Our Kitten (1)

1K 89 0
                                    

Warning: YAOI, Messy Writing, OOC, Typo.

.

.

.

Yukhei menatap tempat itu dengan berbinar, tempat pelelangan manusia berkedok perjudian selalu menarik perhatiannya karena bau yang khas. Dia bisa melihat para wanita berpakaian seksi yang merayu pria gendut di depannya, sebuah panggung besar yang lampunya belum menyala dan..

"Sudah kubilang, kita harusnya langsung ke belakang saja."

Jungwoo yang sedang mengomel karena Winwin terus bermain poker di sampingnya. Yukhei agaknya menyesal karena mengajak kedua pria itu yang harusnya bersikap jauh lebih dewasa karena umurnya. "Nanti dulu, aku harus menyapa seseorang," kilahnya balik. Jungwoo hanya mengangguk malas sambil berusaha menarik Winwin kembali ke tujuan awal, dia bersungut-sungut, "siapa sih yang kau cari?"

Seperti sebuah mantera, tiba-tiba sesosok pria terlihat netra-nya. "Hei tunggu, aku ikut!" pekik Jungwoo tanpa tahu apa yang akan Yukhei lakukan. Dia berjalan patuh di belakang sang tuan muda sampai akhirnya berhenti di hadapan 2 orang pria berstelan bagus. "Jackson ge!" pekik Yukhei seraya tersenyum -garis bawahi kata tersenyum itu. "Tuan muda Lucas, huh? Apa yang membawamu ke sini?"

Yukhei sebagai seorang tuan muda yang akan mewarisi kekayaan keluarganya, tentu sudah diajarkan untuk membangun relasi yang baik dengan anak para penguasa dan orang di hadapannya adalah salah satunya. Jackson Wang, pemilik relasi terluas di Hongkong dan CEO perusahaan pers terkemuka yang akan selalu Yukhei temui demi memperlancar kegiatan bisnisnya.

"Aku ingin melihat-lihat, banyak barang bagus kan?" tanyanya dengan menekankan kata 'barang'. Jackson mengerutkan keningnya tapi tetap mengangguk. "Yah, ada stok baru minggu ini, yang terbanyak dari Amerika dan Eropa tetap yang paling sedikit. Wanita di sana sudah dijual menjadi pelacur sebelum kami mendapatkannya," jelas Jackson sambil memeluk pria di sampingnya. Yukhei menatap pria itu bingung, baru kali ini dia melihatnya.

"Oh! Ini Mark Tuan, kekasihku."

Yukhei menyipitkan matanya, keturunan keluarga Tuan masih ada ternyata. "Aku Jungwoo, senang berjumpa denganmu," sahut Jungwoo yang tahu-tahu sudah berjabat tangan dengan Mark. Yukhei bahkan lupa Jungwoo di sampingnya selama ini. "Aku Yukhei, kurasa kau sudah tahu," sahutnya malas. "Gege tidak melihat Luhan ge? Atau Yixing ge mungkin?" tanya Yukhei sambil menatap Mark tajam. Pria itu memang cantik dan tampan, tidak heran Jackson jatuh hati. "Luhan ge dan Yixing ge ke Korea Selatan, kan sudah kuberitahu," jawab Jungwoo sebelum Jackson mendahuluinya. "Ada apa ini Yukhei? Kau tertarik pada Mark juga?"

"Tidak!" seru Yukhei tegas. "Aku, Jungwoo dan Winwin ge ke sini bukan untuk menggoda milikmu, kami ingin mencari milik kami." Terkutuklah Jungwoo yang sedang menahan tawa, apa dia terlihat ketakutan tadi? Karena jujur tatapan tajam Jackson menganggunya. "Yixing dan Luhan hanya mengejar cintanya di Seoul, tapi mereka bertindak seolah-olah meninggalkan bisnis," kata Jackson dalam. "Spesifikasi yang kau cari?"

"Pria, manis, dan tidak rewel," kata Yukhei cepat. Jackson mengangguk paham. "Rekomendasimu, sayang?" bisik Jackson di telinga Mark. Mark tampak memerah sebelum menjawab, "Tidak harus perawan? Atau ada preferensi negara tertentu?"

Yukhei tampak berpikir. "Bagaimana dengan yang dari Cina? Yang penting bisa berkomunikasi baik dengan kami," jawab Jungwoo ramah. Dia memang seorang asisten yang bisa diandalkan. "Perawan atau tidak bukan masalah... mungkin?"

"Dari Cina, kurasa... Huang Zitao cukup manis, Qian Kun cukup pendiam, Minghao juga..." kata Mark sambil berpikir. "Tapi nama-nama yang kusebutkan akan dijual ke rumah bordil, mereka akan dikirim hari ini."

Yukhei dan Jungwoo saling bertatapan. Tempat pelelangan akan menjual beberapa orang tercantik ke tempat pelacuran, komisi per bulan akan terus diberikan sebagai gantinya. "Lebih baik kita ke belakang sekarang, kami pergi dulu," kata Yukhei sambil berlalu. Jungwoo menyempatkan diri membungkukkan badan sebelum menyusulnya.

"Kenapa kau menyebut mereka? Padahal Kris sudah membeli Tao, Minghao jelas akan dikirim ke Korea Selatan malam ini, dan Qian Kun..."

"Jika yang namanya cinta sejati ada, aku tidak perlu menjaga janji susah payah."

Jackson tertawa sambil mengeratkan pelukannya pada Mark. "Tidak salah Luhan memilihmu untuk mengambil-alih tempat ini."

.

.

.

TBC

Our Kitten, Lily & Sunshine ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang