Harry Styles
"Kau bisa memberitahuku siapa perempuan yang menggigit Zoe di hutan?", tanya Niall. Aku mendengus kesal, dan menghabiskan kantung berisi darah itu. Aku kini mencoba untuk tidak meminum langsung darah dari manusia dan hewan.
"Namanya Keith. Dia dulu cantik, tapi sekarang tidak. Itu saja yang bisa kuberitahu kepadamu.", balasku. Niall menghembuskan napasnya,
"Terserah kau, bro. Aku tahu kau masih kesal dengan Keith. Aku juga terkejut karena Keith menggigit Zoe. Apa dia ingin merubah Zoe, dan menjadikan Zoe salah satu vampire, lalu Zoe menjadi kawanannya?", ucap Niall panjang lebar, dan meminum kantung berisi darahnya.
"Jika itu sebenarnya keinginan mereka, aku tidak akan membiarkannya. Lebih baik Zoe tetap menjadi manusia normal, dan aku yang mati.", balasku. Zoe sudah tiga puluh menit tertidur di sofa, sehabis kami berpelukan, ia langsung menutup matanya, dan tak lama kemudian ia tertidur.
Sangat cantik. Pikirku.
Aku membela pipi halusnya itu, dan aku melihat Zoe bergeming. Aku segera menjauhkan tanganku, dan Zoe pun berhenti bergeming. Aku lupa, bahwa tanganku ini dingin. Bagaimana aku bisa lupa? Uh, aku bodoh.
Lalu, sebuah ide terlintas di pikiranku. Aku sangat ingin tahu mengapa Keith menggigit Zoe, dan mengapa bisa Keith menjadi vampire sama sepertiku.
"Niall, kau tetap disini. Jaga Zoe, atau aku akan menghancurkan lehermu dalam sekejap.", ucapku, sangat serius. Niall mengangguk dengan cepat, dan aku pun beranjak dari sofa, menuju pintu.
"Hei, kau mau kemana?", tanya Niall.
"Ke suatu tempat, kau tak perlu tahu.", balasku, dan aku membuka pintu.
***
Aku berlari menuju tengah hutan, dan mengetahui bahwa di malam ini akan terjadi bulan purnama.
Akan banyak werewolves, terlebih lagi di hutan ini. Bisa saja aku mati, tapi aku tetap berlari menyusuri hutan. Aku mendengar suara jeritan manusia, dan aku berhenti berlari. Aku melihat kearah kanan, dan teriakan itu terdengar lagi.
Jika tidak vampire, itu ulah werewolves. Pikirku.
Aku berjalan mendekati asal suara teriakan tadi dengan pelan-pelan, dan juga waspada dengan segala serangan yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu. Jeritan itu semakin lama menjadi lemah, dan akhirnya jeritan itu menghilang. Manusia itu mati. Aku mencium bau darah, dan berusaha menekan instingku untuk menghabiskan sisa darah manusia itu.
"Kita kedatangan tamu.", ucap seseorang di hadapanku. Aku berhenti, dan melihat sosok yang menghabisi nyawa manusia yang sudah terkapar di depannya. Ada dua sosok, dan aku rasa mataku sudah berwarna menjadi merah terang.
Salah satunya menoleh kearahku, dan aku terkejut, sama dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine (Harry Styles Vampire)
Fanfiction"She's mine. No one can take her away from me." - Harry Styles. (Book 2 of Harry Styles Vampire series) Note : If you haven't read the first book (Dangerous), I highly recommend that you need to read it first before this otherwise you'll get confuse...