Warning: YAOI, Messy Writing, OOC, Typo.
.
.
.
Winwin memeluk lengan kanan Kun kuat, Yukhei masih senang menyembunyikan wajahnya di leher Kun, sementara Jungwoo memutar bola matanya. Mereka benar-benar menonton film horor usulan Kun itu, walau sebenarnya mereka tidak begitu suka tapi tidak ada di antara mereka bertiga yang rela menolak.
"Aneh, jangan-jangan mereka sengaja pergi biar pengasuhnya dibunuh!"
"Iya Winwin ge, mereka perginya kayak buru-buru dan kekhawatiran mereka mencurigakan."
"AKH! KENAPA BONEKANYA DIBIARIN GITU AJA?!"
Mereka sengaja berkomentar supaya suasana tidak terlalu hening, Kun masih serius menonton.
"Ah, unsur erotis di tiap film horor. Membosankan."
"Iya, padahal kulit Kun jauh lebih putih dan mulus dibanding perempuan itu!"
Kun menunduk malu, tangannya masih aktif membelai kepala ketiga tuannya bergantian. Mereka memang senang menggoda Kun, karena warna merah cocok untuknya kata mereka.
"BONEKANYA HILANG!"
"JANGAN-JANGAN YANG AMBIL BAJU DAN KALUNG PENGASUHNYA..."
Winwin dan Yukhei mulai heboh, Jungwoo nyaris berteriak karena kaget. "Aish, tenanglah!" pekiknya yang disambut elusan kepala dari Kun. Jungwoo memang tiduran di paha Kun, sementara Winwin dan Yukhei meng-klaim kedua lengan Kun. Kedua orang itu tenang kembali, namun makin mengeratkan pegangan mereka pada lengan Kun.
"UWAAAAAAAAAAAA!"
Kali ini Jungwoo ikut-ikutan menenggelamkan wajahnya pada kaki Kun. Kenapa sound effect film horor selalu tiba-tiba kencang sih? Tangan kanan Kun sibuk mengelus kepala Jungwoo, sementara tangan kirinya di kepala Yukhei dan pipi Kun -sebagai ganti tangan- digesekkan ke pucuk kepala Winwin. "Kun-ie~" kata mereka secara bersamaan. Kun tampak khawatir saat bertanya, "kita ganti film saja ya?"
Ketiga pria itu menggelengkan kepalanya kompak. "Jangan!" pekik mereka dan kembali memusatkan perhatian masing-masing ke film. Kun bergumam bingung tapi tidak bertanya lagi.
Jungwoo sebenarnya tidak takut, tapi salahkan teriakan 2 orang lain yang membuatnya kaget. Dia mengernyitkan keningnya saat merasakan genre film ini berganti. "Apa-apaan?"
Satu jam sudah cukup membuat keempat pria di ruangan itu menonton tanpa teriakan lagi, setidaknya itulah perkiraan Jungwoo yang meleset.
"LARI! CEPAT!"
"DI BELAKANGNYA! KOK NGERI?!"
"NAH GITU DONG, MUNCUL!"
Jungwoo malah turut berteriak heboh saat terjadi adegan kejar-kejaran, dan Winwin-Yukhei masih menunjuk-nunjuk layar TV. Dan hal itu terus berlanjut sampai film berakhir.
"Wah seru! Pergantian genre itu mengejutkan," kata Jungwoo sambil menatap mata Kun yang masih diliputi kebingungan. "Benar-benar tak terduga ya, Kun?" Kun sendiri mengangguk seraya berkata, "Memang. Tapi menurut saya agak memaksa..."
Winwin dan Yukhei mengangguk walaupun tidak terlalu peduli. "Banyak pertanyaan yang belum terjawab dan agak janggal, walau begitu lumayanlah," kata Winwin sambil merangkul leher Kun dan mencium pipinya. Wajah Kun membeku saking kagetnya, belum lagi tiba-tiba Yukhei mengecup telinganya. "Tapi menyenangkan kan?" tanya kedua pria itu yang membuat Kun makin bingung, telinganya memerah. "Ya, tentu saja tuan. Bisa bersama pun sudah menyenangkan."
Kun dan Yukhei memeluk Kun dari 2 sisi. "Imut!" gumam mereka. Jungwoo yang tiba-tiba merasa tak terlihat langsung cemburu, tapi sebuah tangan menyentuh kepalanya sebentar membuat Jungwoo langsung mendongak. Ternyata dalam keadaan diapit sedemikian rupa, Kun masih berusaha membuat Jungwoo senang.
Memang benar Kun adalah matahari mereka.
Senyum cerah Kun masih cukup menghangatkan Jungwoo, dan membuatnya langsung bergerak memisahkan Kun dari Winwin dan Yukhei.
"Woah, woah! Apa-apaan ini, Jungwoo?" tanya Yukhei kesal. Jungwoo hanya menjulurkan lidahnya dengan cara menyebalkan. "Kun milikku untuk hari ini," katanya sambil memeluk Kun manja. Kun hanya tertawa gugup, tapi tetap balas memeluk Jungwoo yang mulai menggerakkan kepalanya di pundaknya.
"TIDAK! KUN MILIKKU!"
"MENGALAH PADAKU SESEKALI, GEGE!"
"AKU SELALU MELAKUKANNYA, TUAN-MUDA-YUKHEI!"
Jungwoo menatap mereka datar, tapi pelukannya di pinggang Kun tetap mantap. Kun menatap bingung kedua tuannya, ingin memisahkan tapi caranya? "Hei kalian! Kun ingin mengatakan sesuatu!" teriak Jungwoo yang membuat Winwin dan Yukhei langsung menengok ke arah mereka. "Ya, Kun?"
"Tapi saya bukannya milik tuan?" katanya agak bingung. "Hari ini dan seterusnya saya milik tuan sekalian." Senyuman manis dan lembut itu membuat kedua pria kekanakan itu mengangguk senang, apalagi saat Kun membentangkan tangannya. Tentu saja Winwin-Yukhei kembali memeluk Kun.
Bisa mendamaikan kedua orang paling keras kepala tanpa memihak, menjaga perasaan tiap tuannya dan penurut, kurang apa lagi Kun?
Matahari-nya, cahaya yang menghidupkan mereka bertiga, dan menerangi jalan mereka bertiga.
.
.
.
TBC
Panda merasa chap ini agak cheesy 😂 oh ya, chap jungwoo udah abis n berikutnya lucas
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Kitten, Lily & Sunshine ✅
FanficKeindahan dari makhluk lemah dengan tataran sosial lebih rendah telah memikat ketiganya, dan mereka memiliki cara berbeda mengapresiasinya. NCT AU FF. GOT7 Markson as comeo