PENGORBANAN

20 17 6
                                    

Ratusan tamu undangan tampak telah bersiap untuk menyambut puncak acara peresmian gedung baru PT. Sareng Ageng yaitu tampilnya seseorang yang selama dua tahun belakangan hampir tak pernah menampakkan batang hidungnya. Puluhan kamera bersiap menangkap momen langka itu dan meletakkannya pada halaman headline news surat kabar mereka masing-masing. Di balik panggung setinggi seperempat kaki itu berdiri seseorang dengan ribuan ragu yang hampir saja menggiringnya tenggelam menghilang dari lokasi acara, namun sesuatu menahannya untuk tetap tinggal dan menghadapi puluhan pasang kamera yang siap menerkamnya dengan kejam.

Beberapa saat kemudian seseorang memintanya untuk memasuki panggung dan berhadapan langsung dengan khalayak ramai yang menanti-nanti dengan tidak sabar. Senyumnya merekah bersamaan dengan riuh gemuruh tepuk tangan ratusan karyawan dan tamu undangan yang menyaksikan kehadirannya di panggung untuk berbicara.

Gila, sudah berapa lama aku tidak berdiri di hadapan ratusan orang dan kamera begini? Ini siksaan hebat!

Tanpa terasa sepuluh menit berlalu dengan luar biasa, pamornya sebagai pemimpin tertinggi di perusahaan itu menggantikan posisi ayahnya tak pernah surut sedikitpun sekalipun ia tak pernah menampakkan diri. Ia gadis yang luar biasa dipuja banyak kalangan, auranya begitu membius siapapun yang bertandang ke tempat itu termasuk salah satu tamu yange sejenak tersihir oleh penampilan memikat gadis yang malam itu mengenakan dress hitam panjang berbelahan dada rendah, dengan sapuan make up hi-class yang menyempurnakan penampilannya.
Pria berkacamata itu kemudian berusaha mati-matian mengembalikan kesadarannya untuk kembali memusatkan perhatiannya pada microphone kecil yang melingkar di telingannya. Gerakannya cepat hampir tak tertangkap mata, sampai kemudian ia lenyap tanpa ada yang menyadari kepergiannya.

Gadis itu melangkah cepat menuruni tangga belakang panggung, berusaha menguasai napasnya yang memburu mengurai ketegangan yang hampir membekukan aliran darahnya. Sampai kemudian ia tersadar seseorang tengah mencekal erat salah satu lengannya, menariknya ke dalam dekapan dadanya secepat kilat menyekap wajah gadis yang sedikit meronta itu hingga lemas dan tak sadarkan diri.

Sudah dimulai.

Ia memilih tenggelam semakin dalam pada suasana gelap yang sejenak menyelimuti dirinya kemudian hilang tanpa jejak dari tempatnya berdiri.

Pada sisi lain belakang panggung, sepasang mata tengah memandang ke arah dua orang pria yang tengah menyeret seorang gadis yang tampak tak sadarkan diri di balik dekapan erat salah satunya itu. Bibirnya terangkat membentuk sunggingan tipis penuh arti, kemudian bergerak menjauh dari tempat itu bergelung bersama putaran roda besi yang membawanya keluar dari pintu belakang hall gedung mewah tersebut.

"Done. Bersiap." suaranya pelan mendekatkan bibirnya pada sebuah michrophone kecil yang tersimpan di balik rambutnya yang terurai.

Dadanya di penuhi rasa yang penuh buru, ingin segera menyelesaikan tahap pertama rangkaian rencana hebatnya kali ini. Ia tak ingin gagal, ia ingin mengakhirinya dengan luar biasa.

****

Sebuah mobil terlihat bergerak mengikuti laju mobil sedan berwarna gelap yang berjalan beberapa meter di depannya, keduanya dipastikan akan melaju pada jalur yang sama.

Pria yang mengemudikan mobil tersebut mengerahkan seluruh perhatian dan kekuatannya untuk semahir mungkin menguasai jalanan dengan tanpa kehilangan jejak targetnya. Dadanya meneriakkan kekhawatiran yang besar bercampur dengan jutaaan sesal dan takut yang meneror habis jiwanya. Ia berjuang mengendalikan emosi yang berkecamuk di hatinya, tak ingin membuat keadaan semakin berantakan. Pria muda itu memilih menghela napasnya dalam kemudian menghembuskannya dengan jutaan doa yang riuh di bibirnya.

Ia kemudian memilih menghentikan laju mobilnya sedikit tersembunyi pada sebuah taman yang dipenuhi dengan pepohonan yang terletak memisah antara block satu dengan yang lainnya pada sebuah perumahan mewah di daerah Godean, Yogyakarta.
Pandangannya lekat pada sebuah rumah mewah yang bangunannya dibuat mirip sebuah kastil tinggi dengan ukiran yang hampir serupa dengan rumah tempatnya menyelamatkan seorang gadis dari ruang sekap beberapa waktu yang lalu.

WRONG PLACEWhere stories live. Discover now