nine

35 6 0
                                    

"doyoung pake gadiangkat lagi ah" keluh haechan sembari memasukkan hpnya ke saku celana.

ia segera menuju gudang sambil berlari setelah selesai dengan urusan perut dan motong rumput, hukuman dari bu mala karna ga ngumpul tugas 2x. dengan tangan kanannya yang membawa plastik teh sisri tercampur es batu yang sudah meleleh.

haechan melihat pintu gudang itu sudah bergembok, "loh? kan kuncinya sama gue" kata haechan bermonolog.

"ini aera doyoung ninggalin gue? tapi flashdisk gue masih sama doyoung." haechan membuka gembok itu lalu mendorong pintunya.

haechan dikejutkan dengan pemandangan doyoung dan aera sedang tertidur disana. parahnya lagi doyoung nyender ke kepala aera yang nyender di bahu doyoung.

haechan tersenyum licik lalu mengeluarkan hpnya, "asik banget ya lo bedua pacaran di gudang. gue sebarin mampus lo hahahaha" tawa haechan sambil memfoto pemandangan didepannya.

"banguninnya gimana yah" gumam haechan sembari mengikat teh sisri itu lalu menaruhnya dimeja.

haechan mengedarkan pandangannya  kesekeliling gudang dan melihat drum yang sudah usang, ia segera mengambilnya dan patahan kayu bekas bangku.

haechan berdiri tepat didepan aera dan doyoung lalu ia bersiap memukul drum menggunakan kayunya,
"BANGUN! PENGGEREBEKAN SATPOL PP!! ANGKAT TANGANNYA DAN BERDIRI!"
teriak haechan sambil memukul mukul drumnya.

Aera tersentak dan langsung bangun sambil mengangkat tangannya, "AMPUN!! SAYA GA NGAPA NGAPAIN KOK! SAYA KEKUNCI DISINI SUMPAH!" pekik aera dan perlahan membuka matanya.

aera melihat haechan yang sudah ngakak terpingkal pingkal sampai guling dilantai.

"kenapa sih?" tanya doyoung merem melek sambil mengumpulkan jiwanya.

Aera sudah menatap haechan marah, matanya menyorot tajam haechan yang masih setia berguling di lantai.

"BANGSAD HAECHAN ANJING!" umpat aera dan berdiri lalu menendang nendang haechan tanpa ampun.

Haechan mengadah kesakitan ketika punggungnya ditendang oleh aera. ia segera duduk dan menahan tendangan, "eh sorry sorry. udah woi! gue sebar nih poto lo."

"foto apa hah!?" tanya aera, kakinya masih menginjak tulang betis haechan.

Tangan haechan langsung mengambil hpnya dan tangan satunya menahan kaki aera. ia langsung membuka gallery dan menampakannya kedepan muka aera.

Aera reflek menghentikan aksinya, matanya membuka lebar dan tangannya menutup mulutnya yang menganga.

Doyoung ikut berdiri dan melihat hp haechan, ia sama terkejutnya dengan aera.

Haechan menarik balik hpnya lalu berdiri sambil membersihkan kotoran bekas pijakan aera. lalu ia melipat tangannya di dada, "eciee pacaran ya lo" tuding haechan.

"dih kagak ya! ini gara gara lo ngunci, gue ngantuk" tuding aera.

"kapan kapan gue ngunci, orang gue abis dihukum terus kesini udah kekunci kok." kata haechan sambil memegang kakinya, "sakit nih lo tendang, berasa di tendang badak gue" keluh haechan.

"ENAK AJA LO NGATAIN GU--"

"apa?! mau gue sebar?" ancam haechan dan menunjuk hpnya. aera pun terbungkam.

"aelah lo berdua" lerai doyoung, ia melihat ransel yang ada di bahu haechan, "udah pulangan?" tanya doyoung sambil ngecek jam tangannya.

"perasaan gue tidur bentar aja deh" kata aera.

"iyalah, kan tidurnya dibahu sang pangeran berkelinci pink. jadi ga terasa lama" ledek haechan lalu mendapat toyoran dari doyoung.

"udah ayo pulang" ajak doyoung sambil merangkul haechan dan aera, lalu membawa mereka keluar dari gudang setelah mengunci pintunya.

Aera menepis tangan doyoung, "gausah sok dekat lo." kata aera lalu menjauh.

"tai sok dekat! lupa aja tadi saling nyender berbagi mimpi bersama" sindir haechan dan mendapat pukulan di punggungnya dari doyoung.

"AW! SUMPAH YA LO BERDUA, UDAH DITENDANG SAMA PACAR LO. INI DIPUKUL LAGI, PATAH NIH PUNGGUNG GUE" keluh haechan sambil mencoba mengusap punggungnya.

"BUKAN PACAR GUE SAT!" aera teriak terus mendekati haechan, "apa lo dekat dekat?!" kata haechan.

"jangan disebar ya fotonya" mohon aera sambil mengusap ngusapkan tangannya.

"Gak! lo udah nendang gue, gue tidak terima atas perlakuan lo yang sudah menjatuhkan gue" tolak haechan dramatis sambil menyilangkan tangannya.

"alay lo najong" umpat aera dengan muka datar.

"gue sebar sekarang juga ya" kata haechan lalu mengambil hpnya disaku. Aera langsung menahannya, "yah jangan dong ya ya yaa. haechan ganteng paling putih" pinta aera lagi.

"itu namanya lo nistain gue" balas haechan dan membuka locksreen hpnya.

"lagian ribet amat lo, poto gitu doang" kata doyoung santai dan memasukkan tangannya ke saku.

"ish, lo tuh gangerti" kata aera sambil menunjuk doyoung, "chan jangan yah! gue kasih lo apapun deh." tawar aera.

Haechan tampak menimang nimang tawaran taera, "beliin gue cireng mpok juminten. seminggu" kata haechan.

"tekor gue chan, pulang aja masih nebeng"

"yaudah gue sebarin"

"eh jangan jangan, yaudah cireng seminggu" haechan tersenyum puas lalu memasukkan kembali hpnya. sementara aera mendengus kesal.

Haechan menunggu aera dan doyoung yang sedang mengambil tas mereka masing masing.

Mereka bertiga pun telah sampai diparkiran yang udah sepi. Haechan menepuk pundak doyoung, "nebeng ya bos" kata haechan.

doyoung melihat ke arah aera, "lo pulang gimana?" tanya doyoung.

"GAK GAK! DOYOUNG PULANG SAMA GUE POKOKNYA, LO PASTI NINGGALIN GUE KAN KALAU AERA GAADA YANG JEMPUT!!" hardik haechan dan langsung duduk di jok motor doyoung.

"apasih lo, orang abang gue udah nunggu kok! wle" balas aera dan langsung berlalu menuju mobil abangnya.

Doyoung menaiki motornya sambil menampol kepala haechan lalu ia memakai helmnya dan melesat pergi.

"Echan sabar kok, echan udah biasa diginiin" kata haechan dan mengelus kepalanya.

Rich'is Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang