu kembali lagi ada di sekitarnya. Awalnya, Liona berpikir cowok itu akan mengajak dirinya balikan, tapi ucapan Dimas tadi seolah menampar dirinya jika mungkin itu bukan tujuan Alex sebenarnya, mengingat dia sudah menginjak-injak ego cowok itu seharusnya Alex sudah menyerah.
Pasti ada sesuatu yang tengah direncanakan.
Liona yakin. Maka dari itu, dia harus terus berhati-hati dan mencoba menjauhi Alex Ponsel yang ada di samping Liona bergetar, membuat cewek itu menoleh. Layarnya menyala, ada sebuah pop up pesan yang tertera di sana. Kening Liona berkerut ketika melihat nomor yang tidak dikenal mengirimkan sebuah teks pesan. Mata Liona membulat sempurna saat membaca keseluruhan isi pesan itu. Kalian pasti tahu, siapa lagi kalau bukan Alex?
0813849xxxxx : Hai, ini nomor gue, disimpan ya, Cantik - Alex tampan.
Liona mau muntah. Seingatnya, dia sudah memblokir semua akun media sosial milik Alex, dan mengganti nomornya. Tapi, kenapa cowok itu bisa menghubunginya? Pasti ada seseorang yang memberikan nomor barunya, meskipun dia tidak tahu siapa itu. Liona mengenyahkan pemikirannya, dan memilih membaca kembali pesan dari Alex. Liona mendesah panjang. Ada banyak pertanyaan lain yang sekarang memenuhi kepalanya.
0813849xxxxx : Kok diread doang? Gue bukan kang koran kali.
Satu pesan lainnya masuk, mengagetkan Liona dari pikirannya sendiri. Cewek itu memilih untuk mengabaikan pesan dari Alex, tapi selama itu ponselnya selalu bergetar, dan membuat Liona kesal. Dia jadi berniat untuk mengerjai Alex, tapi rencana apa yang harus dia gunakan. Sebenarnya ada satu cara yang Liona miliki, dia tidak terlalu yakin rencana ini akan berhasil atau tidak, tapi dirinya harus mencoba, bukan?
LionaM : Siapa ya?
0813849xxxxx : Gue Alex, emangnya lo ngga baca apa chat gue tadi?
LionaM : Maaf, tapi gue rasa elo salah kirim pesan deh.
0813849xxxxx : Haha, gue tau pasti lo ini lagi bercanda. Lo ngelakuin ini biar gue ngerasa salah kirim, kan?
LionaM : Gue ngga bercanda, terserah lo mau percaya apa ngga. Lagian, gue juga ngga kenal lo itu siapa.
0813849xxxxx : Oke, oke, tapi gue boleh tau kan nama lo siapa? Ya biar gue ngga salah kirim lagi. Hehe
Liona berdecak. Sekarang dia bingung ingin membalas apa. Otaknya dipaksa berpikir agar bisa mencari cara membalas pesan Alex itu. Liona menjentikan jarinya di udara, lalu mengetikan pesan balasan.
LionaM : Nama gue dijah, panjangannya dijah-atin, puas? Sekarang lo hapus deh nomor gue dari hp lo. Bye!
0813849xxxxx : What? Itu serius?
0813849xxxxx : Oyy, gue belum selesai.
0813849xxxxx : Dijah atau siapapun lo, oyy bales. Lo pasti bercanda, kan?Itu pesan terakhir yang Liona baca sebelum akhirnya mematikan ponsel. Liona membanting ponsel, dan badannya ke atas kasur. Alex. Satu nama itu yang selalu membuat hari Liona hancur berantakan. Nampaknya, Liona harus membuka matanya lebar-lebar, agar tahu rencana apa yang tengah Alex lakukan. Karena dia yakin, jika semua ini pasti ada alasannya.
Dan Liona tidak akan bisa dimainkan lagi oleh seorang Alex.
🎼🎼🎼🎼🎼
KAMU SEDANG MEMBACA
HSR (2): Back To You
JugendliteraturAmazing cover by @itsamelsta Liona Maylinda, tidak pernah menyangka jika hadirnya sang mantan kembali, membuat hidupnya yang tenang menjadi berantakan. Heran sekaligus curiga, itu yang Liona rasakan, karena yang dia tahu, Alex tidak pernah mau berhu...