Aku menghela nafas kasar saat membuka pintu rumahku.
Sudah hampir empat bulan ini aku menempati rumah ini berdua dg anak gadisku. Setiap hari selama lima hari, aku pergi bekerja dan selalu pulang larut malam. Meninggalkan Emely bermain dg pengasuhnya yg akan pulang jika Emely sudah tidur.
Emely baru berusiah 9 tahun dan dia sudah mengerti bahwa ibunya meninggal karena kecelakaan. Sebenarnya aku tidak tega membiarkan Emely tumbuh tanpa sosok ibu. Apalagi aku seperti ayah yg tidak bertanggung jawab.
"Ayah.." aku bersijingat ; kaget saat Emely duduk ditangga kedua dari bawah. Memangku kedua pipi gembilnya dg tangan.
Aku tersenyum dan menghampiri malaikat kecilku.
"Emely, kenapa belum tidur ?" Tamyaku berjongkok dihadapannya.
"Aku menunggu ayah, aku ingin bermain dg ayah" rajuknya dg mata bulat hitam.
Aku tersenyum miris. Anakku membutuhkanku dan aku tak bisa berbuat apa apa.
"Maaf ayah harus bekerja demi kebutuhanmu"
"Oke. Tidak masalah. Kalau begitu, gendong aku ke kamar." Pintanya menyodorkan kedua tangannya manja.
Aku tersenyum menatap gadis kecilku yg manis.
Aku meraihmya dalam gendonganku. Mengelus rambut hitamnya. Dan membiarkan Emely menyandarkan kepalanya dibahuku.
Sesampai dikamarnya, aku merebahkan putri kecilku ditempat tidur bergambar Doraemon kesayangannya. Menyelimuti tubuh mungil itu sampai ke dada.
"Terima kasih ayah." Ucapnya lirih.
Aku tersenyum kemudian mencium keningnya yg tertutup poni.
"Tidurlah nak. Sudah malam. Besok Emely sekolah kan ?" Emely mengangguk pelan.
Aku berdiri tegap dan mematikan lampu kamar Emely. Menyisakan lampu tidur remang menyala.
"Ayah.." panggilan Emely membuatku terhenti. Aku berbalik padanya.
"Ayah. Bisakah ayah lihat dibawah kasurku ? Aku merasa seperti ada yg mengawasiku" pintanya lirih.
Aku berjalan kembali menyalakan lampu saklar kamar Emely. Lalu kemudian berjongkok disebelah ranjangnya.
Melihat kebawah kasur.
Aku terkejut melihat Emely ada disana dg wajah ketakutan.
"Ayah.. ada seseorang yg tidur di tempat tidurku" bisiknya dg berlinang air mata ketakutan.
__
Njir. Jadi gue sendiri yg ketakutan kan.
Padahal ini cerita udah basi banget.