BOSS! [Jae❤Yong] END

Chapter 13 : Mental Illness

Flashback

Terlihat seorang pria kecil yang duduk di sebuah kursi di bawah pohon, terdapat sebuah senapan di tangannya. Tidak beberapa lama kemudian datanglah seorang pria lagi yang sepertinya umur mereka tak berbeda jauh.

"Taeyong, apa yang kau lakukan disini?" Pria kecil yang dipanggil Taeyong itu menoleh dan menggeser sedikit duduknya agar seorang pria tadi bisa duduk disebelahnya.

"Aku tidak bisa menembak dengan benar hyung, Ayah tidak memperbolehkanku masuk ke rumah sebelum aku mendapatkan seekor burung." Seorang pria tadi menatap sendu temannya itu.

"Aku akan membantumu." Pria itu mengambil senapan di tangan pria yang lebih kecil dan membidik seekor burung yang sedang bersantai di ranting pohon.

Dorr

Burung itu terjatuh dan mati seketika. Dengan semangat pria yang lebih kecil berlari dan mengambil burung yang sudah mati itu.

"Wahh,, hebaatt... Terimakasih Johnny hyung. Sekarang aku akan menunjukkan ini pada Ayah." Pria yang dipanggil Johnny itu tersenyum sambil memperhatikan Taeyong yang berlari dengan semangat memasuki rumah.

Beberapa tahun pun berlalu.

Johnny dan Taeyong hidup bersama, sedari bayi mereka memang sudah dekat, bahkan sampai mereka beranjak remaja persahabatan itu tak pernah berubah sedikitpun.

Seo Johnny, seorang anak hasil pungutan dari kedua orang tua Taeyong. Bertujuan agar Johnny mampu menjadi seorang pengganti untuk memimpin organisasi mafia itu setelah sang Ayah telah tiada. Tidak ada yang tau banyak tentang Johnny, bahkan Lucas pun tidak. Yang orang-orang tau Johnny adalah pengabdi setia untuk keluarga Lee.

Saat Johnny berumur tiga tahun, pria itu sudah diajarkan banyak hal. Mulai dari bela diri, menggunakan senjata tajam dan senjata api. Siapa sangka pria iti sangat mudah belajar, bahkan ia sudah mampu menembak seekor burung dari jarak 300 meter. Sang Tuan besar tentu saja senang karena usahanya selama ini tak sia-sia, pada akhirnya ia menyuruh Johnny untuk selalu melindungi dan berada di sisi anaknya, Lee Taeyong.

Namun siapa sangka, arti 'menjaga' bagi Johnny itu berbeda. Baginya 'menjaga' itu sama dengan Taeyong adalah miliknya yang hsrus dilindungi.

Beranjak dewasa, Johnny semakin berani menunjukkan rasa ketertarikkannya pada Taeyong. Taeyong yang juga memiliki rasa pada Johnny pun tak keberatan sama sekali, bahkan saat Johnny menyentuhnya, ia biasa saja.

Awalnya Taeyong percaya bahwa itu rasa cinta, tapi ia salah, itu hanyalah sebuah rasa terimakasih karena Johnny telah banyak berjasa untuk hidup keluarganya. Akhirnya dengan berani ia mengakui persaannya pada Johnny.

Pada malam hari disalah satu balkon rumah mewah keluarga Lee. Taeyong dan Johnny berdiri bersebelahan, sama-sama menatap langit malam yang sangat gelap.

"Hyung, ada sesuatu yang ingin aku katakan." Johnny menatap Taeyong, tak memberi jawaban apapun, hanya diam membiarkan Taeyong melanjutkan perkataannya. "Maaf aku tak bisa menerima cintamu." Johnny mengerutkan keningnya.

"Kau menolakku?" Taeyong menatap ragu pada Johnny. Tapi bukannya bertanya "kenapa?" dan "Ada apa?" Johnny malah menarik kuat tangan Taeyonh dan berbisik menyeramkan didepan wajah Taeyong.

"Apapun itu aku tak perduli. Lagipula siapa yang berharap kau terima? Aku tak butuh balasan perasaanmu, yang terpenting kau adalah milikku, dan tak akan pernah ku lepaskan barang sedetikpun." Taeyong meringis kesakitan saat cengkraman tangan besar itu semakin kuat pada lengannya.