Bidadari Kecilnya

43 10 6
                                    

'Seperti bidadari kecil yang ditugaskan untuk menghibur' gumam ku tersenyum kearah gadis kecil itu.

Aku menghabiskan waktu ku sebelum jam pulang sekolah di taman bermain itu.

Aku pulang ketika jam menunjukkan pukul setengah empat tepat ketika biasanya aku pulang sekolah.

Aku buru-buru pergi ke stasiun sebelum ibuku menjemput ku kesekolah aku harus segera pulang ke rumah.

"Aku pulang" aku membuka pintu dan melepas sepatu.

"Miwa, kok sudah pulang ibu baru saja mau jemput" ibu mengecup dahiku.

"Ta-tadi soalnya aku kebelet" kataku berlari ke kamar.

Ibu hanya berdecak dengan tingkahku.

Ibu tidak heran kalau aku pulang dengan baju basket karena biasanya aku pulang jam 3 dan setengah jam aku pakai latihan basket lalu aku akan kembali ke sekolah, sedangkan kemarin aku tidak latihan basket jadi aku minta ibu menjemput di sekolah bukan di stadion basket.

Aku mengambil baju gaun berwarna putih dengan gambar sakura yang mekar.

Aku ke kamar mandi dan mandi lalu mengganti bajuku.

Setelah mandi aku menyisir rambutku dan mengikat kedua sisi rambut yang dekat dengan poni kebelakang.

Aku keluar kamar dan duduk di ruang keluarga yang luasnya pas-pasan.

Aku mengambil buku 'Learn Guitar' di rak buku di sebelah ku.

Akhir-akhir ini aku ingin mempelajari satu saja alat musik.  Karena sekitar 1 minggu lalu kakak mengejekku katanya "Adik masa cuman bisa pianika saja" parahnya dia seharian menertawakan ku.

Dan karena kejadian itu aku belajar bermain gitar, walau belum punya gitar.

"Miwa" ibu mendekati ku.

"Iya bu" aku memperbaiki posisi duduk ku yang sebelumnya sedikit tiduran di sofa.

"Sedang apa kau? " ibu menyetel televisi dan memutar chanel berita.

"Baca buku" aku menutup buku ku dan melihat berita di televisi.

"Akhir-akhir ini anak-anak semakin banyak yang mengidap kanker, banyak anak-anak meninggal karena penyakit pembunuh ini... " aku melihat berita dengan seksama.

"Maksud ibu baca apa? " ibu melihat ke arah ku.

"Owh baca buku cara bermain gitar" aku menunjukkan nya pada ibuku.

"Sejak kapan kita punya buku ini? " ibu mengambil bukunya dan melihatnya.

"Aku membelinya 3 hari lalu" aku melihat ke televisi lagi tapi beritanya sudah beda.

"Kau mau mempelajarinya? Tapi kan kita tidak punya gitar" ibu mengembalikan bukuku.

"Ya, makanya aku mengumpulkan uang" aku kembali membaca buku.

Ibu hanya diam dan menonton televisi.

***

Besoknya aku libur, yup ini hari Sabtu.

Tapi klub kesehatan yang aku ikuti berkumpul, sebenarnya hanya pengurus klub tapi apa boleh buat aku ini wakil ketuanya.

Aku mengenakan baju klub mirip baju olahraga hanya warnanya yang beda, atasan baju klub ini berwarna putih dengan bangian lengan berwarna merah sedangkan celananya seperti training warna dasarnya merah dengan garis putih.

Aku mengikat satu rambutku dengan poni.

Aku hanya membawa tas ransel yang tak begitu besar, toh cuman jenguk anak pengidap kanker.

Your Dreams Come TrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang