Ikut Aku

9 0 0
                                    

"Bagaimana ?" tanyanya untuk kesekian kali.

"Kujelaskan lagi ya, ayo ikut aku. Kita jalan jalan menghabiskan waktu bertualang. Menjelajah semesta dan bersenang senang." jawabku lagi.

Dia mengernyit bingung. Mungkin berfikir, ada angin apa aku mengajaknya untuk berpetualang.

"Kemana ?"

Akhirnya, dia menanyakan hal yang sedari tadi kutunggu.

"Ke tempat tempat yang menyenangkan dan indah." ujarku berbinar.

"Raja ampat ?" aku menggeleng.

"Pulau Weh ?" aku kembali menggeleng.

"Maldives ?" kugelengkan kepalaku lagi.

Dia nampak berfikir keras, menebak nebak kemana aku akan mengajaknya.

"Kepulauan seribu ?"

"Bukan."

"Terus kemana dong ?!" erangnya frustasi.

"Tempat yang belum pernah kamu kunjungi sebelumnya."

Ya dia memang sangat suka jalan jalan dan mengeksplor hampir sebagian Indonesia. Tapi dia tak pernah tahu bahwa ada tempat yang lebih indah dibanding tempat yang sudah pernah dikunjunginya.

"Jangan bercanda."

Aku mendengus,"serius. Aku jamin kamu bakalan suka banget."

Dia nampak menimbang dengan serius. Sesekali melirik ku dan jadwal liburannya bergantian.

"Oke aku setuju. Kapan berangkat ?"

Akhirnya !!! Pekikku senang !

Senyumku melebar saat aku memeluknya. Menggumamkan terima kasih teramat banyak.

"Minum dulu. Setelah itu kita berangkat." kusodorkan botol air minum padanya.

Dia dengan senang hati menerima dan meneguk habis isi dalam botol. Hanya air mineral tapi sepertinya dia sangat menyukai air itu.

"Tapi memang bisa kita berangkat sekarang ? Aku belum mempersiapkan apapun." kulihat dia bergerak gelisah.

"Nggapapa. Kita bisa langsung pergi, dan kamu sudah sangat siap untuk itu."

Kulihat dia mulai mengerang dan wajahnya memerah. Matanya membelalak keatas.

"Kamu kenapa ?" tanyaku bingung.

"Tenggorokanku tercekat, rasanya sakit." ucapnya terbata.

Aku tersenyum,"tenang, sebentar lagi kamu akan berangkat." ujarku menghibur.

"Kemana ?" dia makin terbata.

"Ke tempat yang kuceritakan tadi." dia menatapku dengan mata bulat yang makin memerah.

"Surga." bisikku tenang kelewat senang.

"Kamu ..."

"Jangan berlebihan, ini hanya air mineral. Yang tak kuceritakan padamu, kububuhi sedikit racun." aku mengerling padanya.

Waoowhhh.. Mulutnya berbusa.

Keren.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Box Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang