Sinar matahari yang tak begitu terik melukisi warna jingka ke merahan memantul menembus awan, deguran ombak menjadi penenang hati, serta kedamaian melanda di pemakaman umum saat ini. Ku hanya duduk. Memandang dengan hati yang tak seindah hari ini. Mengenang setengah hati yang mati, atas ke egoisan ku kala itu.
"Nee, sudah 3 tahun lebih ya. Kenangan pahit mu masih membekas di hati ku." Hanya bisa duduk-meraba setiap ukiran huruf nisan di hadapan ku. Memendung air mata hingga membuat sang hujan turun sedikit menyekik pita suara ini.
"Tolong. Tolong hentikan kutukan ini. Kau membuat ku menderita, sangat-sangat parah." Memukul benda mati yang tak bersalah, padahal dia tidak tahu apa-apa. Memang aku sudah gila ya.
"(y/n)-chan, tusuk jantung ku. Sekarang."
Kata-kata itu lagi, tergiang kembali.
"Tolong...hentikan." Mencoba menutup kuping agar suara bisikan itu menghilang...
"MANA MUNGKIN AKU BISA MELAKUKAN ITU. KAU AKAN MATI!!,"
"Tolong.."
"Ini permintaan ku yang terakhir. Jika tidak, aku akan menjadi monster, dan pasti aku langsung menghancurkan kota ini. Dazai tidak bisa menetralisirkan aku jika aku seperti ini... Jadi, Tolong (y/n)-chan." Siluet pria setengah sadar tersenyum ke arah ku. Senyuman itu, tanda hukuman-mematikan- dalam memori ku.
"Siapa saja...hentikan.."
"Percikan....darah mu."
"Ha?,"
"Percikan darah mu di pedang itu. Dan tusuk jantung ku lebih dalam lagi." Siluet itu tersenyum kembali dengan wajah terhiasi cairah merah kental nan segar.
"Gomenasai. (y/n)-chan, aishiteru." Pria itu perlahan lemas dan membuat aliran darah dari mulut tak berdosa, tersenyum dan melihat ke arah ku.
"A-aku ingin sekali, pergi ke matsuri itu..lagi... bersama mu, karna dandanan kau. Aku menyukai itu." Ingatan akan kejadian itu, masih tersimpan rapi. Dan memaksa untuk di tonton sampai diri ku mati.
"HENTIKAN. TOLONG, SIAPA SAJA. TOLONG HENTIKAN KUTUKAN INI. HENTIKAN. AKU SUDAH TIDAK KUAT!!!," hanya bisa berteriak, menunggu seseorang menekan tombol off pada film horor ini .
Mengacak-acak rambut, memukul kepala berharap semua akan berhenti. Namun, semua semakin parah. Terbayang semua kenangan yang ku anggap manis, namun sekarang sepahit hati membusuk.
"KAMI-SAMA, KENAPA KAU MEMBERIKAN KEKUATAN TERKUTUK INI. SEBERAPA LAMA LAGI AKU HARUS MENANGGUNG KEPEDIHAN INI." Aku mengucapkan dengan lantang, bersuara keras sampai urat nadi ku sedikit menampakkan dirinya. Suara hataman ombak saja tidak terdengar di kuping, karna suara ku mengalahkan suara ombak itu.
Dan akhirnya, aku mematung karna tenaga ku sudah melewati batas. Memandang batu nisan, membuat jantung ku seakan menusuk kembali-lebih dalam-lagi.
"Terbaring tenang"
.
.
."Nakahara Chuuya"
"Nee, Chuuya-kun. Gomenasai. Tolong lepaskan aku. Se egois itukah kau tidak ingin ku menjauhi mu atas tangan-tangan yang berdosa ini?,"
"Chuuya-kun. Tolong berhenti memeluk ku, kau sudah tenang disana. Sudah ada sosok yang mengganti mu saat ini. Tolong.."
"Nee (y/n)-chan. Kamu sangat cantik sekali."
"Tolong.."
![](https://img.wattpad.com/cover/149676655-288-k561336.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Short story nano-nano x Bungou Stray Dogs
Storie breviCerita gak jelas. Intinya nano-nano. Ini fandom gue (: . Bungou stray dogs x reader ♥