"Tapi aku tak mau pisah darimu"
"Takdir tak pasti hyun hae kau tak bisa menentukannya sesukamu"
"Baiklah"
Hyun hae membaringkan tubuhnya diranjangnya dia menatap atap rumahnya yang sengaja ia hias seperti angkasa
"Aku suka pemandangan seperti ini"
Hyun hae tak menyangka ia telah tertidur
Morning
7.00 am"Huah..."
"Aku benci pagi" hyun hae
Hyun hae bangun dan lekas menuju kamar mandi itu semua ia lakukan karena walaupun ia tak terlihat tapi tubuh hyun hae masih bisa disentuh
Hyun hae pergi dari rumahnya,setiap pagi ia selalu menyempatkan diri untuk joging
"Aku rasa ini pagi yang menyenangkan bagi semua orang kecuali diriku"
Hyun hae tetap berlari
Brak...
Tubuh hyun hae tergeletak dijalan
Rupanya seseorang telah menabraknya
"Aigo...kenapa dengan mobilku" kata seorang yang menabrak hyun hae
"Aish..."
Orang itu meninggalkan tempat itu dia tidak mengetahui ada seorang gadis yang telah ia tabrak
Seseorang laki laki datang menghampiri hyun hae
Dia bisa melihat hyun hae dia tidak menyadari bahwa hanya dia yang bisa melihat hyun hae
Dia memangku hyun hae kemudian menggendongnya dan memasukkannya kedalam mobilnya
Hospital
"Tolong...tolong orang ini" laki laki itu berteriak tapi tiada yang menghiraukannya
Seorang dokter melihatnya dan dokter itu masih memperhatikan gerak gerik laki laki itu.
semua orang dirumah sakit mengira bahwa laki laki itu telah gila, karena dari bayangan orang lain laki laki itu seperti sedang menggendong seseorang dan keringatnya membasahi tubuhnya
"Hei pergi" usir satpam
"Tidak aku harus mengobati gadis ini,apa kau tidak melihatnya darahnya terus mengalir" laki laki itu berusaha memberitahu satpam tadi
"Kau gila ya,sana pergi sebaiknya kamu ke RSJ saja"
Dokter itu menghampiri laki laki itu setelah sekian lama dokter itu melihatnya dari balik tembok
"Tunggu, biarkan dia bersamaku"
"Apakah anda yakin profesor"
"Aku yakin percayalah padaku" dokter itu mencoba meyakinkan satpam itu
Satpam itu pergi dan dokter itu mencoba mengajak laki laki itu bersamanya
Ruangan profesor
"Apakah kau tak melihat keganjalan gadis ini"
"Apa yang kau maksud? Aku tak mengerti"
Dokter itu senyum tipis
"Oh kita belum berkenalan sebaiknya kita berkenalan agar gaya bicara ini lebih mengasyikkan,namaku choi byok gun aku profesor dirumah sakit haedong"byok gun mencoba mengulurkan tangannya
"Namaku park haemin aku bekerja disupermarket haedong" haemin membalas salaman byok gun
"Kurasa kita pernah bertemu"
"Sudahlah jangan berbasa basi apa yang terjadi sebenarnya"
"Apa yang ingin kau tau"
"Tentang kejadian tadi"
"Kepo ya? Pijitan ama mbah pur dulu nanti aku kasih tau
"Dasar brengsek"
"Tenang woles bro,kita ada dirumah sakit"
"Lo sih bicara gitu terus"
"Udah berubah ya gaya bicaranya"