{TsunTsun} Dazai X Readers

427 43 8
                                    

Beberapa hari lagi, pengumuman kelulusan akan di kumandang kan di beberapa sekolah menengah atas. Wajah-wajah berseri bercampur dengan hati yang gundah menghiasi suasana diri para murid-murid. Atas menunggu sebuah kalimat yang menentukan masa depan diri nya.

Dan, ku hanya seorang senior bisa merasakan dan melihat pemandangan itu dari jendela kelas saja. Melirik ke beberapa kelas yang mulai sepi, tapi masih ada beberapa senior berjalan di koridor. Menampakkan diri di sekolah atas keperluan pribadinya. Kegiatan belajar untuk mereka sudah tiadakan.

Hal itu juga menyebar ke kelas ku. Yang juga nampak sepi, karna teman-teman kelas ku yang memberi izin palsu untuk bisa bolos, tetapi wali kelas ku pun tak begitu peduli juga atas izin itu. Karna, semua guru pun mulai sibuk memasukan nilai-nilai semua murid ke buku akhir pembelajaran.

Aku hanya menyender ke frame jendela, memakan permen berbatang di temani alunan bernuansa chill. Ada sedikit iri di dalam hati, beberapa siswi bercerita bahwa dia mendapatkan sebuah kancing dari senior yang di sukainya. Hal itu memang sudah biasa dilakukan menjelang kelulusan. Biasanya dilakukan oleh siswi junior, tapi siswi senior tak luput ambil bagian momen itu.

Menikmati hembusan angin yang tenang lalu di terangi oleh cahaya bercampur awan oranye dan merah, yang berakhir  karna seseorang menegur ku dari kejauhan.

"(y/n)-chan, kamu tidak melakukan itu?," Teriak Yuui menghampiri ku.

Ya, karna hanya aku -wanita- yang tidak melakukan hal itu. Menurut ku, hal itu adalah hal membosankan. Memohon dan memelas hanya untuk sebuah kacing saja. Itu tidak masuk akal, maksud ku hal itu.. Apa manfaatnya gitu, itu bagi ku saja. Tidak tahu untuk yang lain.

"Tidak, untuk apa ku melakukan itu? Lagi pula, dia tidak akan memberikan kepada ku. Toh, dia terkenal di sekolah ini dan pasti nya semua kacing yang ada di baju seragam pasti ia berikan. Untuk wanita berparas cantik saja." Jelas ku yang sedikit menekan setiap kata-kata.

Yuui hanya terdiam, ber sweetdrop atas jawaban yang ku berikan.

"Kamu yaa.. belum mencoba saja sudah berkata seperti ini. Belum tentu ia berikan begitu saja, dan pasti aku yakin, ia mempunyai wanita idaman yang pantas mendapatkan itu." Yuui hanya menghebuskan nafas dengan berat yang akhirnya menyender di sebelah ku.

"Wanita.. Idaman ya?,"

Keheningan pun melanda aku dan Yuui. Sampai sebuah teriak histeris memecahkan itu. Ya, suara siswi seperti merasa bahagia. Aku dan Yuui berjalan, menuju bibir pintu. Menegok ke kanan dan melihat pasangan muda berpelukan di ujung jalan sana.

"Sepertinya dia mendapatkan itu." Aku hanya melihat dari kejauhan, takut mengganggu momen bahagia itu.

"Tuh (y/n)-chan, dia aja sudah berusaha. Dan dia akhirnya mendapatkan apa yang ia ingin kan. Coba lah sekali saja, jika tidak dapat terima saja." Ujar Yuui mencoba membangunkan rasa percaya diri ku.

Memang aku termasuk siswi cantik yang menurut teman-teman ku, namun tidak termasuk kategori dalam hati Dazai-senpai. Dimana salah kategori itu, wanita itu bersedia bunuh diri ganda dengan nya. Pikirlah kalian, wanita mana yang melakukan itu hanya untuk sebuah kacing tak bermakna. Jika ada, berarti diri nya sangat murah sampai rela menghilangkan nyawa berharga.

"Nee.. Aku memberi taruhan kepada mu, jika kamu mencoba dan berhasil. Aku akan membeli alat-alat kosmetik yang kau mau. Tetapi, jika kamu di tolak. Kamu harus membelikan aku pakaian yang bagus." Kalimat nya, aku merasakan percaya dirinya akan keberhasilan diri ku membara dengan hebat.

"Yasudah, aku akan mencoba hari ini. Dan kamu harus bersembunyi jika kau ingin melihat secara langsung." Ujar ku tetap memakan permen itu.

"Yosh, sekarang langkah terakhir. Chat dia dan beritahukan bahwa kamu ingin bertemu. Di pakiran sepeda, saat bel pulang berbunyi. Oke?,"

Short story nano-nano x Bungou Stray DogsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang