Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THIRD PERSON'S POV
Jimin baru selesai fitting baju untuk comebackstage mereka beberapa hari ke depan. Di antara seluruh anggota, dia paling cepat karena ukuran badannya yang pas --tidak seperti Namjoon yang selalu kedapatan celana kekecilan atau Jin yang selalu kedapatan baju kurang lebar di pundak.
Baju kali ini bertema baju sekolah bermodel pelaut, berwarna putih dengan celana pendek hitam.
Jimin paling suka celana pendek saat perform. Menurutnya, pergerakan dance nya jadi terasa lebih nyaman. Selain itu, dia juga bisa teasing fans-fans nya yang haus akan keseksian dirinya. Jimin sangat suka membuat Army meneriakkan namanya dan menjadi gila karena dia.
Jimin sedang memikirkan tentang tinggi badan ketika berjalan keluar dari tempat fitting, ingin exercise di gym untuk menjaga stamina tubuhnya. Masa-masa promosi album baru akan menjadi masa yang berat.
Tetapi sebuah teriakan membuatnya keluar dari pikiran itu.
Dia mencari sumber suara, lalu masuk ke ruangan tempat suara tersebut berasal, dan menemukan Hwasa, salah satu make up artistnya, sedang memangku seseorang. Kemudian tiga hairstylist wanita masuk setelah Jimin.
Saat mengetahui siapa orang yang dipangku Hwasa, Jimin membelalakkan matanya, kaget.
"Kita harus membawanya ke ruang manajer. Disana ada karpet," kata seorang hairstylist yang berambut merah.
"Baiklah, kita bawa sama-sama," jawab Hwasa.
Jimin menghentikan mereka dan menawarkan diri. "Aku bisa membantu menggendongnya ke ruang manajer. Noona carikan P3K saja," katanya sambil berjongkok di samping Hwasa.
Hwasa membantu Jimin menempatkan Na Young di lengannya.
Untunglah badan Jimin terlatih, jadi dia kuat membawa Na Young ke ruang manajer yang berada satu lantai di atas ruang rapat.
Hwasa menelpon Sejin saat mereka semua masuk ke ruang manajer. Dua hairstylist yang lain membantu Jimin menidurkan Na Young di karpet, satu lainnya mengambil persediaan P3K di dinding.
Beberapa menit kemudian suara langkah kaki yang terburu-buru terdengar saat Sejin dan Yoongi masuk ke ruangan.
"Dia memang terlihat tidak sehat hari ini," gumam Yoongi.
"Aku perlu menelpon rumah sakit," kata Sejin, tangannya merogoh saku untuk mengambil handphone. Semua orang mengangguk mengiyakan, kecuali Hwasa.
"Bukankah kita harus menghubungi suaminya dulu?," tanya Hwasa.
Jimin tidak ikut dalam pembicaraan, hanya memerhatikan setiap detail wajah dan kepala Na Young, takut ada luka serius.
Tiba-tiba dia merasakan seseorang meremas pergelangan tangannya.