Mungkin pagi ini, waktu yang tepat untuk kau memasak. Mood mu sedang bagus, begitu juga cuaca yang mendukung. Tanpa pikir panjang, kau duduk di pinggir kasur secara perlahan tanpa membangunkan kekasih mu yang masih terlelap.
Pria dengan tinggi 160cm itu masih memeluk pinggang mu. Entah dari kapan pose tidurnya seperti itu. Kau mencoba melepaskan jarinya, namun dia memeluk kembali. Tetapi, sedikit lebih erat. Tak mau mood memasak mu hilang, kau mencoba membangunkan dia secara perlahan.
"Chuuya-kun, nee.. Chuuya-kun. Bangun," kau menggoyangkan badannya secara perlahan namun tak ada reaksinya.
"Nee, Chuuya-kun. Lepaskan tangan mu. Aku mau memasak sarapan." Kau mencoba melepaskan, malahan pelukan nya semakin erat. Sehingga tidak ada ruang untuk melepaskan.
"Aku masih mau tidur. Diamlah sebentar, (y/n) - chan." Ujarnya malahan membawa mu kembali ke kasur. Wajah kalian bertemu, sampai hidung kalian pun bersentuhan.
Kau membelai surai orange nya dengan lembut. Tersenyum atas ketampanannya saat tidur.
"Kita jarang bertemu yaa. Setiap hari, kau berada di port mafia. Sedangkan aku sibuk menunggu mu pulang." Ucap kau.
"Aku ingin sekali. Kita punya waktu berdua." Ucap kau yang masih menatap wajahnya.
"Setiap hari, aku menunggu mu, sampai aku lupa menyambut mu pulang. Kau selalu menemui ku saat tertidur dan meninggalkan ku saat pagi hari." Air mata mu sedikit keluar. Memang, itu ucapan jujur dari hati mu. Yang merasa kesepian setiap saat.
Kalimat mu membuat Chuuya terbangun. Dan kau mulai panik.
"A-anoo, Chuuya-kun. Kembali tidurlah. Dan.. Soal omongan ku tadi, lupakan saja." Kau membalikan badan mu. Hanya takut dia akan memarahi mu.
"Nee, (y/n)-Chan." Dia memeluk mu layak nya guling.
"I-iya."
"Maafkan aku, yang jarang mempunyai waktu bersama mu." Kepalanya sekarang berada di pundak kanan mu. Mungkin dia bisa merasakan detak jantung mu tak beraturan.
"Aku mencoba untuk meminta izin beberapa hari ke Mori-San. Namun, aku sudah tau jawabannya." Jelasnya yang semakin membuat mu kecewa.
"Kalau begitu, kenapa kau meminta ku untuk menjadi kekasih mu?," tak di pungkirin lagi, tetesan mutiara mu terjatuh. Dan suara tangis mu, membuat wajah Chuuya merasa bersalah.
"Karna, kau adalah wanita pilihan ku. Yang membuat ku sadar akan masa depan ku nanti."
Menurut mu, itu hanya gombalan saja. Karna, sudah banyak pria yang mengucapkan seperti itu ke semua wanita.
"Ingatlah Chuuya-kun, aku juga membutuhkan pria untuk menemani hari-hari ku." Tangis mu semakin keras dan membasahi dada bidangnya.
Chuuya langsung membelai surai (h/c) mu. Tak berani mendengar keluh hati mu lagi.
"(Y/n)-chan, sudah cukup. Aku sudah mengerti." Dia mengangkat kepala mu dan menghapus air mata mu. Ternyata pria bisa menangis juga yaa.
"Mengertilah, aku juga ingin selalu bersama mu. Namun kau harus menerima kenyataan ini."
Kau hanya terdiam. Menatap wajahnya yang sudah memerah.
Tersenyum dan menglap air mata dengan tangan mu. Memberi kecup di pipi nya.
"Sudah, sudah yaa Chuuya-kun. Yang penting, aku sudah curhat tentang mu selama ini. Jadi tak usah menangis lagi." Kau hanya bisa tersenyum untuk menghibur pria satu ini.
Dia hanya tersenyum dan membawa mu kembali dalam pelukan hangat. Yang jarang kau dapati.
Dan keheningan kembali menyelimuti kalian.
"Nee, Chuuya-Kun. Kenapa kamu tidak mau melepaskan pelukan mu? Aku ingin memasak." Kamu menanyakan sambil menyentuh hidungnya. Rasanya, ingin menarik nya sampai memerah.
"Humm.. Oh itu."
Dia tersenyum sambil berbisik secara seksi.
"Mempunyai waktu bersama mu, serasa hidup ku bermankna kembali. Jadi, diamlah sebentar (y/n)-chan"
♥
Haii minna-san~~~~~ (´∀`)♡
Kali ini w ngebawain fandom w.
Karna w sering baca ky gini di orang lain. Jd, w mencoba buat bikin sendiri.Kalo mau req. Tinggalkan di kolam komentar. Moga hasil nya sesuai dengan inginan kalian (●´з')♡
..Soo~~
Janne~~
![](https://img.wattpad.com/cover/149676655-288-k561336.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Short story nano-nano x Bungou Stray Dogs
Historia CortaCerita gak jelas. Intinya nano-nano. Ini fandom gue (: . Bungou stray dogs x reader ♥