-Author-
Langit begitu gelap. Angin menerbangkan dedaunan dari pohon-pohon yang bergoyang. Gemuruh petir beberapa kali terdengar dan membuat siapa saja yang mendengarnya akan bergidik ngerti.
Begitupula dengan seorang gadis yang mengenakan seragam SMA lengkap dengan ransel dipunggungnya. Berulang kali dia mencoba menutup mata dan telinganya saat gemuruh petir terdengar jelas dari atas langit.
Sudah sekitar 1 jam dia menunggu seseorang di depan gedung sekolahnya, tapi yang ditunggu sejak tadi tidak terlihat.
Dia sedang menunggu sahabatnya.
Hari ini mereka berjanji akan pergi makan tteokopokki bersama sepulang sekolah. Tetapi, karena sahabatnya itu bilang ada beberapa hal yang harus diurusnya jadi dia meminta gadis itu untuk menunggu.
Selagi menunggu gadis itu mengeluarkan sebuah payung dari dalam tasnya untuk berjaga-jaga jika hujan turun nantinya.
"Ye Eun-ah!"
Teriak seseorang dari arah belakang.
Shin Ye Eun.
Gadis itu, tersenyum lebar dan melambaikan tangannya kepada sahabatnya itu.
"Jini-ah.." serunya bersemangat.
Akhirnya sahabatnya itu datang juga.
"Kenapa lama sekali?" Lengannya sudah melingkar sempurna dilengan sahabat dekatnya itu.
"Aku tadi harus mengurus sesuatu dulu,"
"Apa itu penting?"
Sahabatnya itu mengangguk.
"Lebih penting dari aku?" Ye Eun berpura-pura marah sambil memajukan bibirnya.
Sahabatnya itu tertawa kecil, "yah! Bagaimana bisa kau menyamakan dirimu dengan urusanku itu,"
"Arrasseo, ayo kita makan tteokpokki, perutku sudah berdemo sejak tadi.."
Keduanya tertawa bahagia. Menyusuri jalanan yang sepi, tentu saja karena tempat tinggal mereka bukan kota besar apalagi metropolitan.
Mereka hanya tinggal di daerah kecil yang sangat indah. Sejak kecil mereka bermain dan tumbuh ditempat itu.
Tempat dimana banyak pantai dan juga lautan yang membentang luas. Banyak orang dari luar kota datang hanya untuk menikmati pemandangan ditempat itu dan menikmati hidangan laut yang sudah terkenal di seluruh penjuru Korea yang menjadi ciri khas dari kampung halaman kesayangan mereka itu.
"Bagaimana ibumu?"
Tiba-tiba saja langkah Ye Eun terhenti karena pertanyaan dari Jini, sahabatnya itu.
"Apa kita harus membahasnya?"
"A-ah.. mian," Jini menjadi tidak enak karena bertanya soal itu.
Ye Eun tersenyum dan menggelengkan kepalanya pelan.
"Sudahlah, ayo kita bergegas sebelum hujan turun,"
♡♡♡
Malam itu hujan turun dengan derasnya membasahi kota Seoul. Shin Ye Eun mengamati bagaimana titik-titik air hujan itu turun mengenai jendela balkon apartemennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Euphoria [BTS FF]
Fanfiction"Take my hands now You are the cause of my euphoria" Shin Ye Eun memutuskan Seoul adalah pilihan terakhirnya untuk hidup sejauh mungkin dari kenangan masa lalunya. Masa lalu yang benar-benar ingin dikuburnya sedalam mungkin. Tetapi, ternyata Seoul m...