• Chapter 2 | Meet Him

61 9 4
                                    

Typo bertebaran,
Cerita gaje,
Yang mau luangin waktunya buat baca thanks banget lohh :*

•••••

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••••

Cahaya matahari menembus tirai gorden kamarnya bersamaan dengan dering suara handphonenya. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya lalu menepis cahaya yang mengarah langsung ke wajahnya dengan telapak tangannya. Ferra mendecak karena suara handphone mengganggu tidur nyenyaknya. Ia meraba nakasnya lalu langsung menggeser icon berwarna hijau tanpa melihat nama yang tertera di sana.

"Hmmh hallo?" Tanyanya masih dengan mata yang tertutup.

"FERRAAA!!!!" Ferra meringis seraya menjauhkan ponselnya dari telinganya.

Siapa lagi kalau bukan Bella? Mendengar suaranya pun ia langsung tau siapa disebrang sana. "Damn Bella." Gumam Ferra dengan kesal.

"Jangan bilang lo baru bangun?!"

Ferra berdehem mengiyakan. Demi Tuhan kesadarannya masih setengah berada di awang- awang.

"Tuh kan! Hari ini kan kesekolah bitch"

"Ngapain? Bersihin toilet?" Jawab Ferra dengan mata yan masih terpejam. Ia merubah posisi tubuhnya ke arah kanan dan ponselnya ia taruh di atas telinga kiri.

"Lo lupa? Emak lo tuh yang nyuruh kita masuk hari sabtu katanya ada yang mau dia jelasin"

Ferra dengan cepat bangun dari tidurnya dan duduk dipinggiran tempat tidur. "Kenapa baru ngomong!"

"Ini gue ngomong! Kalo ga ngomong apa namanya? Gong gong?!"

Ferra memutar bola matanya.

"Buruan ga pake lama."

"20 menit gue turun." Ferra bangun dari tempat tidurnya, keluar menuju dapur lalu mengambil air putih.

"Lo gila? 20 menit ?!!" Pekik Bella di sebrang sana.

"Terus berapa?" Ferra menegak  air putihnya.

"20 menit lagi pelajaran di mulai!"

"Uhukk uhuk!" Ferra menaruh gelasnya lalu melihat jam dinding. Sial!

"Tuhkan keselek, minum air putih sono !"

"Justru gue keselek air putih bego." Ucap Ferra jengkel.

"Udah buruan cepet siap- siap 5 menit gapake lama. Bye!"

Tutt...

Ferra mendecak.

Ia langsung cepat-cepat menuju kamar mandi, hanya menggosok gigi dan cuci muka. Ferra terpaksa melakukan itu supaya lebih cepat, dan ia juga masih menyayangi kupingnya dari teriakan Bu Eti.

BittersweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang