8

22.5K 1.7K 78
                                    

-Author's POV-





"Ayah! Ibu!", itulah teriakan kebahagiaan dari anak bernama Zoe Avery Skyline. Orang tua Zoe baru saja pulang dari perjalanan mereka, yaitu dari Hawaii. "Hey sweetie!", ucap Ibu Zoe, lalu memeluk anaknya dengan erat, bersamaan dengan Ayah Zoe. "Mengapa Ayah dan Ibu sangat lama? Aku sangaatt kesepian...", ucap Zoe sedih, dan memanjangkan ucapan 'sangat'. "Maafkan Ayah dan Ibu ya, Zoe. Ini pekerjaan kami, jadi mau-tidak-mau, kami harus menjalankannya. Ini juga demi kamu, Zoe.", balas Ayahnya, lalu kembali memeluk putrinya itu. Zoe memajukan bibirnya, "Baiklah! Tetapi, berjanjilah untuk tidak meninggalkanku sangat lama seperti ini!", pekik Zoe. Ayah dan Ibu nya tertawa kecil, melihat tingkah lucu Zoe. "Baiklah.... Kami berjanji.", balas Ibunya.




-dua minggu kemudian-




Zoe terbangun dari tidurnya, dan mendapati kedua orang tuanya tidak ada disisinya. "Ayah? Ibu?", gumam Zoe. Zoe bingung, karena orang tuanya berada disisi nya satu jam yang lalu. Zoe kecil pun langsung bangkit dari ranjang nya yang bermotif karakter Hello-Kitty itu, dan berjalan menuju pintu. Tetapi, sebelum Zoe membuka knop pintu, dia mendengar teriakan, yang tidak lain adalah teriakan......




Ibunya.




"Please! Don't kill her!! I'm begging at you, Jillian!!! Please!", itulah teriakan Ibu Zoe. Zoe kecil pun menjadi semakin bingung, lalu, Zoe mendengar suara tembakan yang cukup mengejutkannya.




DOR!!




"MATTHEW!!!!!", pekik Ibu Zoe.



Kebingungan Zoe pun berubah menjadi ketakutan, setelah mendengar suara dentuman itu. "Apa yang terjadi....", bisik Zoe, dan berusaha memberanikan dirinya untuk membuka knop pintu. Tak lama kemudian, Zoe mendengar teriakan, yang ia tidak kenali suaranya.




"Matthew adalah nama Ayahku....Mengapa Ibu meneriakkannya? Apa yang terjadi dengan Ayah?" gumam Zoe di lubuk hatinya.



Merasa keberaniannya sudah cukup, Zoe pun membuka knop pintu. Dengan perlahan, pintu kamarnya terbuka. "Ibu, apa yang---- AAAHHHHH!!!!!", ucapan Zoe pun berakhir dengan teriakan. Zoe melihat Ayahnya sudah terkapar dengan berlumuran darah. Zoe merasakan airmatanya menghujani permukaan pipinya, "Ayah..... AYAH!!!!", teriak Zoe, lalu berlari kearah tubuh Ayah nya yang telah tak bernyawa itu.



"Zoe, jangan kemari!!", teriak Ibu nya dari sudut ruangan. Zoe memberhentikan larinya, dan melihat kearah suara. Terdapat Ibu Zoe yang sedang meregang nyawa itu. Disampingnya, ada seorang lelaki yang menggunakan topeng untuk menyembunyikan identitas nya. Tangisan Zoe pun semakin menjadi, dan sampai-sampai, Zoe jatuh tersungkur di lantai yang terdapat bercak darah. "Ibu....", bisik Zoe, helpless. Lalu, Zoe mendengar suara tawaan dari lelaki yang berada di sebelah tubuh Ibu nya.


"So innocent.... Zoe Avery Skyline.....", ucap lelaki itu. Zoe mengernyit, dan melihat kearah lelaki itu. "Kau terlalu muda untuk melihat ini semua..... Dan kulihat, kau baru saja merayakan ulang tahunmu yang ke-5, bukankah begitu, Zoe?", tanya lelaki itu. Zoe tidak menjawab, melainkan dia tetap menangis. "Aku tahu, kau pasti sangat menyayangi kedua orang tuamu, Zoe. Tetapi......", ucapan lelaki itu pun terpotong, dan lelaki itu menodongkan pisau nya kearah punggung Ibu nya.


"Apa yang akan kau lakukan!!!!", pekik Zoe, semakin ketakutan. Ya, Zoe masih belum mengetahui, apa itu arti dan kata Pembunuhan. "Ssshh....", desis lelaki itu. "Aku akan memberitahumu sesuatu, Zoe. Dengarkan aku.", ucap lelaki itu, dan mendekatkan pisau itu kearah punggung Ibu nya, dan sedikit merobek kulit Ibunya.




"Seberapa sayangmu terhadap orang yang kau sayangi, kau akan kehilangannya. Seberapa peduli mu terhadap orang yang kau sayangi, kau akan kehilangan orang yang kau sayangi dan peduli itu, Zoe."




Dan dengan begitu, lelaki itu menembuskan pisau nya kearah punggung Ibu nya.



Ibu Zoe pun berteriak kesakitan, dan mengetahui bahwa ajalnya akan segera tiba.


Zoe pun terkejut, dan langsung berteriak, "IBU!!!!!"


Lelaki itu menggelengkan kepalanya, lalu menarik pisau itu dari punggung Ibu. "Orang tuamu akan meninggalkanmu, Zoe sayang.", lalu, lelaki itu memutar tubuh Ibu nya, dan lelaki itu menembuskan pisau nya kearah jantung Ibu Zoe berada.


Ibu Zoe pun sudah tidak bisa berteriak lagi, pandangannya mulai menghitam.


"HENTIKAN!!!!", teriak Zoe, lalu berlari kearah lelaki itu.



"Kau akan kehilangan orang yang kau panggil Orang Tua, Zoe.", dengan begitu, lelaki itu memutar pisaunya menjadi arah kesamping, yang tadinya arah pisau itu lurus, menjadi kesamping, dan menandakan lelaki itu merobek jantung Ibu nya.



"NO!!!!!!"




-Zoe Skyline POV-


"NO!!!!!", teriakku, dan tersentak bangun. Aku mengerjapkan mataku berkali-kali, dan merasakan kepalaku menjadi pusing. "Ugh...", desisku, seraya memegang kepalaku.



Itu.....


Mimpi buruk.....

Tetapi, itu kenyataan.


Ya, kedua Orang Tua ku sudah mati.

Dengan cara yang sama seperti mimpiku.



"Zoe?!", teriak seseorang dari ujung pintu. Terdapat Harry yang sedang membelalakkan matanya, "Apa yang terjadi, Zoe? Aku mendengarmu berteriak..", sambung Harry. Aku menghirup napas dalam-dalam, "Hanya mimpi buruk....", balasku dengan nada pelan. Kulihat, Harry menutup pintu, dan berjalan kearahku. "Untung saja, Liam datang tepat waktu, saat Edward menghisap darahmu.", ucap Harry. "Jadi, kau tidak menjadi Vampire.", sambung Harry, lalu duduk di tepi ranjang.



Apa dia mengatakan


Liam?



"L-Liam?", tanyaku. Harry mengangguk , "Mereka kembali.", ucapnya. "Jadi..... Louis, Liam, dan Zayn kembali? Berpihak kepadamu?", tanyaku. Sekian kali, Harry mengangguk. "Liam segera memberimu penanganan, jadi kau tidak berubah menjadi Vampire.", ucap Harry. Aku tetap diam, dan menenangkan perasaanku. "Apa kau ingin segelas air?", tanya Harry, lalu bangkit dari ranjang. "Yes, please.", balasku. Dengan kecepatan Vampire nya, Harry keluar dari ruanganku berada. Sedetik kemudian, Harry berdiri di sampingku dengan segelas air di tangannya. Harry memberikannya kepadaku, dan aku segera meneguknya. "Terimakasih...", ucapku, parau, setelah menghabiskan air yang Harry berikan. Harry kembali mengangguk, dan berkata, "Biarkan aku menenangkanmu.". Sebelum aku berkata, Harry sudah berada di sampingku. Harry membelai rambutku, dan dengan perlahan, aku meletakkan kepalaku di dada nya. Tangan kanan Harry pun melingkar di pinggangku.



Aku merasa nyaman...


Setelah sekian lama tidak merasakan pelukan hangatnya.


"Tidurlah, Zoe...", bisik Harry lembut. Aku menutup mataku, dan aku mendengar Harry mengatakan sesuatu sebelum aku tertidur.





"I Love You, Zoe."







*********


AAA!!!

Sweet Harry is back!! Styline moment is back!

Btw, aku udah ganti cover buku ini :3 what do u think!? creepy isn't it!? haha :D


Vote and Comments ♡


P.S can this chap get 180 votes and 65 comments?

Mine (Harry Styles Vampire)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang