Hari ini aku sudah memasuki kelas 10 semester 2 dan aku masih belum mengenal seluruh siswa dari kelas lain.
Aku pulang dan mencari tempat untuk menunggu jemputan.
"Sial... Aku telat" gumamku ketika melihat pria diam di tempat biasanya aku menunggu.
"Dia menunggu jemputan kakak lakinya ya? Pasti takkan lama, tapi biasanya dia juga menunggu kakaknya yang perempuan" gumamku memperhatikan cowok itu.
"Dia lumayan juga... Aduh kok aku malah berpikir gitu... Dia itu kakak kelas...itu masih dugaanku, soalnya dia lumayan tinggi jadi sepertinya dia kelas 11 dan kakak perempuannya itu kelas 12...sudah lah kenapa malah membicarakan dia?" gumamku yg berdiri dibawah pohon sedangkan cowok itu menyender ditembok.
"Menyebalkan seharusnya aku yang menyender disana!!" sekarang aku benar-benar mengepalkan tangan ku saking marahnya.
"Itu wilayah umum jadi siapapun boleh diam disana tapi...aku ingin diam sanaaaaa... " gumamku sangat kesal.
Aku melihat cowok itu berjalan ke arah laki yang dugaan ku adalah kakak lakinya. Kakak lakinya sudah menjemput yang artinya aku dapat diam di tempat biasa aku menunggu.
Tapi walau setelah aku pindah ke tempat dia tadi,aku masih tak bisa mengalihkan pandang darinya.
"Kenapa dia masih diam disana bersama kakak lakinya?" gumam ku yang terus bertanya-tanya.
"Oya kakaknya yang kelas 12 pasti belum keluar" baru aku menyelesaikan gumaman ku seorang cewek cantik berambut sepinggang lebih keluar.
Itu tak lain kakaknya, memiliki kulit putih dan tinggi.
Mereka pergi dengan motor yang dibawa kakak lakinya.
Sekitar 5 menit aku menunggu ibuku datang juga. Aku masuk ke dalam mobil dan menyenderkan tubuhku ke jok mobil.
Jarak rumah dan sekolah tidak terlalu jauh tapi aku sangat malas jika harus berjalan.
"Miwa, bagaimana tadi di sekolah?" suara ibuku terdengar lembut sekali dari jok depan.
Ibuku adalah segala-galanya bagiku. Ibu membesarkan ku dan kakakku sendiri. Yup ibu dan ayahku telah bercerai sejak aku masih kecil.
"Semuanya berjalan lancar" kataku dan mengambil botol air dari saku tasku lalu meminumnya.
"Baguslah kalau begitu" ibu membelokkan setir mobilnya lalu berhenti.
"Kita sudah sampai" kata ibu menarik rem tangannya.
Aku membuka pintu dan hendak berdiri dari tempat duduk tiba-tiba ibu memanggilku.
"Miwa"
"Ya?" aku menoleh kearah ibu.
"Ini ponselmu" kata ibu menyerahkan ponsel dengan gantungan kunci hati tersebut kepadaku.
"Ibu, bagaimana ibu bisa-" baru saja aku ingin bertanya ibu keburu menjawab.
"Ibu melihat hpmu ada di meja makan dan lowbat, ibu tidak tau dimana charge milikmu jadi ibu menchargenya di kamar ibu dan sekarang ibu membawanya" ibuku keluar dari mobil dan masuk duluan.
"Terima kasih ibu" aku berjalan menyusul ibu.
Aku merebahkan badan ku di kasur setelah berganti baju.
"Miwa!!!" suara kakakku terdengar sangat menakutkan.
"Ya kakak ada apa?" aku keluar dari kamar.
"Siapa yang buat sendal kakak jadi kotor begini???"
"Hahhahah...kakak i-itu sudah kotor dari tadi pagi...hahhaha... " kataku tidak bisa berhenti tertawa.
"Aku yang membersihkannya dan yang mengotorinya Mian" kataku mengontrol agar aku tidak tertawa.
"Nodanya kenapa tidak bisa hilang?" tanya kakakku.
"Itu cat tembok warna hitam dan Mian menjatuhkannya" kataku menjelaskan.
"Miaaaannnn!!!! "
"Miawww" Mian datang dan mengelilingi kaki kakak ku dan aku masih melanjutkan tertawa ku.
"Sudah-sudah ayo makan" ajak ibu.
"Baiklah" kataku dan kakak bersamaan.
Kami makan hanya dengan ikan gurame dan es teh. Tapi terasa sangat nikmat, Mian juga menyukai ikan pindangnya.
Mian adalah kucing yang sudah aku pelihara sekitar 4 bulan. Aku memberinya nama Mian agar dia dekat denganku.
Selesai makan aku dan ibu masih berada di meja makan, sedangkan kakak sudah diam dikamarnya.
"Miwa, ibu ingin bertanya"
"Ya kenapa?"
"Miwa bagaimana dengan Daichi? Apa dia masih suka bicara denganmu?" pertanyaan ibuku itu bisa membuatku meloncat setinggi mungkin sumpah.
"Owh, a-aku tak pu-punya kontaknya" kataku dan berdiri siap-siap meninggalkan ibu.
"Tunggu ibu tadi lihat no Daichi ada di hp mu"
"Ibu salah liat kali... Aku ga akan nyembunyiin apapun dari ibu kok" aku pergi ke kamar dan menutup pintu kamarku.
"Daichi... "
------------------------------------------------------
Akhirnya chap 1 udh berhasil up nih dan sebenernya Author sekarang lebih sering up karena mau ikut event di line jadi seneng aja sihh... Moodnya jadi bagus gitu+ Author lagi pingin buat aja sesuai kata hati... 😂