Warning: YAOI, Messy Writing, OOC, Typo.
.
.
.
Ketukan sepatu di lantai itu memenuhi ruangan yang pintunya baru saja dibuka. Pria yang baru saja sampai itu tidak mengucap salam, dia langsung memberi tatapan menyesal -yang main-main- dan makin membuat para penunggunya marah. "Sudah kubilang kan, jangan memakai password dengan sidik jari kita," ujar seorang pria berwajah polos tapi menipu itu. "Dan membiarkan gege menyentuhnya tanpaku? Jangan lupa kalau karena uangku-lah kita bisa mendapatkannya"
"Jaga bicaramu, anak kecil. Jangan lupakan fakta bahwa kau lebih muda dari kami," ujar pria yang dari tadi diam saja. "Tuan muda Yukhei, silakan pimpin jalannya karena kami selalu dihalangi bodyguard-mu." Yukhei -pria yang baru masuk itu- mendengus mendengar nada bercanda dari Jungwoo. Jungwoo hanya tersenyum sarkastik dan mengikuti pria berwajah polos di hadapannya yang mulai melangkahkan kakinya. "Cepatlah, aku sangat merindukannya!"
Jungwoo tertawa. "Winwin gege sepertinya sudah tidak sabar. Makanya sebelum kau kehilangan jatah menyentuhnya, lebih baik percepat jalanmu!"
Yukhei sangat mengenal Winwin serius dalam ucapannya kali ini, makanya setelah sampai di pintu ruangan yang mereka tuju diletakkannya jarinya di alat pengenal sidik jari. Winwin dan Jungwoo pun melakukan hal yang sama, karena jika tidak melakukannya secara bersamaan pintu takkan terbuka.
Cklek
Winwinlah yang pertama kali masuk ke ruangan yang baru saja terbuka itu, kedua orang yang lain juga sebenarnya saling berdesakan untuk masuk. Mereka berniat menemuinya sebelum tertegun dengan pemandangan yang ada. Kesayangan mereka masih tertidur, walau selimut menutupi tubuhnya tapi mereka bisa melihat lekukan tubuh berisi yang elok. Lehernya penuh bercak merah, bahkan ada luka bekas gigitan di sana-sini. Wajah damainya makin membuat mereka terangsang.
Sekali lagi, Winwinlah yang pertama menyentuhnya. Dia mengusak pelan rambut kecoklatan pria itu, cukup untuk membuatnya terbangun. "Tuan Sicheng?" gumamnya yang membuat Winwin menepuk-nepuk kepalanya senang. Jungwoo langsung mencium pipi tirus itu sementara Yukhei memeluknya erat. "Tuan Jungwoo? Tuan Yukhei?"
"Kau benar, sayang," gumam Yukhei masih betah bermanja-manja. "Apa masih sakit?" tanya Jungwoo yang paling perasa di antara mereka bertiga. Kesayangan mereka yang elok itu menggeleng. "Sudah tidak sakit, tapi saya terlalu lemah untuk berdiri," jawabnya tanpa melihat ke arah mata Jungwoo. Matanya ditutupi kain hitam halus dan Jungwoo senang karena ide Winwin ini sangat bagus. "Ah, aku lelah~"
Winwin dan Jungwoo menatap Yukhei jijik, tapi tidak dengan sang pria cantik yang tersenyum lembut. "Tuan Yukhei, tidurlah," lantunnya yang membuat Winwin dan Jungwoo turut merasa ngantuk. "Aku juga mau tidur," gumam Winwin dan Jungwoo. Masing-masing dari mereka memeluk kepala dan lengan kanannya.
"Kun~"
Kun mengelus kepala mereka pelan sambil tertawa kecil. "Selamat tidur, tuanku."
.
.
.
TBC
Iya Panda inget ada utang buat update ff lain. Tapi Panda pikir mending publish ff ini dulu 😂
PS: Panda susah nemu foto mereka berempat, ntar jungwoo/winwin yang gak ada
PSS: ff ini dibuat sebelum trio lucky people debut, makanya Panda GAK TAHU JUNGWOO UKE *tapi gak apalah~
![](https://img.wattpad.com/cover/150772462-288-k220470.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Kitten, Lily & Sunshine ✅
FanfictionKeindahan dari makhluk lemah dengan tataran sosial lebih rendah telah memikat ketiganya, dan mereka memiliki cara berbeda mengapresiasinya. NCT AU FF. GOT7 Markson as comeo