Zoe Avery Skyline POV
Aku perlahan membuka mataku, dan mengerjapkan mataku berkali kali. Aku melihat kearah sekitar, dan menyadari bahwa aku berada di rumah Harry. Tiba-tiba, pikiranku melayang ke ingatan pada malam itu. Keith menggigitku, dan aku pingsan.
Dengan cepat, aku memegang bekas gigitan Keith. Aku bingung, karena tidak ada bekas gigitan di tempat itu. Semuanya seperti biasa, tidak ada goresan sedikitpun.
“Kau sudah bangun ternyata, Zoe.”, ucap seseorang. Aku menoleh, dan melihat Harry yang kini bersandar di dinding. Aku tersenyum pahit.
“Bagaimana keadaanmu?”, tanya Harry dengan perlahan. Aku mengendikkan bahu,
“Terasa aneh. Seingatku, aku digigit oleh Keith, benar? Tapi, tidak ada bekas luka ataupun rasa sakit apapun, apa maksudnya?”, balasku, lalu mengusap kepalaku.
Harry menghembuskan napas, “Aku menyembuhkanmu. Untung saja, saat malam itu aku mendorong Keith tepat pada waktunya. Sebenarnya, Keith akan berniat jahat padamu, Zoe.”, ucap Harry dengan matanya yang tertutup.
Harry menyembuhkanku? Kekuatan Harry lumayan juga.
“Terimakasih?”, ucapku, seperti pertanyaan. Harry membuka matanya, dan mengangguk.
“Omong-omong, niat jahat apa yang akan dilakukan Keith terhadapku?”, tanyaku.
“Kau sungguh ingin mendengarnya?”, ucap Harry dengan pelan. Aku mengangguk. Mengapa suaranya sangat pelan? Apa dia memang membuatnya pelan, atau apa?
“Keith hampir saja mengubahmu menjadi salah satu dariku, Zoe.”, ucap Harry dengan nada monoton. Aku membelalakkan mataku, dan merasakan bahwa mulutku ternganga. Jadi, Keith hampir saja mengubahku menjadi sesosok vampire? Wah.
“Wah...”, gumamku kagum. Harry tertawa kecil, dan berjalan kearahku.
“Kenapa?”, tanyanya. Aku hanya menggelengkan kepalaku, dan menutup mata. Tunggu, aku harus mengorek tentang Keith dari Harry. Kulihat, Harry duduk disebelahku, dan menatap kearah televisi yang mati.
“Jadi.... Keith itu, siapamu?”, ucapku dengan merasa canggung. Harry menutup matanya dengan kedua tangannya,
“Mengapa kau tiba-tiba jadi sangat ingin tahu semua hal!? Kau terkadang menyebalkan.”, geram Harry. Aku menelan ludah, dan bergeser menjauh dari Harry. Pergantian suasana hati, menurutku.
“Maaf.”, gumamku pelan. Aku sangat ketakutan sekarang, bisa saja dia marah dan lepas kendali? Aku harus waspada di sekeliling Harry. Tak lama waktu berselang, Harry menghirup napas dalam-dalam,
“Maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk berteriak seperti itu.”, ucap Harry pelan, namun tetap bisa kudengarkan. Aku dengan pelan mengangguk, dan mengambil ikat rambut yang berada di pergelangan tanganku. Aku mengikat rambutku, dan kembali melihat kearah Harry yang sekarang menyandar di sofa.
“Aku akan menceritakan tentang Keith kepadamu.”, ucap Harry dengan menghembuskan napas panjang. Salah satu dari diriku seperti ‘Akhirnya!’ karena Harry akan menceritakan tentang Keith. Tapi, aku menjaga sikapku menjadi setenang mungkin.
“Saat aku masih menjadi manusia, aku mempunyai hubungan kuat dengan Keith. Bisa dibilang, seperti pasangan kekasih. Kami selalu bersama, dan kami selalu bersenang-senang bersama. Layaknya tidak dapat dipisahkan. Aku mencintainya, dan ia juga. Di suatu malam, akhirnya takdirku berubah, menjadi sosok yang buruk seperti ini. Kukira, Keith sudah mati, ternyata tidak. Ia kembali berhadapan denganku, kembali berkontak mata denganku.”, ucap Harry panjang lebar. Aku mengangguk, dan memasukkan semua ucapan Harry ke dalam otakku. Jadi, Keith dan Harry dulunya memiliki hubungan spesial? Wow. Aku tidak menyangka ini semua. Kukira Harry itu tidak memiliki masa lalu seperti ini.
“Bagaimana menurutmu?”, tanya Harry. Aku tersentak dari lamunanku, dan melihat wajahnya yang lesu itu.
“Um.. Entahlah, seperti... Wow.”, ucapku, tergagap. Karena aku tidak tahu apa yang harus kukatakan. Kami kembali terdiam, tidak ada satupun yang berbicara. Lalu, aku menyadari sesuatu.
“Dimana Niall?”, tanyaku.
“Niall pergi berburu, kau tahu, dia itu suka makan.”, ucap Harry yang nadanya mengejek Niall. Aku tertawa kecil, dan Harry pun tersenyum. Harry jarang sekali tersenyum, tapi entahlah jika dulu dia sangat sering tersenyum.
Lalu, Harry memelukku dengan gerakan yang cepat. Aku membelalakkan mataku, dan memeluknya kembali. Aku merasakan kehangatan yang tidak biasa, walaupun kulit Harry dingin, aku merasa hangat.
“Tenang saja, Zoe. Aku sudah melupakan Keith, dan tergantikan olehmu.”, bisik Harry. Aku tersenyum dan mengangguk.
Inilah yang aku suka dari Harry.
Sisi halusnya.
***
HAAAIIII LAMA TAK UPDATE!!
SORRY TEMAN TEMAN, AKU BIMBANG HARUS AKU GIMANAIN CHAPTER INI. AKU EDIT INI BOLAK-BALIK TAPI NGERASA GA PAS AJA.
TAPI AKHIRNYA UPDATE SETELAH BEBERAPA BULAN, KAN? Lebih baik update telat daripada ga update selamanya, kan? *plak
DAN LAGIPULA AKU BARU AJA UKK, DO’A IN NILAINYA BAGUS YA TEMANTEMAN. I’LL LOVE YOU FOREVER.
Foto Lily Collins pas rambutnya di ikat ada di multimedia ---->
As always,
VOTE and COMMENTS!
TELL ME HOW MUCH Y’ALL MISS ME.
-Tita.x
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine (Harry Styles Vampire)
Fanfiction"She's mine. No one can take her away from me." - Harry Styles. (Book 2 of Harry Styles Vampire series) Note : If you haven't read the first book (Dangerous), I highly recommend that you need to read it first before this otherwise you'll get confuse...