Messed up

18 1 0
                                        

3RD PERSON POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3RD PERSON POV

Sesuatu bergetar di saku Jimin. Jimin, seseorang yang tidurnya bisa terganggu hanya dengan dengung nyamuk, langsung berusaha mengambil handphone itu, hendak mematikannya.

Tetapi, dia batal mematikan panggilan itu karena nama yang tertera di latar handphonenya.

Da Won Noona
Calling...

Jimin segera terduduk, mengangkat handphonenya ke telinga.

"Noona? Ada apa? Ada yang terjadi? Ini sudah jam-," Jimin melihat layar handphonenya lagi. "Jam setengah 3 malam. Apakah ada yang mengganggu noona sampai noona tidak bisa tidur?," sembur Jimin seketika, saking khawatirnya. Jimin juga tidak mengerti mengapa kekhawatirannya datang seperti ombak. Tapi, Da Won noona tidak pernah menelponnya tengah malam. Jimin yakin ada sesuatu yang salah.


"Jimin..," Da Won menjawab ragu-ragu dari sebrang telepon.

Jimin menunggu.

Noona selalu memanggilnya Jiminie, jika dia memanggilnya hanya dengan namanya saja, sudah pasti ini adalah hal yang serius.

"Sesuatu terjadi lagi. Dan aku tidak tahu harus mengatakannya pada siapa. Aku masih tidak bisa mengatakannya pada Yoongi," Da Won menangis.

Hati Jimin seakan jatuh ke inti bumi.

Noona, Da Won noona-nya. Menangis lagi.

"Noona dimana sekarang?," Jimin berdiri, berusaha secepat mungkin beranjak dari karpet tanpa mengganggu Na Rae.

Tidak ada jawaban selain isakan yang semakin kencang.

"Noona, jawab aku. Noona dimana?," Jimin berjalan ke pintu. Dia tidak ingin berkata keras-keras ketika ada tiga orang lain tidur dengan nyaman di dalam ruangan.

Jimin mendengar Da Won menarik nafas panjang sebelum menjawab, suaranya serak, "Taman dekat apartemen,"

"Aku kesana," jawab Jimin tanpa ragu. "Noona dengar, kan? Tunggu aku, aku akan kesana,"

Jimin mematikan telpon, memasukkannya kembali ke saku.

Dia mengambil jaketnya yang ia sampirkan di kursi samping lemari karena kegerahan setelah menggendong Na Young sepanjang gang, memakainya. Namun tanpa ia duga, Na Young berkata,

"Byung Man... Man-ie..,"

Jimin terpaku mendengarkan.

Love Domino (Park Jimin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang