7 (revisi)

8.9K 170 0
                                    

semoga gak beda-beda banget ya alurnya..

maafkan penulis yg pikun ini:'))
eh maapin juga karna baru update bagian 7
gua yakin lo semua pasti ga ngeh kalo ada bagian cerita yg kepotong -,-

-------------------

hari ini adalah hari yang lumayan panjang menurut gue, padahal kalo dilihat juga ini masih jam 9 pagi..
yang menandakan kalo gue masih berada di kelas jam pertama !!!

bukan tanpa alasan sih gue mengeluh seperti tadi, hari ini itu hari ketiganya gue kedatangan tamu bulanan yang mana rasanya perut gue lagi diperas kencang seperti baju yg sedang dicuci , lalu rasa perihnya seperti ditetesi perasan jeruk limau diatas luka .

" lo pucet banget nar.. pulang aja yaa.. " komentar galih yg udah nempelin tangannya di jidat gue, mengukur suhu tubuh gue mungkin.

tanpa persetujuan gue, galih langsung memesankan taksi online karna tau gue yang ga bawa motor ataupun mobil dan lala pun memapah gue bangun dari bangku, membawa gue keluar kelas menuju parkiran.

sesampainya kita bertiga di parkiran depan, gue langsung dinaikkan ke dalam taksi online yg ternyata udah dateng.

"bawanya ati-ati tapi ngebut ya pak!!!! " kata galih setelah mendudukkan gue di kursi belakang dan menutup pintu mobil.
iya galih sama lala ga ikut karna mereka ada presentasi penting hari ini, jadi dengan terpaksa galih membiarkan gue yg sedang setengah nyawa ini pulang sendirian.

si bapak supir cuman melongo ngedenger perintah galih, ati-ati tapi ngebut ...
kalo ati-ati itu ga mungkin ngebut galihhh -,-

" cepetan pak !!! astaga temen saya udah hampir mati itu !!" pekik galih berlebihan.

lala cuman diem menahan kikikannya.
galih cem emak-emak rempong.
diiringi  'dadah-dadah' setengah ga ikhlasnya galih ke arah taksi online ini, pak sopir melajukan mobilnya.

.

sejam lamanya di taksi online membuat gue tertidur lumayan pulas.
setelah mengucapkan terimakasih ke pak sopir, gue dengan terhuyung mencoba melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah...

"nara pulang.. " ucap gue lemah menyapa ruang tamu yg kosong melompong.

sebentar...
kok pintunya ga ke kunci ???

" ehh nara, kamu udah pulang ?" sebuah suara yg gue kenal menyapa indera pendengaran gue.

gue menoleh dan menatap manik gelap itu sambil tersenyum, ahh surga duniawi gue lagi disini ternyata..

" ehh daddy.. "jawab gue seadanya.

" nara langsung ke atas ya dad.. mau tidur.. " pamit gue yg langsung nyelonong pergi meninggalkan daddy yg entah sedang sibuk apa.

tapi apalah daya gue yg emang udah lemas karna sindrom bulanan ini, menaiki tangga saja sepertinya tidak akan sanggup dan gue pun oleng..

" ya tuhannn !!! naraa.. kamu sakit ??!!!  " celoteh daddy yi yg udah memegangi gue dari belakang.

" ayo daddy anter ke kamar kamu.. " kata daddy yi lagi sambil mengangkat gue ala bridal style.

maunya marah..
maunya bilang kalo gue berat, tapi ga bisa..
kepala gue terlalu sakit
perut gue terlalu mual
yg ada malah gue mengalugkan kedua tangan gue di leher daddy dan menempelkan kepala gue di ceruk lehernya..
menyelami aroma maskulin daddy yg perlahan menjadi candu..

setelah daddy ngebuka pintu kamar dan menidurkan tubuh gue diatas kasur, membuat gue langsung menggelung menahan sakit di perut.

" dad.. bisa tolongin nara ? tolong ambilin air kompresan dikamar mandi, wadahnya ada di rak-rak itu sekaligus kain kompresnya di laci bawah lemari baju nara.." cecar gue dengan setengah terengah.

daddy ga banyak omong dan tanya ini-itu membuat gue bernafas lega..

" uh.. " erang gue menahan sakit.

daddy yi yg baru aja keluar dari kamar mandi segera menghampiri gue dan duduk dibagian pinggir kasur..

" ssshh.. sini daddy kompres dulu sayang.. " ucapnya sambil menarik gue agar terlentang .

gue meringis menahan sakit ketika tangan daddy yi perlahan menyingkap kemeja putih gue, lalu menaruh handuk kecil yg sudah direndam air hangat diatas perut gue..

" aduhh ya tuhann.." rengek gue setengah menahan nafas ketika merasakan rasa hangat yg mulai menjalar

" ssshhh... sini-sini daddy usap-usap perut kamu... tahan ya baby.." ucap daddy yg mulai mengusap pelan bagian perut gue yg tak tertutupi kain kompresan.

gue perlahan terdiam dan menatapi daddy yi dari posisi ini, menatapi setiap inci garis wajahnya tanpa berkedip..

daddy yi dengan telaten mengusap pelan bagian perut gue yg melilit, dia keliatan fokus banget ngebuat mimik wajahnya terlihat semakin sempurna..

"udah selesai liatin daddy nya? " tanya daddy tiba-tiba tanpa menatap ke arah gue.

"hehe ketauan.." jawab gua malu.

aih, daripada gua ceming gini abis ketauan ngeliatin muka orang, mending gua tidur aja..
lagipula ini perut masih belum beres nyerinya..

" nara tidur ya dad.. " ucap gua sebelum memejamkan kedua mata.

.
.

yixing pov ~

gue melihat nara yg kesakitan begini jadi kasian..
pasti selama ini dia sendirian nahan nyeri perut ini tiap bulan..

15 menit setelah nara tertidur gue masih setia nemenin dia dengan mengompres bagian perut bawahnya dan mengelus pelan bagian perut yg tidak terkompres oleh kain..

ahhh , ngeliat dia dari jarak sedeket ini membuat hati gue kembali gusar..
tapi gue ga bisa ninggalin dia, gimana kalo dia butuh apa-apa dan gue ga ada ???

" emhhhh.."
nara menggerung pelan dalam tidurnya, kayaknya masih nyeri perutnya..

" uuhhhh sakitt daddhh.." erang dia tertahan ..

" sstt.. sstt.. nara tahan ya, daddy akan kompres terus perut nara.." ucap gue sambil mengusap keringat di dahinya.

nara mengangguk sambil menggigit bibirnya,membuat gue meringis..

" hey hey sayang.... jangan digigit bibirnya, nanti luka.. " sergah gue sambil menyentuh bibirnya dan melepaskan gigitannya sendiri..

gigitan nara di bibirnya emang udah kelepas, tapi gue masih betah menyentuh kedua bibir nara yg pucat dan kering itu..
mengelusnya pelan dan menyusuri setiap inci dari bagian bibir kecil yg kenyal itu..

ahh membuat gue jadi kembali berpikiran yang tidak-tidak..

don't yixing !!!
you would become her father !!!

gue tau itu, seribu kali otak pintar gue berteriak di kepala gue kalo gue "calon daddy nya" , tapi maafkan gue yang sudah terlanjur masuk ke lubang hitam, yang sudah masuk ke dalam pergumulan imajinasi liar gue atas calon anak angkat gue sendiri...

calon "daddy" bisa menjadi makna lain bukan ???

so, let me feel your springy lips baby..

according to my expectation, her lips are soft,supple, and make me want to keep on crushing her lips










































" dadd ??? "

gue menatap nara seduktif dalam cumbuan yang masih gue lakukan..
menghisap dan melumat bibir mungilnya yang membuat gue candu..

"sstt.. just a minute, then i'll stop.."

------------------------------

akhirnya ke publish, pasti jufa ga pada sadar sebenernya chap 7 nya ga ada

calon 'daddy'  -ZYX ++++  (DROP KARENA LUPA ALUR )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang